Cats and Feline Infectious Peritonitis

Cats and Feline Infectious Peritonitis – If you are a cat lover, of course you will do anything to keep your pet cat healthy and fun. Well, something needs to be taken care of so that your beloved cat is protected from viruses that are quite dangerous for cats. Feline Infectious Peritonitis is a threat to cats that can have fatal consequences. This disease is a type of infectious disease for cats caused by a virus known as Feline Coronavirus or commonly abbreviated as FCoV. This disease can cause death in cats because the virus that causes this disease attacks the internal organs of cats.

Cats that have a warm body temperature like humans can be infected with various viruses. This FcoV virus belongs to a group of viruses which is easy to attack cats and also easy to mutate. When viewed from the FcoV virus type, there are two types of this virus namely the Feline Enteric Corona virus and the Feline Infectious Peritonitis Virus. Basically, these two types of viruses are genetically the same, but the effects on different infected cats are different. The Feline Enteric Corona virus attacks parts of the intestinal epithelial cells and is excreted through saliva, feces or other forms of secretion. This virus can last long enough with a range of about 6 weeks. Contaminated dust has a huge effect on the spread of this virus. Although the cat looks healthy and does not show any symptoms, the virus can infect the cat.

Then the second type is Feline Infectious Peritonitis. This type of virus infects cats by macrophages and monocytes. In the digestive system of cats, this virus is not able to last long so it is rarely found in cat feces. Cats infected with this virus do not have the risk to transmit this virus to other cats, so no isolation measures are needed to apply to cats infected with this virus. Usually the Feline Infectious Peritonitis virus infects cats aged between 3 months to 3 years. Many types of cats are also susceptible to this virus. However, what must be considered is the triggering factors such as stress, genetic and infecting viruses such as feline leukemia viruses and feline immunodeficiency viruses.

Symptoms arising from feline corona virus infection can be in a variety of symptoms. The eyes, central nervous system and gastrointestinal are organs that show symptoms of this viral infection. Your cat’s health care is also an important role because it lives with us and will also affect our health in a day, like if you always read the opportunities carefully in online games on the it will be a winning opportunity for us. No need to see a lot of symptoms caused, it helps you routinely check the health condition of your cat at the nearest vet. To note, until now, there has been no effective treatment in curing cats from Feline Infectious Peritonitis.

4 Penyakit Kucing yang Umum dan Cara Mengobatinya
Penyakit Kucing

4 Penyakit Kucing yang Umum dan Cara Mengobatinya

4 Penyakit Kucing yang Umum dan Cara Mengobatinya – Sebagai dokter hewan hewan kecil dan pemilik praktik hewan kecil, saya mengevaluasi dan membantu mengobati penyakit kucing setiap hari. Sayangnya, orang tua kucing tidak membawa teman kucing mereka ke dokter hewan untuk kunjungan kesehatan seperti yang dilakukan pemilik anjing, setidaknya menurut pengalaman saya.

4 Penyakit Kucing yang Umum dan Cara Mengobatinya

dr-addie – Jadi, ketika saya melihat kucing, biasanya karena sakit atau trauma. Baca terus untuk mengetahui tentang penyakit kucing yang paling umum, dan bagaimana kita dapat merawat dan mencegah kucing kita sakit sejak awal.

Baca Juga : 5 Penyakit Kucing Paling Berbahaya 

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas Kucing

Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada kucing, mirip dengan flu biasa pada manusia, adalah salah satu penyakit kucing yang paling umum. Infeksi virus dan bakteri yang sangat menular ini ditularkan melalui kontak dengan air liur atau keluarnya cairan dari hidung dan mata kucing yang terinfeksi.

Setelah terinfeksi, kucing menjadi “pembawa kronis” penyakit dan dapat menjadi sakit ketika kekebalannya terganggu, seperti pada saat stres tinggi—hewan peliharaan baru di rumah, pindahan, anggota keluarga baru, dll.

Penyebab Umum Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Kucing

Agen virus:

  • Feline herpesvirus tipe-1 (FHV-1) atau feline viral rhinotracheitis (FVR)
  • Feline calicivirus (FVC)
  • Retrovirus kucing, seperti virus imunodefisiensi kucing (FIV) atau virus leukemia kucing (FeLV), dapat menjadi faktor penyebab URI

Agen Bakteri:

  • Bordetella bronchiseptica (B. bronchiseptica)
  • Chlamydophila felis (C. felis)
  • Mycoplasma sp. (bakteri), kontributor yang kurang umum

Tanda/Gejala Klinis Umum

  • Mengendus dan/atau bersin
  • Keluarnya cairan bening seperti nanah dari mata dan hidung
  • Batuk
  • Kelesuan
  • Ulkus mulut
  • Demam
  • Nafsu makan buruk

Diagnosis umumnya didasarkan pada riwayat kucing Anda dan tanda-tanda klinis. Namun, dokter hewan Anda mungkin ingin menjalankan tes, seperti tes darah dan tes leukemia kucing dan FIV untuk menilai penyebabnya. Dokter hewan Anda akan meresepkan perawatan yang tepat untuk kucing Anda berdasarkan tingkat keparahan gejala klinisnya.

Perawatan Umum

  • Antibiotik hewan peliharaan
  • Gunakan pelembab ruangan atau perawatan kamar mandi uap untuk waktu yang singkat untuk membantu memecah kemacetan
  • Tambahkan lisin ke makanan kucing Anda. Lisin adalah asam amino yang diketahui memiliki sifat antivirus
  • Dorong makan dengan menawarkan makanan kucing basah, karena baunya yang lebih menyengat menarik perhatian kucing
  • Bersihkan mata dan hidungnya dari kotoran
  • Kurangi stres di rumah

Setelah terinfeksi, infeksi saluran pernapasan atas pada kucing biasanya berlangsung selama tujuh hingga 21 hari. Pencegahan adalah kunci untuk membantu mengendalikan penyakit. Pastikan kucing Anda divaksinasi setiap tahun untuk leukemia kucing, terutama jika ia pergi keluar dan/atau terpapar kucing lain.

Jika Anda tinggal di rumah dengan banyak hewan peliharaan, desinfeksi barang-barang bersama, seperti mangkuk makanan, kotak pasir, dan tempat tidur, secara teratur. Cegah kontak langsung dengan kucing lain yang terinfeksi.

2. Feline Leukemia (FeLV) dan 3. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

Feline Leukemia atau FeLV pada kucing adalah retrovirus yang sangat menular dan mungkin berakibat fatal. Penyakit ini menekan sistem kekebalan kucing, berpotensi membuatnya terkena penyakit dan infeksi sekunder.

Virus ini ditularkan melalui kontak bersama, seperti mangkuk makanan kucing atau mangkuk air. Leukemia kucing didiagnosis dengan tes darah sederhana. Kebanyakan dokter hewan menguji FeLV pada kucing setiap tahun sebagai bagian dari pemeriksaan skrining rutin berdasarkan gaya hidup kucing dan risiko penyakit.

Feline Immunodeficiency Virus atau FIV adalah retrovirus yang sangat menular yang menekan dan melemahkan sistem kekebalan kucing, sehingga mengurangi kemampuannya untuk melawan infeksi. Perkelahian kucing biasanya menyebarkan FIV melalui air liur pada luka gigitan dan cakaran.

Tanda/Gejala Klinis Umum FeLV dan FIV

  • Tidak ada tanda-tanda sama sekali, karena beberapa kucing positif retrovirus dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda penyakit
  • Mata atau hidung berair
  • Penurunan berat badan
  • Bau mulut
  • Penyakit periodontal (penyakit mulut)
  • Kehilangan selera makan
  • muntah
  • Kelesuan
  • Gusi pucat

Tindakan pencegahan

Sayangnya, FeLV dan FIV tidak dapat diobati; mereka adalah penyakit seumur hidup. Kabar baiknya adalah bahwa mereka tidak secara otomatis berakibat fatal. Semua kucing berisiko terinfeksi, jadi pencegahan adalah kuncinya.

  • Vaksinasi tahunan, terutama jika kucing Anda keluar rumah atau terpapar kucing lain
  • Kunjungan kesehatan tahunan dan skrining tes darah untuk menilai paparan penyakit
  • Membatasi paparan kucing lain. Jika memungkinkan, simpan kucing Anda di dalam ruangan untuk mengurangi risiko terpapar kucing lain.
  • Memandulkan atau mensterilkan hewan peliharaan Anda. Ini membantu mengurangi keinginan perilaku untuk kawin atau berkelahi dengan kucing lain.
  • Pastikan kucing baru di rumah bebas penyakit sebelum pulang.

4. Luka Gigitan Kucing

Luka perkelahian sering terjadi pada kucing karena sifatnya teritorial. Berkelahi adalah respon perilaku untuk mempertahankan wilayah mereka. Kucing jantan biasanya lebih sering berkelahi dan menderita lebih banyak luka gigitan kucing daripada betina.

Sebagian besar trauma gigitan kucing yang tidak diobati mengakibatkan infeksi, sehingga pengobatan diperlukan untuk mencegah penyakit dan penyakit serius.

Infeksi lokal, seperti abses atau kantong nanah yang tertutup, adalah komplikasi luka gigitan yang umum. Perkembangan yang lebih serius seperti selulitis dan penyakit sistemik yang mengakibatkan infeksi dan bahkan sepsis dapat terjadi jika luka gigitan tidak diobati.

Tanda/Gejala Klinis Umum

  • Pembengkakan di bawah kulit yang terasa hangat saat disentuh dan biasanya menyakitkan
  • Rekat
  • Kelesuan
  • Demam
  • Perawatan berlebihan pada area yang terkena

Dalam kasus yang lebih parah:

  • Kelesuan dan demam
  • Selulitis—infeksi bakteri pada jaringan di bawah kulit
  • Dalam keadaan yang sangat jarang, artritis septik, osteomielitis atau infeksi sendi atau tulang dapat terjadi

Perawatan Umum untuk Luka Gigitan Kucing

Dokter hewan Anda akan memeriksa seluruh tubuh kucing Anda, membersihkan luka dengan benar dengan antiseptik dan merekomendasikan antibiotik sistemik. Jika dokter hewan Anda merawat luka dengan antibiotik dalam waktu 24 jam, kemungkinan besar Anda mencegah infeksi lokal atau infeksi abses.

Jika kucing Anda tidak segera menerima antibiotik, kemungkinan besar akan terbentuk abses yang mengakibatkan perawatan yang lebih rumit. Dengan abses, dokter hewan Anda akan merekomendasikan untuk membuka, mengeringkan, dan membersihkan situs dengan pembilasan antiseptik.

Luka yang lebih luas mungkin memerlukan debridement—pengangkatan jaringan yang tidak sehat—dan penempatan drain selama beberapa hari. Dokter hewan Anda adalah sumber terbaik untuk membuat rencana perawatan yang sesuai dengan Anda untuk kucing Anda.

Pencegahan sangat penting untuk menghindari trauma gigitan kucing. Mengebiri kucing Anda dapat mengurangi perilaku teritorial yang menyebabkan kucing berkelahi. Menjaga kucing Anda di dalam ruangan pada malam hari ketika perkelahian kucing lebih sering terjadi juga dapat membantu mencegah trauma.

5 Penyakit Kucing Paling Berbahaya
Penyakit Kucing

5 Penyakit Kucing Paling Berbahaya

5 Penyakit Kucing Paling Berbahaya – Menurut Humane Society of the United States, ada lebih dari 70 juta kucing liar dan kucing liar berkeliaran di jalanan. Karena kucing liar sering membawa penyakit berbahaya, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk melindungi kucing peliharaan Anda dari penyakit serius adalah dengan menyimpannya di dalam ruangan.

5 Penyakit Kucing Paling Berbahaya

dr-addie – Dengan tetap berada di dalam, kucing Anda cenderung tidak berkelahi dengan hewan lain dan berisiko menyebarkan penyakit melalui luka. Anda juga akan mengurangi paparan parasit penyebar infeksi, termasuk kutu dan kutu, dan mencegah gagal ginjal yang dapat terjadi akibat menelan zat beracun seperti antibeku.

Baca Juga : Hal yang perlu Anda ketahui tentang Virus pada kucing, Feline Coronavirus (FCoV)

Kucing luar ruangan dan mereka yang tinggal di rumah multi-kucing memiliki risiko penyakit tertinggi. Namun, kucing dalam ruangan dan “hanya kucing” juga bisa sakit. Sebagian besar penyakit kucing mudah dicegah, tetapi begitu kucing Anda terjangkit penyakit, itu bisa sangat sulit untuk diobati. Penting juga untuk diingat bahwa bahkan penyakit ringan dapat menunjukkan masalah kesehatan yang besar. Tetapi beberapa penyakit kucing lebih berbahaya daripada yang lain. Baca terus untuk mengetahui tentang beberapa yang paling serius.

5: Virus Leukemia Kucing

Leukemia kucing adalah penyakit yang menyebar melalui urin, cairan hidung dan air liur. Kucing dapat tertular penyakit melalui gigitan, berbagi makanan, mangkuk air dan kotak kotoran, dan dari saling merawat. Induk kucing dapat menularkan penyakit ini kepada anak kucingnya, dan anak kucing lebih mungkin tertular penyakit ini daripada kucing dewasa.

