5 Penyakit Mematikan pada Kucing

5 Penyakit Mematikan pada Kucing – Ada beberapa jenis penyakit yang rentan, di antaranya kucing dewasa. Umumnya masalah kesehatan kucing disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain usia, kondisi fisik, makanan yang dimakan, serta kondisi mental atau psikologis. Lantas, penyakit apa saja yang bisa menyerang kucing peliharaan?

5 Penyakit Mematikan pada Kucing

Sumber : kompas.com

dr-addie – Kucing tidak jauh berbeda dengan hewan peliharaan lainnya, dan kucing juga bisa sakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit parah bisa membunuh orang. Jika Anda tidak tetap sehat, kucing peliharaan Anda mungkin menderita penyakit seperti kanker, diabetes, infeksi, dan rabies.

Saat kucing peliharaan sedang sakit, penting untuk mengetahui jenis penyakit yang diserang agar dapat ditangani dengan tepat.

Berikut 5 Penyakit Mematikan pada Kucing

 Baca Juga : Mengenal Feline Infectious Peritonitis

1. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

Virus ini bisa dikatakan virus yang lambat. Kucing yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala sampai beberapa tahun setelah infeksi awal. Ini mengingatkan kita pada HIV pada manusia. Sistem imun kucing yang terserang akan sangat rendah, dan rentan terhadap berbagai penyakit.

Cara penularan utama adalah melalui gigitan, penularan dari ibu ke anak melalui jalan lahir atau air susu ibu.
Kucing liar yang agresif dan sering berkelahi berisiko tertular virus ini.

2. Feline Calici Virus

Virus menyerang saluran pernafasan, mulut, saluran pencernaan, otot dan tulang. Gejala yang muncul adalah kehilangan nafsu makan, hidung berair, pilek, luka pada lidah dan bibir, sesak napas, dan nyeri sendi. Pada kasus yang parah, pneumonia, hepatitis, dan pendarahan juga bisa terjadi.
Penularan kucing calici terjadi melalui lendir di mata dan hidung, bersin dan menghirup virus, berbagi mangkuk makanan dan tong sampah, serta pencemaran lingkungan.

3. Chlmydophilosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri klamidia, yang umumnya menyerang anak kucing berusia antara 5-12 minggu. Gejala berupa demam, bersin dan pilek, kehilangan nafsu makan dan radang mata. Jika tidak diobati, infeksi mata akan memburuk dalam 2 bulan dan dapat menyebar melalui lendir dalam beberapa bulan.
Ini membutuhkan waktu perawatan yang lama, selama 3-4 minggu. Jika mata kucing sangat serius dan tidak dapat diselamatkan, operasi pengangkatan bola mata (nukleasi) akan dilakukan.

4. Feline Rhinotracheitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes yang menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan bagian atas. Kucing betina hamil dan kucing dengan kekebalan yang lemah berisiko tinggi terinfeksi.
Bersin yang tidak terkontrol merupakan salah satu gejala yang dialami. Selain itu, hidung mengeluarkan sekresi lendir yang bening atau hijau, kehilangan penciuman, sekresi mata, dan radang mata.Biasanya kucing lebih suka memejamkan mata, mengalami demam, lemas dan keguguran.
Gejala akan membaik dalam 7 hingga 10 hari. Pemulihan tergantung pada kekebalan, nutrisi yang baik, dan pemeliharaan cairan tubuh.

5. Feline Panleuk0penia Virus (FPV)

Panleuk0penia kucing merupakan peradangan virus yang melanda kucing, bagus kucing buas ataupun piaraan. Penyakit ini diakibatkan oleh parvovirus kucing yang ialah saudara dekat parvovirus anjing tipe 2 serta radang usus cerpelai. Penyakit ini amat meluas serta dapat menewaskan kucing yang terkena. Julukan” panleukopenia” merujuk kepada rendahnya jumlah sel darah putih( leukosit) kepada kucing yang diserbu penyakit ini.

Seekor kucing dapat terjangkit panleukopenia jika berkaitan bersama dengan larutan badan ataupun feses kucing yang terjangkit, objek- objek lain yang dapat memiliki virus panleukopenia, serta kutu. Panleukopenia terlebih dapat disebarkan oleh selimut, piring, ataupun pakaian serta sepatu orang yang sempat bersinggungan bersama dengan kucing yang terkena. Semacam parvovirus- parvovirus yang lain, virus panleuk0penia kucing dapat bertahan sejauh lebih dari satu tahun di area yang pas. Tetapi, penyakit ini tidak dapat menulari orang.

Virus panleuk0penia kucing melanda saluran pencernaan kucing serta menyebabkan ulkus peptikum. Akhirnya, berjalan berak air yang berdarah, kehilangan cairan tubuh, malnutrisi, anemia, serta terlebih kematian. Jumlah sel darah putih pula menurun, supaya cara imunitas badan melemah. Tidak hanya itu, jumlah hematokrit serta platelet ikut menurun. Tanda- tanda lain mencakup tekanan mental, rasa layu, lenyapnya hasrat makan, meriang, muntah, kulit tidak lagi fleksibel dampak kehilangan cairan tubuh, serta prilaku mengerkah akhir, punggung balik, serta kaki balik sendiri. Beberapa besar kucing yang terkena mati karena kehilangan cairan tubuh yang diakibatkan oleh berak air ataupun peradangan inferior yang dipicu oleh kelemahan cara imunitas badan.

Tiap kucing yang segar hendaknya diberi vaksin panleuk0penia, pula kucing rumahan karena virus ini dapat bertahan lama serta disebarkan lewat barang- barang. Apabila seekor kucing diserbu penyakit ini durasi lagi berbadan dua, virus panleuk0penia kucing dapat menyebabkan hip0plasia otak kecil kepada buah hatinya. Hingga dari itu, vaksin panleuk0penia kucing tidak bisa diserahkan pada kucing yang lagi berbadan dua. Seperti yang dilansir Wikipedia