Beberapa kucing akan langsung menjadi sakit setelah tertular virus. Pada kucing lain, gejala penyakit tidak akan bermanifestasi selama beberapa minggu atau bahkan bertahun-tahun. Leukemia kucing dapat menyebabkan sejumlah kondisi, tetapi pada akhirnya akan menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kegagalan sumsum tulang. Penyakit apa pun bisa menjadi tanda leukemia kucing.

Meskipun tidak ada obat untuk leukemia kucing, penyakit ini mudah dicegah. Menjaga kucing di dalam ruangan, membatasi paparan kucing lain, menjaga lingkungan hidup yang bersih dan memastikan kucing Anda divaksinasi semuanya dapat membantu mencegah leukemia kucing.

4: Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

FIV terutama menyebar melalui luka gigitan, dan kucing luar ruangan dan tomcat teritorial paling rentan terhadap infeksi. Kontak biasa melalui berbagi mangkuk makanan dan air tidak secara signifikan meningkatkan risiko tertular FIV. Induk kucing mungkin jarang menularkan virus ke anak-anaknya.

Setelah virus memasuki aliran darah, ia dapat tetap tidak aktif sampai berkembang menjadi penyakit aktif. FIV bersifat terminal, dan karena menargetkan sistem kekebalan, kucing yang memiliki penyakit ini meningkatkan risiko infeksi umum. Untuk mencegah FIV, simpan kucing Anda di dalam ruangan dan sterilkan untuk mencegah perkelahian. Saat ini tidak ada vaksin yang efektif melawan FIV.

3: Penyakit Ginjal/Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah salah satu penyebab utama kematian pada kucing yang lebih tua. Penyebab gagal ginjal termasuk usia, genetika dan faktor lingkungan seperti menelan zat beracun. Gagal ginjal pada kucing dapat terjadi dalam dua bentuk: akut atau kronis. Gagal ginjal akut dikaitkan dengan berhentinya fungsi ginjal secara tiba-tiba, sedangkan gagal ginjal kronis terjadi akibat penurunan fungsi ginjal yang progresif.

Sejumlah gejala dapat muncul sebagai akibat dari gagal ginjal, termasuk buang air kecil yang berlebihan, rasa haus yang meningkat, mual atau muntah, dehidrasi, sembelit, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, halitosis (bau mulut) dan lesu. Jika kucing Anda mengalami gejala-gejala ini, dokter hewan Anda dapat menguji gagal ginjal.

Tes darah dapat diperiksa untuk peningkatan nilai fungsi ginjal. Sayangnya, tes ini hanya akan ditingkatkan setelah terjadi setidaknya 75% kehilangan fungsi. Tes urinalisis untuk memeriksa hilangnya protein dan untuk melihat apakah urin kucing diencerkan dapat mendeteksi penyakit pada tahap awal.

Meskipun tidak ada obat untuk gagal ginjal kucing, penyakit ini dapat dikelola melalui penyesuaian diet, pengobatan, dan terapi hidrasi kucing Anda. Pasien yang dikelola dengan baik mungkin dapat bertahan hidup untuk jangka waktu yang lama.

2: Feline Panleukopenia (Feline Distemper)

Panleukopenia kucing adalah penyakit virus yang sangat menular, terutama terlihat pada anak kucing yang lahir dari ibu yang tidak divaksinasi. Anak kucing hampir selalu mati, bahkan jika diberi pengobatan, setelah tertular penyakit. Ini dapat menyebar melalui cairan tubuh, kotoran dan kutu, dan biasanya ditularkan melalui mangkuk makanan dan air yang terkontaminasi, nampan kotoran dan pakaian.

Distemper kucing mempengaruhi saluran usus dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Kucing yang menderita penyakit ini kemungkinan besar akan mengalami diare, muntah, dehidrasi, kekurangan gizi, anemia dan biasanya mati dalam beberapa hari. Seorang dokter hewan dapat mendiagnosis panleukopenia kucing melalui tes darah. Pengobatan panleukopenia kucing jarang berhasil. Untuk mencegah panleukemia kucing, Anda harus memvaksinasi kucing Anda.

1: Rabies Kucing

Kucing dilaporkan menjadi rabies lebih sering daripada hewan peliharaan lainnya di Amerika Serikat. Karena sifat penasaran mereka dan keterampilan berburu naluriah, mereka lebih sering berhubungan dengan pembawa penyakit daripada hewan peliharaan lainnya. Rabies adalah salah satu penyakit paling berbahaya karena tidak hanya menginfeksi kucing, tetapi juga dapat menular ke manusia.

Rabies biasanya menyebar ke kucing melalui gigitan atau konsumsi hewan liar. Dengan kucing dalam ruangan, ini dapat terjadi pada kelelawar atau hewan pengerat yang masuk ke rumah Anda. Penyakit yang melemahkan dan degeneratif ini menyerang sistem saraf.

Masa inkubasi normal adalah 10 hari, tetapi rabies dapat bergerak lambat. Penyakit ini dapat menginkubasi dalam sistem kucing selama berminggu-minggu, atau bahkan bertahun-tahun dalam kasus yang jarang terjadi. Gejalanya meliputi koordinasi yang buruk, melolong, air liur, demam, dan perilaku aneh apa pun.

Tidak ada pengobatan atau pengobatan untuk rabies kucing. Vaksin sangat efektif dalam pencegahan, dan semua hewan peliharaan harus menerimanya secara teratur. Menjaga kucing Anda di dalam ruangan akan mengurangi risiko terpapar satwa liar yang terinfeksi.

Hal yang perlu Anda ketahui tentang Virus pada kucing, Feline Coronavirus (FCoV)
Feline Blood Groups Feline Infectious Peritonitis Feline Respiratory Disease Genetic Conditions Penyakit Kucing

Hal yang perlu Anda ketahui tentang Virus pada kucing, Feline Coronavirus (FCoV)

Hal yang perlu Anda ketahui tentang Virus pada kucing, Feline Coronavirus (FCoV)COVID-19 dan Feline Infectious Peritonitis (FIP) keduanya disebabkan oleh coronavirus: SARS-CoV2 dan feline coronavirus (FCoV). SARS-CoV2 dan feline coronavirus (FCoV) adalah virus yang sama sekali berbeda, dan yang terakhir tidak menginfeksi manusia. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, SARS-CoV2 dapat menginfeksi kucing.

Hal yang perlu Anda ketahui tentang Virus pada kucing, Feline Coronavirus (FCoV)

dr-addie – Meskipun sejumlah kecil hewan peliharaan di seluruh dunia, termasuk kucing dan anjing, telah terinfeksi virus penyebab COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejauh ini belum ada bukti hewan peliharaan membawa atau menularkan virus tersebut. Selain itu, Asosiasi Hewan Hewan Kecil Dunia (WSAVA) belum menemukan “bukti bahwa COVID-19 dapat tertular dari hewan peliharaan.”

Baca juga : Mengulas Feline Infectious Peritonitis (FIP) Virus Corona Kucing

Meskipun virus SARS-CoV2 dan FCoV sangat menular, 97% orang yang terpapar COVID-19 sembuh, dengan usia rata-rata kematian 80,5 tahun. Namun, untuk FCoV pada kucing, hanya sekitar 90% kucing yang terinfeksi FCoV yang sembuh dari infeksi. Tidak seperti virus corona manusia yang menempatkan manusia dewasa yang lebih tua pada risiko yang lebih tinggi, FIP—mutasi yang diduga FCoV—mempengaruhi kucing muda: terutama anak kucing dan kucing di bawah usia 2 tahun.

FCoV dan Risiko FIP

FCoV adalah virus yang sangat umum pada populasi kucing domestik di seluruh dunia (bahkan mempengaruhi kucing besar di kebun binatang). Infeksi sering subklinis atau ditandai dengan penyakit gastrointestinal sementara, termasuk diare ringan dan/atau muntah pada anak kucing dan kucing dewasa yang baru terinfeksi. Mengapa beberapa kucing praktis tanpa gejala dan yang lain mengembangkan feline infeksius peritonitis (FIP), yang dianggap sebagai penyakit multisistemik yang sangat fatal, tidak diketahui tetapi diasumsikan disebabkan oleh mutasi FCoV yang lebih ganas.

Kapan pun infeksi FCoV ada, begitu pula potensi perkembangan FIP. Kemungkinan FCoV berkembang menjadi FIP adalah sekitar 10% pada populasi kucing yang terinfeksi FCoV. Dengan kata lain, kucing yang terinfeksi FCoV belum tentu menderita FIP, dan diharapkan tidak.

Ada dua bentuk umum FIP: bentuk ‘basah’ dan bentuk ‘kering’. Dalam kedua bentuk, tanda-tanda klinis bervariasi tergantung pada organ yang terlibat, seperti peritoneum, pleura, hati, ginjal, sistem saraf pusat (SSP), dan mata. FIP menyebabkan vaskulitis yang dimediasi kekebalan, yang berarti bahwa pembuluh darah organ mana pun dapat terpengaruh dengan tanda-tanda klinis akibat kerusakan pada organ yang terkena. Dalam bentuk ‘basah’ kerusakannya lebih besar dan lebih cepat fatal daripada bentuk ‘kering’.

Selanjutnya, dalam bentuk ‘basah’, cairan kuning kental yang jelas menumpuk di perut atau dada kucing. Penyakit ini berkembang dalam waktu 4-6 minggu dari infeksi dan memiliki efek yang sangat menegangkan pada kucing dan pemiliknya. Sebaliknya, tanda-tanda klinis bentuk ‘kering’ biasanya tidak jelas, termasuk penurunan berat badan, kekurangan energi, dan nafsu makan. Penyakit ini berkembang dalam periode yang lebih lama, bahkan mungkin satu tahun, tetapi biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Meskipun bentuk ‘basah’ dan ‘kering’ memiliki riwayat tingkat kematian hampir 100%, ada beberapa wawasan baru mengenai kemungkinan pengobatan dan pencegahan FCoV/FIP yang sedang diselidiki lebih lanjut.

Faktor-Faktor yang Dapat Meningkatkan Kemungkinan Pengembangan FIP

Sementara sebagian besar kucing pulih dari infeksi FCoV, beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya FIP: ini termasuk usia kucing yang masih muda (khususnya, anak kucing antara 3 bulan hingga 2 tahun), kecenderungan keturunan genetik, status kekebalan kucing, tingkat stres dan dosis dan virulensi virus, serta tingkat infeksi yang tinggi di rumah tangga, tempat penampungan, dan catteries di mana ada beberapa kucing yang terinfeksi oleh FCoV dan virus shedding.

Selain itu, di lingkungan yang ramai, seperti catteries atau tempat penampungan, selain tingkat paparan FCoV yang sangat besar, tingkat stres kucing seringkali sangat tinggi, yang membuat kucing tempat penampungan sangat rentan terhadap penyakit. Penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar kucing yang mengembangkan FIP mengalami tingkat stres yang tinggi sebelum mengembangkan penyakit tersebut. Oleh karena itu dianjurkan, jika mungkin, untuk menghindari menyebabkan stres pada kucing dengan antibodi FCoV. Ini termasuk rehoming, memperkenalkan anak kucing baru ke rumah, dan sterilisasi yang semuanya dapat ditunda sampai kucing menjadi antibodi negatif, atau setidaknya mengalami penurunan titer antibodi yang signifikan.

Pencegahan FCoV/ FIP

Meskipun studi baru tentang kemungkinan pengobatan menjadi lebih tersedia, pencegahan masih dianggap sebagai pilihan terbaik. Khususnya pada anak kucing ras dan kucing muda yang merupakan 70% dari semua kematian akibat FIP, salah satu langkah pencegahan yang dapat diterima termasuk memilih anak kucing atau kucing yang bebas FCoV. Anak kucing yang dibesarkan di rumah pribadi tanpa paparan kucing selain ibu mereka, atau anak kucing dari cattery bebas virus corona cenderung tidak mengembangkan FIP.

Menguji Antibodi Kucing untuk FCoV

Feline coronaviruses (FCoV) tersebar luas pada populasi kucing karena tingkat penularan yang tinggi. Dengan demikian, untuk memastikan kucing Anda bebas FCoV, tes darah antibodi dapat dilakukan untuk menunjukkan paparan atau infeksi. Saat menyaring kucing untuk antibodi virus corona, penting bagi Anda untuk menggunakan alat tes yang sangat sensitif yang dapat mendeteksi semua kucing yang positif, tidak ada yang hilang. Karena kinerja sensitivitas 100% (dengan hasil negatif menunjukkan kucing bebas FCoV/FIP), Kit Tes Antibodi ImmunoComb Feline Coronavirus FCoV (FIP) Biogal sangat direkomendasikan oleh Dr.Diane Addie (ahli virologi veteriner terkenal yang memiliki gelar Ph. D. dan fokus utama penelitian adalah pada feline infeksius peritonitis – FIP) dalam dirinyastudi yang diterbitkan membandingkan berbagai tes antibodi FCoV.

Mengulas Feline Infectious Peritonitis (FIP) Virus Corona Kucing
Feline Infectious Peritonitis

Mengulas Feline Infectious Peritonitis (FIP) Virus Corona Kucing

Mengulas Feline Infectious Peritonitis (FIP) Virus Corona Kucing – Feline Infectious Peritonitis (FIP) adalah penyakit virus kucing yang terjadi di seluruh dunia. Ini adalah penyakit yang kompleks untuk didiagnosis dan dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan signifikan telah terjadi dalam pengobatan kondisi yang sebelumnya fatal ini.

Mengulas Feline Infectious Peritonitis (FIP) Virus Corona Kucing

Perawatan baru

dr-addie – FIP sebelumnya berakibat fatal bagi sebagian besar kucing. Namun, dalam 3 tahun terakhir, telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam pengobatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa antivirus dapat efektif dalam menyembuhkan FIP. Hal ini menyebabkan pertumbuhan pasokan ilegal obat-obatan ini, yang dijual kepada pengasuh yang khawatir. Sejak tahun 2021, pasokan legal remdesivir dan GS-441524 telah tersedia di Inggris dan Australia, dan melalui ekspor ke negara lain.

Baca Juga: Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis, Gejala Dan Cara Mencegahnya

Penyebab

FIP disebabkan oleh infeksi virus yang dikenal sebagai feline coronavirus. Coronavirus adalah kelompok virus umum yang sering menginfeksi saluran pernapasan bagian atas (hidung dan tenggorokan) atau saluran pencernaan (usus) pada hewan yang berbeda. COVID-19 adalah coronavirus tetapi coronavirus yang menyebabkan FIP tidak sama dan hanya menginfeksi kucing.

Infeksi virus corona sangat tersebar luas pada kucing, terutama di mana sejumlah besar kucing dipelihara bersama. Diperkirakan 25–40% kucing peliharaan rumah tangga telah terinfeksi FCoV, tetapi tingkat infeksi meningkat menjadi 80 – 100 persen untuk kucing yang dipelihara di rumah tangga atau koloni multi-kucing.

Coronavirus adalah umum dan ditemukan di kotoran banyak kucing. Pada kebanyakan kucing, infeksi tidak menyebabkan tanda-tanda atau hanya diare ringan yang sembuh tanpa pengobatan. Namun, kadang-kadang, virus bermutasi (berubah) di dalam tubuh kucing, dan jika sistem kekebalan mereka bereaksi dengan cara tertentu, mereka dapat mengembangkan penyakit yang disebut FIP.

Ini penting, karena menemukan coronavirus pada kucing tidak berarti mereka memiliki FIP, dan tidak mungkin untuk secara konsisten membedakan antara coronavirus yang menyebabkan FIP dan yang tidak menyebabkan tanda sama sekali hanya dengan menemukan virus itu sendiri.

Pada kucing yang mengembangkan FIP, virus menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan berbagai tanda yang berbeda karena cara ia berinteraksi dengan sistem kekebalan kucing.

Tanda-tanda FIP

FIP dapat menyebabkan banyak tanda klinis yang berbeda, tergantung pada bagian tubuh yang terkena dan bagaimana sistem kekebalan tubuh bereaksi. Tanda-tanda awal FIP biasanya sangat samar dengan demam berfluktuasi (suhu tinggi), lesu dan nafsu makan berkurang. Setelah periode beberapa hari atau minggu (atau kadang-kadang bahkan berbulan-bulan) tanda-tanda lain biasanya berkembang.

Secara klasik, FIP telah dibagi menjadi bentuk ‘basah (efusif)’ dan ‘kering’, tetapi sebenarnya kucing cenderung memiliki keduanya pada waktu yang berbeda, atau campuran dari keduanya. Salah satu tantangan dalam mendiagnosis FIP adalah bahwa tanda-tanda klinis seringkali tidak jelas dan tidak spesifik untuk FIP dan dapat dilihat dengan penyakit lain.

Penyakit basah atau efusif

Pada bentuk atau stadium penyakit ini terjadi penimbunan cairan di dalam rongga perut (mengakibatkan distensi perut) dan/atau rongga dada (mengakibatkan kesulitan bernapas). Cairan menumpuk karena infeksi FIPV menyebabkan kerusakan dan peradangan pembuluh darah (disebut ‘vaskulitis’) yang mengakibatkan cairan bocor dari darah ke perut atau dada.

Kasus yang mengembangkan akumulasi cairan di perut bertanggung jawab atas nama asli penyakit ini, ‘peritonitis’ mengacu pada peradangan yang terjadi pada lapisan rongga perut. Cairan yang terbentuk biasanya kental dan berwarna kuning cerah serta banyak mengandung protein. Namun, penyakit lain (termasuk beberapa penyakit hati dan kanker) juga dapat menyebabkan akumulasi cairan serupa.

Bentuk lain dari FIP

FIP dapat mempengaruhi setiap organ tubuh dan bentuk lain dari FIP (sering disebut ‘kering’ FIP) melibatkan formulasi granuloma (massa virus dan sel inflamasi) dan tanda-tanda akan bervariasi sesuai dengan organ yang terkena. Peradangan ini mempengaruhi mata pada sekitar 30% kasus dan otak pada sekitar 30% kasus, tetapi juga dapat mempengaruhi hampir semua jaringan dalam tubuh termasuk hati, ginjal, paru-paru dan kulit.

Dengan demikian, berbagai tanda dapat diamati termasuk penyakit neurologis (misalnya, gaya berjalan yang goyah dan tidak stabil), perdarahan di mata dan tanda-tanda penyakit samar lainnya yang mungkin terjadi dengan lesi di hati, ginjal atau organ dalam lainnya.

Kucing apa yang paling sering terkena FIP?

Meskipun FIP dapat terjadi pada kucing dari segala usia, paling sering terlihat pada kucing muda. Sekitar 80% kasus yang didiagnosis terjadi pada kucing berusia kurang dari 2 tahun, dan banyak kasus terlihat pada anak kucing berusia sekitar 4-12 bulan. FIP juga lebih umum pada kucing yang dipelihara dalam kelompok atau koloni (terutama rumah tangga pembiakan) karena ini adalah lingkungan di mana infeksi FCoV menyebar dengan mudah.

Lingkungan yang ramai juga dapat menyebabkan stres, yang dapat menjadi faktor perkembangan penyakit karena mengganggu respons kekebalan kucing. Ada bukti bahwa genetika juga dapat berperan dalam kerentanan terhadap penyakit, meskipun ini kompleks. Banyak kucing yang mengembangkan FIP sekarang berada di satu rumah kucing, meskipun berasal dari lingkungan multi-kucing.

Bagaimana FIP didiagnosis?

FIP adalah penyakit yang sangat sulit untuk ditangani karena tidak ada tanda klinis yang spesifik untuk diagnosis FIP, dan tidak ada tes darah sederhana untuk memastikan diagnosis. FIP dapat dianggap lebih mungkin ketika:

  • Kucing menunjukkan tanda-tanda klinis yang kompatibel dengan FIP
  • Kucing berada dalam kategori risiko yang lebih tinggi (misalnya, kucing muda, kucing koloni, dll.)
  • Perubahan khas terlihat pada tes darah rutin – ini mungkin termasuk:
    • Limfopenia (jumlah limfosit yang rendah, sejenis sel darah putih)
    • Neutrofilia (peningkatan jumlah neutrofil, sejenis sel darah putih)
    • Anemia (sel darah merah rendah)
    • Peningkatan konsentrasi globulin (salah satu kelompok utama protein dalam darah)
    • Peningkatan enzim hati (misalnya, ALT, ALP)
    • Peningkatan bilirubin (dan penyakit kuning atau menguningnya gusi dan mata)

Tak satu pun dari perubahan darah ini yang spesifik untuk FIP, terjadi dengan penyakit lain juga, tetapi jika beberapa perubahan terlihat dalam kombinasi dengan tanda-tanda yang tepat, diagnosis FIP menjadi lebih mungkin. Banyak dari kelainan ini mungkin juga tidak ada pada tahap awal penyakit tetapi dapat menjadi jelas saat penyakit berkembang. Dengan demikian, beberapa tes yang memberikan hasil normal mungkin harus diulang nanti.

Jika terdapat cairan di rongga perut atau dada, mendapatkan sampel cairan dan menganalisis kandungan sel dan protein dapat sangat membantu. Dengan FIP cairan selalu memiliki kandungan protein yang tinggi dan analisis lebih lanjut dari jenis sel dan jenis protein yang ada dapat berguna. Tes lebih lanjut pada cairan dapat dilakukan untuk mencari virus (PCR misalnya). Mencari cairan adalah bagian penting dalam menyelidiki kucing untuk FIP sehingga xrays, dan khususnya ultrasound, bisa sangat membantu dan mungkin perlu diulang lagi nanti seiring perkembangan penyakit.

Tes lain yang terkadang juga dapat membantu meliputi:

  • Analisis lebih lanjut dari protein dalam darah (misalnya mengukur protein asam-1-alfa glikoprotein [AGP])
  • Pemindaian MRI otak
  • Evaluasi sampel cairan serebrospinal (cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang) dalam kasus di mana ada tanda-tanda neurologis
    Evaluasi cairan dari mata (aqueous humor) pada kasus okular
  • Sampel jarum dari lesi di organ dan kelenjar getah bening
    Biopsi (sampel jaringan) yang diambil saat operasi

Mencari keberadaan antibodi terhadap virus dalam sampel darah (serologi virus corona) sangat terbatas nilainya – antibodi terhadap FCoV berkembang saat kucing bertemu virus corona – ini tidak berarti mereka memiliki atau akan mendapatkan FIP. Oleh karena itu, sejumlah besar kucing yang sangat sehat positif pada tes ini, dan tidak boleh digunakan untuk diagnosis.

Mengonfirmasi diagnosis FIP

Untuk mengkonfirmasi diagnosis sangat sulit, tetapi secara umum menemukan jenis efusi atau peradangan yang khas dan menemukan virus di area yang sama dapat berguna. Cara mencari keberadaan virus antara lain imunositokimia dan imunohistokimia (pewarnaan virus agar dapat dideteksi) dan PCR (pengujian materi genetik virus).

Tes ini dapat dilakukan pada cairan, sampel jarum, biopsi dan sampel lainnya. Ingat, tidak cukup hanya menemukan virus karena kucing tanpa FIP mungkin terjangkit virus corona, kita harus menyusun teka-teki tanda klinis, temuan pencitraan, sampel cairan dan jarum, serta tes deteksi virus.

Perawatan untuk FIP

Ada perkembangan signifikan baru-baru ini dalam pengelolaan kondisi yang dulunya fatal ini. Penelitian terbaru oleh Profesor Niels Pedersen dari University of California, Davis, telah menunjukkan bahwa beberapa obat anti-virus yang lebih baru seperti GS-5734 dan GS-441524, yang digunakan pada manusia untuk melawan beberapa virus yang muncul, mungkin efektif. Selain itu, remdesivir, prodrug GS-441524 telah tersedia secara legal di Inggris dan Australia. Obat ini telah digunakan untuk mengobati infeksi virus pada manusia termasuk SARS-CoV-2 (COVID-19).

Pengalaman awal positif dengan tingkat respons sekitar 80% dan oleh karena itu kami memiliki alasan untuk optimis. Perawatannya tetap mahal dan membutuhkan perawatan yang lama (84 hari) sehingga dokter hewan harus memperhatikan komitmen dan biaya yang terlibat ditambah potensi kekambuhan. Kami berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang pengobatan FIP selama beberapa tahun ke depan. Produk pasar gelap tetap tersedia, tetapi kandungan dan keamanannya tidak diketahui sehingga obat legal harus dipilih untuk pengobatan FIP pada kucing.

Pencegahan FIP

Vaksin komersial tersedia di beberapa negara untuk membantu melindungi dari FIP. Namun, vaksin ini (sambil menunjukkan beberapa kemanjuran) hanya dapat diberikan kepada anak kucing di atas usia 16 minggu. Indikasi utama untuk menggunakan vaksin semacam itu adalah di rumah tangga pembiakan, terutama dengan riwayat FIP, tetapi pada saat anak kucing dapat divaksinasi (pada 16 minggu) mereka hampir selalu telah terpapar infeksi FCoV dan oleh karena itu vaksin mungkin memiliki sedikit atau tidak ada nilai.

Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis, Gejala Dan Cara Mencegahnya
Feline Infectious Peritonitis Penyakit Kucing Perawatan Kucing

Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis, Gejala Dan Cara Mencegahnya

Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis, Gejala Dan Cara Mencegahnya – Pecinta kucing terutama yang memelihara hewan lucu ini wajib tahu tentang Feline corona virus (FCoV). Kucing, Anjing dan Babi adalah hewan yang berpotensi terrtular Feline corona virus (FCoV) dan sedikit kasus infeksi yang terjadi pada manusia. Feline corona virus (FCoV) merupakan salah satu virus yang belum ditemukan obatnya. 100% kucing yang sudah terinfeksi Feline corona virus (FCoV) akan mati. Rentan kematian kucing yang mengalami infeksi penyakit ini beragam sesuai denganimun tubuh kucing. Infekti Feline corona virus (FCoV) ini dapat membunuh kucing hanya dalam 1 minggu atau bisa bertahan menginfeksi selama bertahun-tahun. Ada dua jenis penyakit pada kucing ini yaitu FIP basah (wet FIP atau effusive form) dan FIP kering (dry FIP atau noneffusive form). Kucing dengan imun tubuh yang kuat akan lebih banyak tertular penyakit Feline corona virus (FCoV) tipe kering dan dapat bertahan hingga bertahun-tahun sebelum mulai membunuh kucing saat imunnya mulai turun.

Tidak hanya belum ada obatnya, Feline corona virus (FCoV) juga tidak menunjukkan gejala spesifik sama sekali pada kucing yang terinfeksi. Beberapa kasus menunjukkan kucing akan mengalami muntah dan diare tapi sebagian besar kucing yang tertular Feline corona virus (FCoV) tidak menunjukkan gejala. Beberapa gejala lain yang biasanya akan ditunjukkan kucing yang tertular Feline corona virus (FCoV) adalah berikut ini:

1. Mengalami Demam
2. Kurang Nafsu Makan
3. Kelemahan dan Letih
4. Penurunan berat badan
5. Inkoordinasi
6. Ascites

Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis, Gejala Dan Cara Mencegahnya

Dr-addie – Bila kucing mulai menunjukkan gejala umum itu, segera bawa ke dokter hewan agar dapat penanganan yang tepat. Meskipun belum ada vaksin Feline corona virus (FCoV) di Indonesia. Tapi, kucing yang tertular bisa mendapatkan terapi suports yang tepat.

Feline corona virus (FCoV) masih bisa dicegah agar tidak tertular ke kucing kesayangan atau Anjing dan Babi yang dipelihara. Beberapa cara yang efektif untuk mencegah penularan Feline corona virus (FCoV) pada kucing adalah sebagai berikut:

1. Berikan nustrisi yang berkualitas dan pangan yang cukup. Kekebalan tubuh menjadi penentu berapa lama kucing akan bertahan dari infeksi Feline corona virus (FCoV) ini. Itu sebabnya berikan makanan yang berkualitas dan memiliki nilai gizi yang baik demi menjaga imun kucing.

2. Pisahkan kandang semua hewan peliharaan. Feline corona virus (FCoV) bisa menular melalui debu dan fases sehingga cara teraik untuk mengantisipasi kucing tidak terinfeksi adalah dengan memisahkan setiap kandang. Satu kandang hanya untuk satu kucing saja.

3. Jaga kebersihan kotak kotoran kucing jika perlu bersihkan dan disinfekstan secara rutin. Hindarkan kotak kotoran dari wadah makanan dan minuman untuk kucing.

Dari penelitian yang dilakukan banyak ahli, anak kucing dengan usia 5-6 minggu beresiko besar tertular Feline corona virus (FCoV) dari induknya karena material dari induk yang tertular serta kebiasaan menjilat kaki induknya membuat anak kucing lebih mudah tertular Feline corona virus (FCoV) ini. Kucing yang terinfeksi hanya akan bertahan maksimal satu tahun saja karena imun pada tubuh kucing yang selalu menurun. Vaksi Feline corona virus (FCoV) hanya ada di beberapa Negara Amerika dan Eropa saja serta belum ada di Indonesia sehingga melakukan langkah pencegahan jauh lebih baik. Feline corona virus (FCoV) juga akan lebih cepat menyerang pada hewan yang diternak dalam skala besar seperti ternak anjing atau babi.

Detail Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis
Feline Infectious Peritonitis Penyakit Kucing

Detail Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis

Detail Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis – Feline corona virus (FCoV) adalah penyakit yang bisa menyerang kucing, babi, anjing dan manusia dalam beberapa kasus. Virus ini akan bervariasi dalam dua bentuk yaitu tipe tipe basah (wet atau effusive) dan tipe kering (dry atau noneffusive). Tipe Feline corona virus (FCoV) yang muncul pada kucing sangat tergantung pada kondisi tubuh kucing itu sendiri. Jika kucing memiliki kekebalan tubuh yang baik maka tipe kering yang akan menyerang dan tidak parah sedangkan tipe basah adalah tips lebih parah dari Feline corona virus (FCoV) ini. Pada saat kucing memiliki kekebalan tubuh yang baik, mereka tidak akan menunjukkan gejala khusus tapi yang berbahaya adalah kucing bisa menjadi pembawa virus hingga beberapa tahun. Tipe Feline corona virus (FCoV) kering yang menyerang kucing juga akan menjadi tipe Feline corona virus (FCoV) basah setelah kekebalan tubuh kucing mengalami penurunan karena banyak faktor.

Tidak ada pengobatan yang dapat dilakukan sehingga kucing yang terserang Feline corona virus (FCoV) akan mati yang membedakan hanya waktu bertahan dari kucing tersebut bisa hanya beberapa minggu atau sampai beberapa tahun. Feline corona virus (FCoV) sendiri adalah kelompok virus RNA rantai tunggal yang mampu menginfeksi banyak spesies makhluk hidup. Karena tanpa gejala dan tidak ada obat, infeksi Feline corona virus (FCoV) ini menjadi sangat berbahaya bahkan bagi manusia karena memiliki kemungkinan dapat menyerang manusia juga.

Dr-addie – Penularan Feline corona virus (FCoV) ini terjadi melalui Fases atau kotoran yang dikeluarkan oleh kucing yang terinfeksi. Kotak fases menjadi sumber infeksi Feline corona virus (FCoV) pada kucing-kucing peliharaan. Feline corona virus (FCoV) akan lebih mudah menyerang pada peliharaan yang sifatnya berkelompok. Kucing yang sehat juga berkemungkinan tertular melalui proses oral. Pada anak kucing, rentang usia 5-6 minggu sangat beresiko tertular Feline corona virus (FCoV) ini terutama dari material yang berasal dari induknya. Setelah virus ditelan oleh kucing atau menjilat kucing yang terinfeksi akan langsung terrtular. Meskipun tanpa gejala, tapi waspada jika kucing sudah mengalami gejala umum sebagai berikut ini:

1. Demam
2. Kurang nafsu makan
3. Kelemahan
4. Penurunan berat badan
5. Inkoordinasi
6. Ascites
7. Muntah
8. Diare

 

Detail Penelitian Virus Kucing Feline Infectious Peritonitis

Banyak upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Pertama dengan memberikan vaksin pada peliharaan terutama yang dipelihara secara berkelompok dengan rutin. Berikutnya, perhatikan kebersihan kucing. Sebaiknya tempatkan kucing dalam ruang yang berbeda dan sering buang klotak kotoran kucing. Jauhkan juga kotak kotoran kucing dari kotak makanan dan minuman. Selalu lakukan disinfektan juga akan mengurangi resiko tertular Feline corona virus (FCoV) ini.

Kesehatan dan imun kucing juga harus dijaga dengan mermberikan nustrisi pakan yang cukup dan berkualitas. Saat ini, baru ada satu vaksi Feline corona virus (FCoV) yang tersedia di beberapa Negara Amerika dan Eropa dan belum ada di Indonesia. Kucing yang menderita Feline corona virus (FCoV) pasti akan berujung kematian hanya saja ada kucing yang bertahan satu minggu juga ada yang bertahan satu tahun. Untuk mengatasi Feline corona virus (FCoV) pada kucing hanya dapat dilakukan terapi support saja hingga saat ini dan bergantung pada daya tahan dan imun dari kucing itu sendiri. Selalu pastikan kucing yang dipelihara dapat nutrisi yang baik dan berkualitas serta jaga kebersihan kandang kucing.

Cegah Kecanduan Judi Online Ternyata Mirip dengan Pencegahan FIP pada Kucing
Penyakit Kucing Perawatan Kucing

Cegah Kecanduan Judi Online Ternyata Mirip dengan Pencegahan FIP pada Kucing

FIP yang kependekan dari Feline Infectious Peritonitis adalah penyakit mematikan pada kucing. Virus ini disebut juga sebagai virus coronanya kucing. Sama seperti pada manusia, virus ini juga menyerang sistem pernapasan pada kucing namun terkadang juga menyerang sistem pencernaanya kucing. Tahukah kamu kalau FIP sebenarnya bisa dicegah dan caranya mirip dengan mencegah kecanduan bermain judi online.

• Kenali Dulu Resiko Kecanduan Judi Online dan FIP pada Kucing

Memang faktanya main permainan judi itu memang amat sangat menyenangkan. Tidak bisa disangkal deh kalau yang namanya memasang taruhan, memainkan permainannya, menang, dapat untung, dan bisa dilakukan dari mana saja serta kapan saja itu mudah sekali membuat pemainnya kecanduan. Bagaimana tidak, pemain bisa bebas main terus-terusan nonstop. Tapi, segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, sama seperti kelebihan main permainan judi.

Kalau sudah kecanduan main di situs judi, pemain akan menghadapi beberapa resiko. Salah satunya, yang banyak dialami pemain, adalah kebangkrutan. Pemain yang kecanduan bisa terus menerus memasang taruhan dan memuaskan hasratnya untuk terus main dan mengejar kemenangan. Nah, kalau tidak sadar, bisa-bisa uang tabungan sudah habis dipakai main judi semua dan pemain tidak punya uang lagi. Yang lebih parah lagi adalah kalau pemain kemudian menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang supaya bisa dipakai untuk taruhan lagi.

Sama seperti kecanduan, resiko FIP pada kucing kalau dibiarkan juga akan berbahaya. Saat kucing terinfeksi dengan virus ini, beberapa akan mengalami penumpukan cairan di abdomen atau juga di bagian dada. Jika tidak mengalaminya, kucing bisa mengalami gejala seperti inflamasi di mata, otak, dan juga beberapa organ vital lainnya. Kalau dibiarkan begitu saja, kucing lainnya bisa ikut terinfeksi dan juga bisa mengakibatkan kematian pada kucing.

• Pencegahan FIP dan Kecanduan Judi Online

Supaya tidak sampai tertular FIP, pemilik kucing bisa mendapatkan vaksin untuk kucingnya. Vaksin tersebut sudah tersedia di beberapa negara. Namun, yang bisa divaksinasi hanyalah kucing yang sudah lebih dari 16 minggu usianya. Kalau untuk kucing rumahan, mungkin vaksin tersebut bisa lumayan efektif. Tapi, untuk kucing yang ada dalam penangkaran bersama kucing lainnya, apalagi dengan adanya riwayat FIP di tempat tersebut, vaksin ini tidak akan efektif mengingat ada kemungkinan kucing sudah terinveksi virus sebelum berusia 16 minggu.

Beda halnya dengan kecanduan judi yang benar-benar bisa dicegah dengan efektif asalkan ada keinginan kuat dari pemainnya. Mulai dengan membatasi jam bermain atau juga membatasi jumlah taruhannya. Memang butuh disiplin diri yang kuat untuk melakukannya tapi hal tersebut bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan.

Cegah Kecanduan Judi Online Ternyata Mirip dengan Pencegahan FIP pada Kucing

• Menghindari FIP dan Kecanduan Judi Online Menurut Pakarnya

Mirip seperti cara menghindari virus corona pada manusia, kucing juga sebaiknya tidak berkerumun. Sangat disarankan kalau kucingnya dikelompokan menjadi lima kucing saja. Kemudian kalau bisa tempat kotoran kucingnya juga ada banyak, sehingga kucing tidak akan mudah terinfeksi virus dari kotoran kucing lainnya. Jangan lupa untuk selalu disinfeksi tempat kotoran tersebut dan jauhkan dari tempat makan dan minum kucing. Jaga selalu kebersihan kucing dan lingkungannya serta hindarkan kucing dari stress berlebih.

• Bisakah Kucing Penderita FIP dan Pecandu Judi Online Sembuh Total?

Dalam kasus FIP yang ada, banyak kucing yang tidak bisa disembuhkan sama sekali karena terlambat ditangani. Selain itu, penyakit ini juga masih merupakan penyakit baru sehingga belum banyak penelitian yang dilakukan secara menyeluruh. Ditambah lagi dengan mutasi virus yang begitu cepat jadi para dokter dan ilmuwan juga harus gesit mengikuti perkembangannya.

Terkadang obat dan juga treatment yang diberikan hanya bisa meringankan gelaja yang muncul dan hanya dalam waktu yang singkat. Ada beberapa obat yang coba untuk diberikan pada kucing, bahkan obat anti viral yang biasa untuk manusia juga diujikan kepada kucing penderita FIP. Namun, memang masih perlu dilakukan banyak penelitian dan obatpun masih perlu diujicoba lagi efektifitasnya.

Kalau pecandu judi bisa kok sembuh total. Tentu dengan pengendalian diri yang kuat, pecandu judi bisa menghentikan kecanduannya. Bukan berarti pemain akan berhenti total bermain, tapi setidaknya bisa lebih teratur mainnya dan tidak memberikan resiko yang terlalu besar bagi pemain.

Cegah Kecanduan Judi Online Ternyata Mirip dengan Pencegahan FIP pada Kucing

• Pemilik Kucing dan Pecandu Judi Online Sama-sama Pegang Peranan Penting
Yang punya peranan penting untuk pencegahan FIP pada kucing ya jelas pemiliknya. Kebersihan dan kesehatan kucing harus dijaga dengan baik sehingga bisa mencegah terjangkit FIP. Bukan cuma itu, kalau pemilik kucing punya banyak kucing apalagi barusan mengadopsi atau membeli kucing baru, ada baiknya kucing tersebut dipisahkan terlebih dahulu dari kucing-kucing lainnya.

Ada baiknya juga kalau untuk sementara ini tidak mengambil kucing terlebih dahulu karena beresiko untuk kucing yang berada di rumah. Walaupun kucingnya sehat, belum tentu tempat penampungannya bebas dari virus ini. Daripada mengambil resiko dan menularkan virus ke kucing lainnya, lebih baik tidak mengambil kucing dulu.

Pecandu juga berperan penting untuk menghentikan kecanduannya. Pemain harus punya tekad yang kuat supaya bisa lepas dari kecanduannya sebelum terlambat dan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Bukan cuma pecandunya, tapi juga orang-orang di sekitarnya punya peranan yang penting untuk mendukung pecandu berhenti.

Orang di sekitar pecandu bisa berperan aktif dengan mengingatkan pemain jika sudah sampai di batasan mainnya. Bahkan, untuk pecandu judi kelas berat, orang-orang di sekitarnya juga bisa menghentikan paksa permainan. Lama kelamaan, pemain akan merasakan tidak enaknya kalai harus berhenti secara paksa dan semoga bisa melatih dirinya untuk lebih patuh pada batasan yang dibuat.

• Virus dan Kecanduan Kini Bisa Dicegah Sejak Dini

Virus corona penyebab FIP memang bisa dicegah dengan vaksin. Tapi memang kucing yang bisa divaksin hanyalah yang sudah berusia diatas 16 minggu saja. Bagaimana dengan anak kucing yang malah cenderung lebih rentan terpapar?

Paparan virus bisa dicegah dengan cara memperhatikan kesehatan si kucing. Misalnya dengan rutin melakukan cek, melakukan vaknisasi lainnya sesuai jadwalnya, dan juga menjaga supaya si kucing tidak stress. Kalau kucingnya sampai stress, imunnya akan turun dan viruspun akan lebih mudah untuk menjangkiti si kucing. Tidak lupa juga kebersihan lingkungan kucing juga harus dijaga serta tidak memelihara kucing dalam jumlah besar yang bisa mempercepat paparan virus.

Bagaimana dengan kecanduan judi? Tentu juga bisa dicegah sejak dini. Dengan mempersiapkan mental dan mendisiplinkan diri sejak awal bermain, pemain pasti tidak akan kecanduan. Selain itu, mengenali dan memahami resiko kecanduan judi juga bisa jadi ‘rem’ yang ampuh supaya pemain judi tidak terjerumus kecanduan.

Kalau FIP saja bisa dicegah dan disembuhkan, apalagi kalau kecanduan bermain judi online. Memang sih main permainan satu ini bisa bikin untung, tapi kalau sudah kecanduang yang ada sih bisa bikin buntung. Makanya, bijaklah merawat kucing, juga bijaklah mengatur permaian di situs judi.

Penyakit Sporo Buat Pemilik kucing Cemas
Penyakit Kucing

Penyakit Sporo Buat Pemilik kucing Cemas

Penyakit Sporo Buat Pemilik kucing Cemas – Penyakit kulat sporotrichosis ataupun lebih dikenali selaku sporo selalunya berhubungan selaku penyakit yang bisa bawa ajal untuk hewan piaraan terutamanya kucing.

Penyakit Sporo Buat Pemilik kucing Cemas

 Baca Juga : Penyakit yang Dapat Ditularkan Kucing pada Manusia

Namun tahukah Anda bahwa jamur payung ini juga dapat merusak kesehatan manusia?

Ikuti artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut.

Apa itu sporotrichosis?

dr-addie Menjelaskan Sporotrichosis ataupun sporo merupakan jangkitan kulit yang diakibatkan oleh kulat“ sporothrix schenckii”.

Kulat ini kerap ditemukan pada duri ros, jerami, ganggang sphagnum( genus ganggang yang kerap dipakai buat menanamkan anggerik ataupun tumbuhan riasan lain), cabang, serta tanah.

Jangkitan ini lebih kerap legal pada juru ladang serta mereka yang menanamkan bunga mawar, pengeluar rumput kering, serta orang yang mengusahakan tanah.

Sehabis kulat sporotrichosis ini menjangkiti kulit, beliau membutuhkan sebagian hari ataupun berbulan- bulan buat pertanda mulai timbul.

Namun ternyata toksin ini tidak hanya disebabkan oleh tumbuhan, tetapi juga oleh hewan peliharaan Anda (seperti kucing).

Sporotrichosis pada kucing dan anjing

Sporopati merupakan penyakit yang mudah menyerang kucing rumahan (seperti kucing dan anjing). Sebagai kebiasaan, hewan yang terpapar aktivitas luar lebih mudah terserang penyakit ini dan terus menjadi varian spora.

Kotoran jamur masuk ke dalam tubuh melalui mulut, luka, atau keduanya, dan bahkan setelah perawatan, luka tidak akan mengering.

Kucing dengan penyakit sporo ini lebih dikenali selaku jangkitan“ sporothrix brasiliensis” kerap hadapi cedera di wajah mereka, selalunya terjalin di dekat hidung.

Cedera ini bisa terjalin dampak rusuhan yang legal dengan kucing lain yang telah dijangkiti. Oleh itu, bila kucing berjolak cedera yang dijangkiti pada bahagian tubuh, mereka akan memindahkan penyakit kulat itu ke bahagian wajah serta mulut.

Antara karakteristik jangkitan penyakit kulat ini merupakan kecondongan buat bertambah jadi wabak dalam golongan kucing yang berpotensi besar buat meluas kepada orang.

Metode jangkitan merupakan lewat gesekan, gigitan serta cakaran pada orang.

Jangkitan kepada manusia

Bagi tubuh manusia kesan infeksi spora baru bisa dirasakan setelah 2 bulan, yaitu melalui gejala seperti bengkak dan borok.

Selain itu, kegagalan untuk segera mendapatkan pengobatan dapat menyebabkan tukak ini tumbuh di sepanjang kelenjar getah bening.

Faktanya, jika menyebar ke paru-paru dan seluruh tubuh dan akhirnya menyebabkan kematian, bahkan lebih buruk.

Gejala dijangkiti sporotrichosis

Pertanda awal sporotrichosis merupakan tonjolan bisul pada kulit yang beralih warna dari merah duwet alhasil nyaris warna ungu.

Tonjolan ini umumnya tidak menyakitkan ataupun cuma terasa halus. Lama- kelamaan, beliau bisa hadapi cedera terbuka( ulser) yang bisa menghasilkan cecair bening.

Andaikan tidak dirawat, tonjolan serta ulser ini hendak jadi kronik serta bisa jadi tidak hendak membaik sepanjang bertahun- tahun.

Dalam kes yang amat tidak sering legal, jangkitan kulat ini bisa merebak ke bahagian badan lain semacam tulang, sendi, alat pernapasan serta otak.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, sehingga sulit diobati dan berpotensi mengancam nyawa.

Rawatan untuk jangkitan kulat sporo:

Rawatan sporotrichosis tergantung pada badan tubuh yang dijangkiti.

Jangkitan pada kulit sahaja

Jangkitan sporotrichosis ini hendak dirawat dengan air potasium iodida. Ubat ini diserahkan 3 kali satu hari sepanjang 3 alhasil 6 bulan alhasil seluruh cedera lenyap. Jangkitan kulit pula bisa dirawat dengan itraconazole( sporanox) sampai 6 bulan.

Jangkitan sporotrichosis pada tulang serta sendi

Jangkitan ini jauh lebih berat buat dirawat serta tidak sering berperan menanggapi kepada potasium iodida. Oleh itu, itraconazole kerap dipakai selaku ubat pada tingkatan dini sepanjang sebagian bulan ataupun sampai satu tahun.

Tidak hanya itu, amphotericin pula dipakai, namun ubat ini cuma bisa diserahkan lewat IV. Amphotericin memiliki lebih banyak opini sambilan serta bisa jadi butuh diserahkan sepanjang berbulan- bulan.

Untuk kes yang kronik, operasi terkadang dibutuhkan buat membuang tulang yang dijangkiti.

Jangkitan pada paru- paru

Jangkitan alat pernapasan akan dirawat dengan potasium iodida, itraconazole serta amphotericin dengan jumlah kesuksesan yang berbeza- beza. Lebih kurang baik, kadang area alat pernapasan yang dijangkiti terdesak dikeluarkan.

Jangkitan di otak

Meningitis sporotrichosis tidak sering legal, oleh itu amanat berhubungan rawatannya sedang belum banyak yang diterokai.

Amphotericin plus 5- fluorocytosine biasanya disyorkan, namun itraconazole bisa jadi pula bisa dicuba.

Ahli hewan, serta owner hewan perawatan wajib sentiasa berjaga – jaga kala menanggulangi kucing yang dijangkiti kulat ini, paling utama haiwan yang nampak sakit ataupun hadapi cedera yang nyata.

Ini kerana, seorang orang bisa menemukan sporotrichosis dari haiwan piaraan yang dijangkiti meski mereka tidak mencakar ataupun mengerkah kamu.

Baca Juga : Meski Menggemaskan Ternyata Tupai Merah Ternyata Bisa Berbahaya 

Sebilangan orang bisa menemukan sporotrichosis sehabis memegang kucing yang dijangkiti serta setelah itu memegang mata mereka.

Di sisi itu pula, sentiasa berhati- hati dengan haiwan yang tidak dikenali serta dekati mereka dengan berjaga- jaga, meski sang comel itu bisa jadi nampak harmonis.

Sekali lagi, hadkan kontak rapat antara kucing piaraan serta buas, paling utama yang nyata nampak sakit.

Penyakit yang Dapat Ditularkan Kucing pada Manusia
Penyakit Kucing

Penyakit yang Dapat Ditularkan Kucing pada Manusia

Penyakit yang Dapat Ditularkan Kucing pada Manusia – Memelihara hewan peliharaan berupa kucing dapat menghilangkan stress dan sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Kucing bahkan telah menjadi teman, dan mereka selalu setia saat ada orang di rumah. Apalagi dengan parasnya yang imut dan menggemaskan, tentu membuat para pecinta kucing semakin mesra.

Penyakit yang Dapat Ditularkan Kucing pada Manusia

 Baca Juga : Ketahui 6 Penyakit yang Rentan Dialami Kucing Peliharaan

Namun, jika Anda tidak merawat kucing dengan baik, hal tersebut akan menimbulkan berbagai masalah, salah satunya dapat menularkan berbagai penyakit.

Jika tidak dijaga kebersihannya, penyakit kucing pun bisa menular ke manusia. Oleh karena itu, Anda harus selalu menjaga kesehatan dan kebersihan kucing agar tidak jatuh sakit.

Berikut dr-addie Merangkum tentang penyakit yang dapat ditularkan kucing pada manusia

Kurap dan Rabies

Kurap atau Ringworm

Umumnya kucing yang sedang kecil lebih bisa jadi memindahkan penyakit dari kucing yang telah berusia. Gudik ataupun ringworm diakibatkan oleh jamur yang menyebabkan dampak agresif pada kulit, bersisik, serta ruam kemerahan yang mengerinyau. Apabila terjangkit, gatal- gatal yang hebat diiringi rasa panas hendak kalian rasakan serta hendak membaik kurang lebih 2- 3 minggu setelah itu. Penyakit ini dapat ditularkan dari kucing yang terkena ataupun kurang bersih.

Rabies

rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan infeksi akut. Virus rabies dapat menular ke manusia dalam bahasa ilmiah dan sering disebut sebagai penyakit zoonosis. Penyebaran virus rabies dapat ditularkan ke tubuh manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi.

Rabies kerap berhubungan dengan gigitan anjing, sementara itu rabies bisa ditularkan oleh seluruh binatang binatang menyusui tercantum kucing. Virus itu melanda lapisan saraf serta otak, bila didiamkan akibatnya hendak amat parah untuk orang. Banyak sekali permasalahan kematian orang diseluruh bumi yang disebabkan oleh gigitan binatang yang terkena virus rabies, apalagi jumlahnya tidak sedikit. Informasi pada tahun 2018 melaporkan kalau permasalahan rabies merenggut nyawa 55. 000 orang di bumi tiap tahunnya. Rabies menyandang penyakit yang sangat beresiko didunia, serta wajib terdapat penangkalan rabies oleh owner binatang piaraan.

Bagi pemilik kucing, harap perhatikan gejala rabies yang sewaktu-waktu dapat menyerang hewan peliharaan Anda. Perhatikan ciri-ciri kucing rabies dan cara mencegah rabies.

Perubahan Perilaku

Cermati watak kucing hendak berganti bila telah terkena rabies, sebab saraf mereka telah diserbu. Umumnya binatang yang terkena rabies, tercantum kucing hendak jadi lebih kasar. Kucing rabies itu hendak jadi senang mengerkah serta melanda apapun yang beranjak, tercantum owner.

Kucing Terlihat Mengalami Deidrasi Tapi Takut Air

Penyakit rabies ialah jenis penyakit yang memiliki kecondongan khawatir air ataupun hidrofobia. Membagikan air buat diminum kucing rabies yang kedahagaan, hendak membagikan akibat tegang otot. Perihal itu diakibatkan sebab virus rabies melanda saraf pusat serta otak yang menimbulkan kendala dikala melaksanakan seluruh kegiatan.

Lenyapnya Hasrat Arti Pada Kucing Rabies

Pertanda rabies yang terkena pada kucing bisa diisyarati dengan menghilangnya hasrat makan tiap hari. Kucing rabies hendak kehabisan hasrat makan serta nampak langsing, berasing, kerap hadapi tegang otot.

Risau Serta Lemah Tiap Harinya

Kucing pula hendak gampang risau, kecemasan itu tanpa terdapat karena yang spesial. Kucing hendak nampak banyak bicara serta tidak jenak buat hening, kadangkala nampak tegang serta kasar. Bila kucing piaraan kamu jadi semacam ini, wajib mengutip tindakan cermas serta lekas memeriksakan ke dokter binatang.

  Baca Juga : Meski Menggemaskan Ternyata Tupai Merah Ternyata Bisa Berbahaya 

Perlindungan Kucing Kamu Dengan Vaksin Rabies

Penangkalan rabies bisa dicoba lewat vaksinasi. Vaksinasi dengan cara teratur diserahkan pada kucing alhasil menjauhi kemampuan besar buat terkena rabies.

Batasi Kucing kamu Berhubungan Dengan Fauna Liar

Salah satu aspek yang menimbulkan fauna piaraan banyak terkena rabies dengan cara seketika merupakan interaksi yang tidak terkendali dengan fauna lain. Kadangkala kucing yang kerap pergi rumah dengan bisik- bisik, ialah aspek penting yang sulit dikontrol.

Untuk kamu yang mau mengangkat kucing, tahap lebih bagusnya buat bertanya kesehatan serta penjaannya. Jalani perlindungan kepada binatang mengangkat kamu dengan vaksinasi, biar bebas dari bermacam penyakit. Janganlah khawatir mengangkat kucing,“ Janganlah beli di peternakan.

Penyakit Cacing dan Scabies

Cacing Tambang, Cacing Gelang, dan Cacing Pita

Anak kucing sudah membawa cacing gelang di tubuhnya. Untuk itu, Anda harus rajin memberi obat cacing kepada kucing kesayangan Anda untuk membasmi cacing tersebut. Infeksi larva cacing yang menembus kulit manusia dapat menyebabkan masalah pencernaan dan penurunan berat badan yang cepat.

Tidak hanya anak kucing, anak anjing juga bisa menyebarkan ketiga cacing di atas. Penularannya bisa terjadi melalui kontak dengan air liur atau kotoran kucing yang terinfeksi parasit atau melalui makan makanan di tempat sampah. Telur masuk ke tubuh manusia dan tumbuh di sistem pencernaan.

Scabies

Penyakit lain yang bisa ditularkan kucing ke manusia adalah lukanya. Salah satu penyakit pada kucing ini memengaruhi kulit. Penyebabnya adalah ektoparasit yang disebut Sarcoptes scabiei. Jika Anda tidak berhati-hati, ektoparasit ini dapat menyebar ke kulit Anda dan membuat Anda gatal. Setelah bermain dengan kucing, jagalah kebersihannya meskipun Anda mengelusnya.

Infeksi Bakteri dari Kucing Berkutu

Bila kucingmu berkutu, serta menggaruknya, kemudian setelah itu mencakarmu sampai cedera serta berdarah, kalian dapat saja terkena kuman yang bernama Bartonella henselae. Peradangan yang diakibatkan kuman ini bisa menimbulkan meriang serta pelebaran pada kelenjar pulut jernih. Perihal ini pula amat berhubungan dengan kebersihan kucing, yang menegaskan pada kalian kalau kebersihan kucing amat berarti.

Toxoplasma

Ini adalah penyakit paling umum yang disebarkan oleh kucing. Sebaiknya wanita menghindari kucing, terutama saat hamil, karena berbahaya bagi janin. Toxoplasma gondii dapat ditularkan ke manusia melalui kotoran kucing atau tanah yang terkontaminasi. Toksoplasmosis menyebabkan gejala mirip flu, yang biasanya hilang dalam beberapa minggu, tetapi parasit ini masih dapat bertahan hidup di dalam tubuh.

8 Hal Paling Disukai Kucing Peliharaan Yang Harus Kalian Tahu
Perawatan Kucing

8 Hal Paling Disukai Kucing Peliharaan Yang Harus Kalian Tahu

8 Hal Paling Disukai Kucing Peliharaan Yang Harus Kalian Tahu – Karena kucing adalah hewan yang pintar dan cerdas, kucing dapat membuat daftar kesukaan dan ketidaksukaannya. Untuk membuat kucing lebih bahagia dan sehat, Anda harus memahami kesukaannya. Meskipun yang disukai kucing bervariasi dari satu kucing ke kucing lainnya, berikut kami akan mmembagikan 8 hal yang disukai kucing.

8 Hal Paling Disukai Kucing Peliharaan Yang Harus Kalian Tahu

Sumber : petnyaku.com

 Baca Juga : Hal yang tidak disukai kucing, Anda perlu tahu 

1. Tidur siang

dr-addie – Bukan rahasia lagi jika kucing senang tidur. Kenyataannya, pada umumnya, tiap kucing tidur 12 sampai 16 jam satu hari. Sebab kucing tercantum binatang nokturnal, mereka umumnya tidur sejauh hari.

Ketahuilah kalau anak kucing serta kucing yang lebih berumur menghabiskan lebih banyak durasi buat tidur dari anak kucing.

Tetapi, bila Kamu merasa kucing tidur sangat banyak ataupun sangat sedikit serta membahayakan performa kucing, Kamu bisa bertanya dengan dokter binatang buat mengenali tingkatan wajar suku bangsa, umur, tingkatan kegiatan, serta jenis badannya.

2. Suka merawat diri sendiri

Kucing berusia menghabiskan dekat separuh dari jam bangunnya buat pemeliharaan? Ini sebab menjaga diri merupakan perihal yang sangat berarti buat kucing.

Ada beberapa alasan mengapa kucing menghabiskan begitu banyak waktu untuk menyisir dirinya sendiri:

-Jaga kebersihan tubuh dan rapikan pakaian Anda tidak hanya untuk membantu kucing membuang sampah dari bulunya, tetapi juga untuk mencegah predator dan mangsa menemukannya. Karena dengan menjilati bulunya akan menghilangkan bau yang diserapnya.

-Jaga kesehatan kulit dan bulu Perawatan sehari-hari dapat menghilangkan minyak yang diproduksi secara alami pada kulit dan rambut kucing, serta menjaga bulu tetap sehat, berkilau dan terhidrasi.

-Biarkan kucing merasa rileks, alih-alih mengunjungi tukang pijat, kucing justru merawat dirinya sendiri untuk mengurangi stres dan menenangkan diri.

-Bantuan untuk menjalin kontak dengan kucing lain. Kucing saling menjaga satu sama lain, hal ini dilakukan untuk mengembangkan dan memperkuat ikatan di antara keduanya. Anda akan sering melihat kucing saling merawat di tempat yang sulit dijangkau.

-Dapat mendinginkan tubuh saat cuaca sangat panas, kucing akan membasahi bulunya dengan air liur untuk membuat tubuh lebh dingin. Tidak semua kucing suka dirawat, tetapi jika kucing menyukainya, coba gunakan bulu karet alam atau bulu sikat. Ini akan menghilangkan semua residu pada bulu dan terasa sangat rileks.

3. Kucing suka makanan segar dan bergizi

Santapan bau serta busuk pula tidak cuma terasa tidak lezat, namun pula bisa menampung bermacam tipe kuman, semacam Salmonella serta Staphylococcus.

Oleh karena itu, setiap kali Anda memberikan makanan kucing, pastikan untuk mengecek tanggal kadaluwarsa makanan kering dan basah. Pastikan juga makanan yang Anda berikan segar, bergizi, dan aman.

4. Air mancur

Jika Anda memiliki kucing, Anda akan tahu bahwa teman berbulu Anda akan mencoba minum dari keran jika diberi kesempatan. Anda bisa menyediakan air mancur minum untuk kucing minum. Percaya atau tidak, beberapa ras kucing juga suka bermain di air.

Jika kucing Anda suka bermain air, cobalah menuangkan beberapa mililiter air ke dalam bak mandi atau kolam renang anak-anak saat bermain. Kegiatan ini hendak membantunya olahraga serta bersantai di cuaca yang terik.

5. Menggaruk & mencakar

Salah satu dorongan hati dasar kucing merupakan mempertajam cakar mereka dengan metode menggaruk serta mencakar dataran yang berlainan. Mereka pula memperoleh banyak kebahagiaan darinya pula. Tidak hanya mempertajam cakarnya, menggaruk bisa menolong merilekskan serta memudakan kucing.

Tahap mencakar pula dapat membangkitkan antusias serta antusiasme kucing.

6. Waktu bermain

Sejak masa kanak-kanak hingga usia tua, waktu bermain sangat penting bagi kucing. Kucing mudah dimainkan dengan mainan kucing komersial dengan tali dan wol. Permainan ini sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan kucing.

Sebab, kucing pula wajib melatih insting liarnya ialah, mengintai, mencari, serta membekuk mangsanya, namun itu membuat mereka senantiasa bergairah, ikut serta, serta pula senang.

Dikala main, insting ini dengan cara tidak langsung hendak dilatih. Buat itu, membujuk kucing main serta sisikan waktumu buat mereka.

7. Melihat burung

Tidak tidak sering memandang kucing bersandar lama di ambang jendela. Ini merupakan posisi observasi kukila yang sangat aman.

Kucing senang mencermati kukila sebab mau memangsa ataupun cuma sebab gerakannya menarik atensi mereka, sebagian kucing bisa menghabiskan durasi berjam- jam mencermati kukila tiap hari.

Bila kucing senang meringkuk di jendela, yakinkan buat mencegah kulitnya dari sengatan cahaya mentari, paling utama bila beliau mempunyai bulu bercorak jelas. Kalian dapat membagikan mereka tabir surya spesial kucing.

 Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

8. Kucing mencintai pemiliknya

Walaupun kucing kerap kali ditafsirkan selaku binatang individual, mereka menginginkan cinta, atensi, serta pertemanan dan cinta dari orang pemiliknya.

Metode kucing berkata” Saya mencintaimu” sedikit berlainan dari kita orang. Sebagian ciri kucing mencintaimu antara lain mengorok, mengibas( ataupun menaruh kepalanya di atas pangkuanmu), tidur di dekatmu, mengeong, berjolak, serta apalagi melekatkan pantatnya di wajahmu.

Ketahui 6 Penyakit yang Rentan Dialami Kucing Peliharaan
Penyakit Kucing

Ketahui 6 Penyakit yang Rentan Dialami Kucing Peliharaan

Ketahui 6 Penyakit yang Rentan Dialami Kucing Peliharaan – Ada beberapa jenis penyakit yang rentan, di antaranya kucing dewasa. Umumnya masalah kesehatan kucing disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain usia, kondisi fisik, makanan yang dimakan, serta kondisi mental atau psikologis. Lantas, penyakit apa saja yang bisa menyerang kucing peliharaan?

Ketahui 6 Penyakit yang Rentan Dialami Kucing Peliharaan

Sumber : halodoc.com

 Baca Juga : Hal yang tidak disukai kucing, Anda perlu tahu 

dr-addie – Kucing tidak jauh berbeda dengan hewan peliharaan lainnya, dan kucing juga bisa sakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit parah bisa membunuh orang. Jika Anda tidak tetap sehat, kucing peliharaan Anda mungkin menderita penyakit seperti kanker, diabetes, infeksi, dan rabies.

Jenis Penyakit yang Bisa Menyerang Kucing

Dikala kucing piaraan lagi sakit, berarti buat mengenali tipe penyakit yang diserbu supaya bisa ditangani dengan pas. Selanjutnya sebagian penyakit yang dapat melanda kucing:

1.Kanker

Kucing peliharaan punyai risiko mengalami kanker. Penyakit ini berlangsung karena ada pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan menyerang jaringan sampai menyebar ke anggota tubuh lain. Tidak berbeda jauh dengan yang diidap manusia, kanker pada kucing terhitung sanggup berlangsung pada satu tempat tertentu atau menyebar ke semua tubuh.

2.Diabetes

Kucing terhitung sanggup mengidap diabetes, yakni penyakit kompleks yang disebabkan oleh kurangnya hormon insulin atau respon tubuh yang tidak cukup maksimal pada hormon tersebut.

3. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

Feline immunodeficiency virus (disingkat FIV, juga dikenal sebagai feline AIDS) adalah virus dari genus lentivirus yang dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh kucing. Sebanyak 11% kucing di dunia terinfeksi FIV. Menurut penelitian lain, 2,5% kucing di Amerika Serikat terinfeksi FIV. Virus ini termasuk dalam keluarga retrovirus, serta Feline Leukemia Virus (FeLV) dan Feline Foamy Virus (FFV). Meski kemanjurannya belum pasti, ada vaksin untuk melawan virus tersebut.

Virus FIV pertama kali diisolasi pada kucing dengan infeksi oportunistik dan kondisi degeneratif pada tahun 1986, dan telah diidentifikasi sebagai penyakit endemik pada kucing domestik di seluruh dunia. Virus FIV menyebar melalui luka gigitan yang dalam, dan virus dalam air liur kucing yang terinfeksi dapat masuk ke jaringan kucing lain.

Virus ini menyerang sistem imun kucing, seperti human immunodeficiency virus (HIV) yang menyerang sistem imun manusia. FIV menginfeksi banyak jenis sel, termasuk limfosit CD4 + dan CD8 +, limfosit T, limfosit B, dan makrofag.

4. Cacing Hati

Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi. Heartworm atau disebut juga heartworm dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada kucing, terutama penyakit paru-paru. Pemilik kucing yang tinggal di daerah rawan nyamuk harus mewaspadai penyakit ini.

Penularan penyakit cacing hati berjalan ketika nyamuk pembawa larva cacing hati yang berukuran mikroskopis menggigit kucing untuk memakan darah.

Larva lantas aktif dan bermigrasi ke host/ inang baru dan berkembang lebih lanjut saat mereka jalankan perjalanan melalui jaringan subkutan dalam tubuh kucing. Pada rentan saat sekitar 3-4 bulan mereka umumnya menetap dalam arteri dan pembuluh darah paru-paru kucing lantas berlanjut bersama dengan berkembang melalui perkawinan cacing jantan dan betina ( Dirofilaria immitis ).

Waktu yang dibutuhkan untuk mulai berkembang dari parasit berukuran mikroskopis itu masuk kedalam tubuh kucing hingga cacing betina berkembang jadi cacing dewasa dan menghasilkan keturunan yang disebut mikrofilaria adalah sekitar delapan bulan.

Ini disebut sebagai periode prepaten dan durasinya lebih lama daripada penularan terhadap anjing. Siklus ini bakal terulang lagi ketika nyamuk menyita darah dari kucing yang tengah terinfeksi dan menyedot mikrofilaria kedalam sistem pencernaan untuk lantas ditularkan terhadap kucing lain

Hal ini dapat diasumsikan bahwa kucing berikut kemungkinan sudah mengembangkan respon kekebalan yang kuat supaya cacing hati tidak dapat berkembang biak dalm tubuh si kucing.

Study menunjukan bahwa era hidup cacing lebih pendek sekitar 2 hingga 3 tahun dalam tubuh kucing dibandingkan terhadap tubuh anjing yang dapat hidup sepanjang 5-7 tahun dan volume-nya pun tidak lebih banyak daripada anjing. Pada percobaan ekperimen penularan larva cacing hati terhadap kucing dan anjing pun kuantitas prosentase cacing berkembang hingga menuju bagian dewasa lebih rendah sekitar 0-25 % dibandingkan bersama dengan anjing yang meraih 40-90 %

Meskipun demikian, cacing hati tidak mesti menunggu jadi dewasa dahulu supaya dapat menyebabkan rusaknya yang berarti terhadap paru-paru kucing dan itu masih dapat lebih serius kekuatan rusaknya seandainya si kucing terinfeksi oleh nyamuk pembawa larva cacing hati (bukan mikrofilaremia ). Cacing pita berikut dapat menyebabkan radang akut dan cedera paru-paru. Pada bagian ini veteriner sering tidak benar mendiagnosa sebagai asma atau bronkitis namun dalam sebenarnya ini merupakan bagian awal dari sindrom yang dikenal bersama dengan Heartworm Associated Respiratory Disease ( HARD )

Kucing Seperti Apa yang Rentan Terkena HARD ?

Meskipun kucing liar berbahaya lebih besar untuk tertular,kucing dalam tempat tinggal pun yang notabene dipelihara dalam ruangan oleh pemiliknya mempunyai prosentase yang relatif tinggi untuk terinfeksi. Tidak tersedia rentan usia kucing yang dapat diprediksi rentan terinfeksi cacing hati, kasus-kasus yang sudah dilaporkan terdiri atas usia 9 bulan hingga 17 tahun. Rata-rata terdiagnosa terhadap usia 4 tahun atau meninggal ( terlambat ditangani )

Tanda-tanda Klinis

Gejala atau tanda klinis infeksi cacing pita terhadap kucing dapat amat non-spesifik dan dapat menyontoh tanda-tanda penyakit kucing lainnya. Diagnosa bersama dengan tanda klinis saja sudah hampir mustahil, umumnya kucing bakal menunjukan tanda-tanda lazim penyakit layaknya seandainya sering muntah ( makanan atau busa ) lesu, anoreksia ( tidak cukup nafsu makan ) berat badan turun, susah bernafas, terengah-engah, bernafas bersama dengan mulut terbuka dan nafas cepat ( takipnea )

Gejala yang terkait bersama dengan bagian pertama penyakit cacing pita ketika cacing hati memasuki pembuluh darah menuju arteri paru-paru sering tidak benar didiagnosa sebagai asma atau alergi bronkitis,padahal memang gara-gara type sindrom baru yang didefinisikan sebagai HARD

Beberapa kucing dapat segera menunjukan tanda-tanda klinis akut terhadap organ-organ di mana cacing hati dewasa berkembang, lebih-lebih kucing yang terinfeksi dapat meninggal bersama dengan cepat tanpa menambahkan saat yang lumayan untuk didiagnosa atau diberi penyembuhan secara tepat.

Diagnosa

Mendiagnosa infeksi cacing hati terhadap kucing lebih susah daripada anjing yang enteng dilihat. Pemeriksaan diagnostik memiliki keterbatasan,sehingga kendati hasil tes-nya negatif kita tidak dapat serta merta mengesampingkan infeksi. Pada tes antigen misalnya,itu cuma dapat mendeteksi cacing betina dewasa dan cacing jantan yang sekarat.Padahal infeksi cacing dewasa jantan jarang terdeteksi.

Rencana diagnostik untuk kucing melingkupi dan tidak terbatas terhadap kontrol fisik, radiologi ( X-Ray ) Ekokardiografi ( USG pembacaan jantung ) Angiocardiografi ( X-ray bersama dengan suntikan cairan kontras ) CBC ( Complete Blood Count ) pengujian serologi ( antigen dan antibodi ) pengujian microfilaria dan nekropsi ( sesudah kematian ).

Pemeriksaan Fisik

Hasil kontrol fisik kemungkinan tampak keluar normal, namun terhadap kucing yang terinfeksi cacing hati suara paru-parunya keras tanpa tersedia tanda-tanda pernafasan. Jarang ditemui adanya murmur jantung atau irama abnormal terhadap jantung sebelum akan tersedia laporan perihal ascites ( cairan diperut ) dan tanda-tanda gagal jantung sebelah kanan. Pada kucing, respon utama untuk keberadaan cacing hati terdapat di paru-paru

5. Rabies

Rabies disebabkan oleh virus yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini dapat berlangsung pada semua mamalia, juga kucing, anjing, dan manusia. Rabies pada kucing mirip sekali tidak boleh disepelekan. Segera melakukan kontrol ke dokter hewan jikalau kucing peliharaan memperlihatkan gejala penyakit ini.

 Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Infeksi dapat berlangsung pada saluran pernapasan bagian atas kucing, juga hidung, tenggorokan, dan sinus. Ada beraneka virus dan bakteri yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit.

6 Tips Cara Merawat Kucing Persia
Perawatan Kucing

6 Tips Cara Merawat Kucing Persia

6 Tips Cara Merawat Kucing Persia – Kucing Persia merupakan kucing dalam negeri berbulu jauh dengan wajah bundar serta moncong pendek. Julukan itu merujuk pada Persia, julukan lama Iran, tempat ditemuinya kucing seragam. Semenjak akhir era ke- 19, tipe kucing ini bertumbuh di Inggris serta Amerika Sindikat sehabis Perang Bumi II. Di Inggris, trah ini diucap kucing Persia longhair serta dipecah jadi 2 tipe, satu merupakan chinchilla perak terang, serta yang yang lain merupakan kucing yang sedikit lebih hitam.

6 Tips Cara Merawat Kucing Persia

Sumber : pinterest.cl

 Baca Juga : Hal yang tidak disukai kucing, Anda perlu tahu

dr-addie

Sebagai salah satu jenis suku Siam, beberapa penggembala juga berusaha melestarikan suku-suku adat tua yang moncongnya lebih kentara dan bersahabat dengan orang biasa. Replika rumit shepherd dapat mengembangkan berbagai warna bulu, tetapi juga dapat meratakan wajah, yang dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Penyakit ginjal polikistik pada anak merupakan penyakit yang sering diderita kelompok etnis ini, di beberapa negara penyakit ini menyerang hampir separuh penduduknya.

 

Sejarah

Kucing persia adalah jenis kucing tua. Kucing ini berasal dari Mesopotamia, kemudian dikenal sebagai Persia, dan saat ini berada di negara Iran. Rambut panjang merupakan hasil mutasi alam, yang juga mengantarkan Pietro Della Valle, bangsawan Italia pada abad ke-17, membawa kucing ke Eropa sekitar tahun 1620-an dan menjadikannya kucing berambut panjang pertama di Eropa. Dulunya memiliki bulu abu-abu mengkilap, tetapi karena perkembangbiakan selektif, kucing Persia dengan berbagai warna kini dapat ditemukan.

Hingga akhir abad ke-19, pengembangbiakan dan persaingan kucing menjadi semakin populer. Kucing berbulu panjang dari Persia, Turki, Afghanistan, dan kucing eksotis lokal lainnya dianggap sebagai kucing “Asia” dan biasanya dipelihara bersama.

Melalui pembiakan selektif, pecinta kucing mulai membentuk kucing-kucing ini untuk memberikan penampilan seperti sekarang ini. Kepala bulat, muka rata, pipi gemuk, telinga kecil, mata besar, dan badan kencang. Ia memiliki bulu yang lebih panjang dan kaki yang lebih pendek dari kucing Angora. Akhirnya popularitas kucing Persia mengalahkan Angora.

Di Amerika Serikat, kucing ini pertama kali diimpor pada akhir abad ke-19. Kucing Persia adalah kucing paling populer, melebihi popularitas Maine Coon (yang pernah menjadi kebanggaan orang Amerika). Sejak saat itu hingga kini, kucing Persia kini menjadi kucing favorit di dunia.

Kucing persia dianggap lucu. Kucing ini asal-usulnya dari nama kuno di Iran dan sangat populer di kalangan pmelihara kucing. Ciri-ciri kucing persia tergolong unik, yang membedakannya dengan kucing jenis lainnya. Kucing Persia umumnya lebih gemuk, lebih gemuk, dan lebih besar. Bentuk hidungnya juga lebih bulat. Rambut panjang adalah ciri utama yang membuatnya menonjol. Jika menyangkut karakter, kucing Persia itu manja, lembut, dan tenang. Dia juga kucing yang sangat baik yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Tak heran jika memelihara kucing persia menjadi favorit anak-anak. Selain itu, ibu tidak perlu khawatir dengan kucing saat berjalan-jalan di luar rumah, karena kucing akan lebih nyaman saat menyisir rambut di dalam kamar.

 

Berikut 6 Tips Cara Merawat Kucing Persia

1. Siapkan kandang dan jaga kebersihannya

Kandang mungkin tempat yang baik bagi kucing Persia untuk beristirahat. Pastikan kandang disiapkan untuk kucing persia, artinya kandang tersebut berukuran benar dan memiliki sirkulasi udara yang cukup.

Bunda bisa meletakkan kandang di ruangan yang agak terbuka, agar sirkulasi udara di dalam kandang juga sangat lancar, ditambah lagi sinar matahari masih bisa masuk.

Selain itu, pastikan kandang kucing selalu bersih. Mulailah dengan membersihkan sisa makanan yang jatuh dan lanjutkan ke pembersihan kandang secara teratur.

Kandang yang kotor dan acak-acakan bisa menjadi selimut penyakit.Selain itu, kucing persia lebih rentan terserang penyakit dibandingkan kucing rumahan (bulu pendek rumahan).

2. Berikan makanan yang sehat dan bergizi

Sama seperti anak-anak, kucing persia juga membutuhkan makanan yang sehat dan bergizi. Tak hanya makanan, tapi juga sisa makanan. Pemberian makanan yang berkualitas kepada kucing juga mendukung  kesehatan kucing, terutama menjaga kesehatan tulang dan bulunya.

Makanan kucing yang direkomendasikan meliputi:

Daging, seperti ayam, bebek dan sapi, serta ikan (ikan segar atau laut). Anda bisa merebus daging terlebih dahulu lalu memotongnya agar lebih mudah dikunyah.
Makanan buatan pabrik. Biasanya ada dua jenis, yaitu makanan kering dan makanan basah / kaleng. Beberapa merek terkenal dengan kualitasnya yang tinggi adalah Royal Canin, Whiskas, Pro Plan, Me-O, Friskies dan Maxi.

Pada saat yang sama, sang induk juga perlu meminum air untuk kucingnya. Jika Anda ingin minum susu, Anda tidak bisa hanya minum susu. Gunakan susu kucing khusus sebagai pengganti ASI karena kandungannya berbeda.

3. Memandikan kucing satu kali seminggu

Ibu pasti tahu bahwa kucing memiliki kemampuan menjilati sebagian tubuhnya untuk menjaga kebersihan tubuhnya. Namun, cara ini terkadang tidak cukup untuk membuat tubuh kucing benar-benar bersih.

Karena itu, Anda perlu memandikan kucing persia dengan sampo khusus kucing seminggu sekali. Setelah mandi, keringkan bulunya dengan handuk bersih dan pengering rambut. Kemudian, sisir rambut Anda agar rapi dan hilangkan rambut mati.

4. Menyiapkan pasir, tempat pasir, dan serokan

Jika biasanya Anda memelihara kucing, maka tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan fungsi pasir. Pasir sering digunakan sebagai media untuk mengurangi bau tak sedap dan mengeringkan kotoran kucing. Untuk kucing Persia, pasir zeolit ​​bisa digunakan.

Disarankan juga agar ibu-ibu menggantinya minimal setiap tiga hari sekali, karena bisa dijadikan tempat melahirkan kucing. Pasir yang tidak diganti oleh induknya dapat merusak kebersihan lingkungan, membuat kucing tidak nyaman dan stres.

5. Bersihkan bagian-bagian kucing yang sulit ia jangkau

Ada beberapa bagian tubuh kucing yang sulit dijangkau dan mudah kotor. Misalnya di bagian mulut, telinga dan mata.

Kucing sering kali merasakan gusi bengkak di mulutnya, terutama di gigi. Tartar terkadang muncul saat makan makanan basah. Membersihkan setelah makan meminimalkan risiko penyakit kucing.

Kemudian, telinga sering terkena kutu dan kotoran. Bersihkan dengan hati-hati dengan kapas basah.

Di saat yang sama, jika rambut rontok, mata kucing persia akan menyebabkan air mata dan iritasi. Ibu bisa membersihkan mata dengan kapas.

Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

6. Sediakan tempat makan dan minum khusus

Meski berupa aksesori, ternyata tempat makan khusus bisa membantu ibu menjaga kebersihan rumah. Kucing bisa makan tanpa berantakan atau berserakan dimana-mana.

Yang terbaik adalah mencari tempat makan dan juga tempat minum. Ada dua lubang dalam satu wadah, satu untuk pakan dan satu untuk air minum. Mengingat lidah kucing persia relatif pendek, mohon pastikan lubangnya tidak terlalu cekung ya bu.

Tempatkan ruang makan di lokasi yang sama. Karena itu, kucing juga bisa tahu di mana mencari makan.

Hal yang tidak disukai kucing, Anda perlu tahu
Perawatan Kucing

Hal yang tidak disukai kucing, Anda perlu tahu

Hal yang tidak disukai kucing, Anda perlu tahu – Kucing masih menjadi salah satu hewan peliharaan terpopuler. Banyak orang suka memelihara kucing.

Hal yang tidak disukai kucing, Anda perlu tahu

Sumber : merdeka.com

 Baca Juga : 5 Cara Merawat Kucing Tanpa Kandang bagi Pemula

dr-addie – Selain itu, kucing tidak sulit untuk dipelihara. Hewan ini bahkan bisa dibiarkan dalam waktu yang lama dan dengan senang hati bersembunyi di tempatnya sendiri.

Jika Anda ingin memelihara kucing, Anda perlu mengetahui banyak hal. Terutama hal-hal yang dibenci kucing.

apa pun? Simak beberapa hal yang sangat tidak disukai kucing di bawah ini:

1. Mandi

Berkali-kali, saya melihat tangan seorang anak digaruk oleh tangan kucing saat mandi. Saya pikir mungkin kucing itu tidak mau mandi. Kadang-kadang seseorang bercanda: “Pantas saja hujan turun dan akhirnya kucing itu mandi.” Atau lelucon lain, misalnya, “Kucing bahkan tidak mandi, mereka tidak merasa kehilangannya.”

Saya juga sering melihat bahwa kucing selalu memilih untuk diam atau menghindari jalannya, tetapi air di depannya tergenang.

Pagi ini, ketika saya ingin ke kamar mandi, saya melihat seekor kucing minum di teras kamar. Mungkin karena kaget dengan keran yang dibuka, kucing itu tampak ketakutan, dan langsung meloncat ke bibir pilar yang tidak penuh air. Untuk beberapa saat, dia terdiam dan tidak ingin turun. Saya pikir, kenapa begini, kenapa kucing selalu tidak berani melihat air?

Khawatir dengan air, ialah watak natural kucing, serta sesungguhnya ini sesuatu Mengenai yang lumayan misterius untuk saya tadinya, yang luang di membuat penasaran.

Untuk orang yang tidak berenang seperti aku, hingga pasti akan takut serupa ketinggian ataupun daya air. Begitu pula kucing, ketakutannya pada air di akibatkan karena sesungguhnya tidak bisa berenang, tidak seragam dengan anjing yang cerdas berenang.

Bulu- bulu yang berair ataupun lembab pula jadi tidak betul satu mengapa kucing takut air. Bulu bulu yang berair akan akibatkan kucing kesejukan, karena bulu- bulu berikutnya berguna selaku baju hujan penjaga natural menurutnya. Pada perkara kucing buas ataupun kucing hutan, lain bulu- bulu mereka berair karena kehujanan misalnya, hingga akan kehabisan kalori yang akibatkan kematian.

Kucing pula tidak butuh air buat bisa bersih. Mereka bisa menjaga dirinya dengan menjilatkan lidahnya ke seluruh badan. Jadi sesungguhnya mereka tidak butuh orang buat memandikannya, apalagi memakaikannya sabun harum.

Insting kucing pula amat kokoh dibandingkan kita orang. Bayangkan, mereka bisa mengetahui kehadiran mangsanya lewat alat pencium. Dikala kita membeli ataupun masak ikan misalnya, kucing bisa mengetahui di mana kita menyimpannya. Berleha- leha sedikit saja, habis ikan berikutnya oleh kucing.

Serta buat perkara air, insting kucing pula merasa, lain air sesuatu perihal yang buatnya kesejukan. Sebab itu mereka merasa benci, karena instingnya, jadi bersih tidaklah dengan mandi. He he, lucu pula yah.

Sayangilah binatang piaraan kita, mudah- mudahan berguna.

 

2. Terlalu banyak perhatian

Kucing tidak suka menarik banyak perhatian. Hewan peliharaan ini memiliki zona nyamannya sendiri, sehingga tidak diinginkan untuk sering menyentuhnya. Meski begitu, kucing tetap tidak suka diabaikan. Kucing terkadang menarik perhatian pemiliknya dengan mendekati atau menggosok tubuh manusia.

 

Kucing adalah binatang, dan pendengarannya lebih sensitif daripada manusia. Situs web Spruce Pets menjelaskan bahwa kucing membenci suara yang berisik dan mengejutkan.

Saat kucing mendengar suara keras seperti petir, benda jatuh, atau volume TV, mereka akan terpana dan waspada saat membuka mata. Suara mengganggu yang terlalu keras akan membuat kucing Anda stres.

3. Bau Yang Menyengat

Kucing tidak menyukai bau yang menyengat. Menurut situs Canidae, kucing tidak menyukai makanan yang berbau harum atau kedaluwarsa. Selain itu, kucing tidak menyukai tempat tidur atau kotak kotoran yang bau dan tidak bersih.

Kucing biasanya menemukan beberapa bau yang tidak disukai kucing di rumah.

Kucing memiliki bau yang tidak sedap, yang bahkan bisa membuatnya memancarkan stres. Menjauhi bau tersebut pasti akan membuat kucing betah dan menunjukkan rasa sayang pada kucing tersebut.

Berikut bau yang tidak disukai kucing dirumah

Lemon dan Jeruk

Lemon dan jeruk adalah bau yang paling tidak disukai kucing. Ini karena indra penciuman kucing yang tajam akan terganggu oleh bau lemon dan jeruk yang tajam dan tajam. Kalaupun kebanyakan orang tidak masalah, mereka malah menyukai rasa lemon dan jeruk.

Bahkan banyak orang juga yang memanfaatkan aroma lemon dan jeruk sebagai penyegar udara. Oleh karena itu, jika ingin kucing Anda betah, harap jangan memilih aroma lemon dan jeruk sebagai penyegar udara Anda. Faktanya, kucing tidak menyukai bau pengharum ruangan karena baunya yang menyengat.

Parfum

Bau selanjutnya yang tidak disukai kucing adalah bau parfum. Tentunya bagi Anda, parfum dapat meningkatkan rasa percaya diri, karena dapat membuat tubuh atau pakaian Anda mengeluarkan keharuman.

Namun, hal ini berbanding terbalik dengan kucing. Kucing tidak suka bau parfum. Bahkan kucing pun bisa diracuni oleh parfum. Pasalnya, banyak parfum yang mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kucing. Oleh karena itu, jika ingin menggunakan parfum, harap jauhi kucing terlebih dahulu.

Asap

Bau ini tentunya tidak hanya untuk kucing yang tidak menyukainya, meskipun banyak orang yang tidak menyukainya. Namun, hal ini terkait dengan orang yang memiliki kebiasaan merokok. Selain dibenci kucing, asap juga bisa membahayakan kesehatannya.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kucing yang tinggal dengan majikan yang merokok dapat mengembangkan kanker darah dan merusak sistem kekebalan mereka. Karenanya, asap berbahaya bagi kucing, bukan sekadar bau yang tidak sedap.

Menthol

Bau selanjutnya yang tidak disukai kucing adalah bau mentol. Tentu saja, ini sangat berlawanan dengan mereka yang menyukai bau ini. Kucing tidak menyukai berbagai aroma mentol, seperti minyak angin, balsam, minyak kayu putih, dan perasa lainnya.

Hal ini lagi-lagi terkait dengan aroma mentol yang tajam, yang dapat mengganggu bau tajam kucing. Oleh karena itu, mohon pisahkan berbagai aroma mentol dari kucing kesayangan Anda.

Cabe

Bau selanjutnya yang tidak disukai kucing adalah bau cabai. Biasanya saat anda memasak masakan yang menggunakan cabai maka aroma cabai akan menyebar, tentunya aroma masakan tersebut sangat kuat dan mengganggu indra penciuman kucing.

Untuk ini, Anda perlu membuka jendela saat memasak agar aromanya tidak menyebar ke dalam ruangan. Selain itu, Anda bisa menjauhkan kucing dari dapur saat memasaknya. Dengan cara ini, Anda akan lebih nyaman saat memasak, dan kucing tidak akan terganggu oleh bau masakan Anda.

Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

4. Suhu udara dingin

Dikala lagi dingin, kita dapat melaksanakan banyak perihal buat tingkatkan temperatur ataupun area dekat. Tetapi, sempatkah Kamu bingung apa yang terjalin dikala binatang piaraan Kamu dalam kondisi dingin? Tidak semacam binatang berbulu yang lain, kucing tidak mempunyai bulu yang tebal ataupun bulu dobel semacam anjing.

Akankah kucing merasa kesejukan? Postingan ini hendak menanggapi persoalan ini serta sebagian persoalan yang lain. Kita mau berikan ketahui Kamu metode membuat kucing merasa lebih hangat serta aman dalam cuaca dingin serta penyusutan temperatur.

Kucing lebih liabel kepada pergantian suhu

Perihal awal yang wajib diketahui merupakan kalau kucing lebih liabel kepada pergantian temperatur dari kita, paling utama bila mereka punya kerutinan hidup cuma di dalam ruangan. Kucing merasakan dingin yang mendekati ataupun terlebih lebih berawal dari kita.

Dengan cara spesial, Kamu wajib cermas dengan:

Suku bangsa kucing yang memiiliki sedikit ataupun tanpa bulu

Sebagian suku bangsa kucing semacam Ukrainian Levkoy, peterbald, sphinx, ataupun Siam, yang hampir tidak mempunyai bulu ataupun cuma mempunyai sedikit bulu, mengarah mulai kesejukan serta karena itu wajib lebih diawasi di masa dingin. Kita wajib bagikan mereka dorongan ekstra kepada hawa dingin yang menusuk.

Kucing yang sakit

Semacam orang, kucing yang mengidap penyakit sering kali mempunyai pertahanan badan yang kecil serta lebih mengarah diserbu flu dalam temperatur kecil.

Kucing kecil serta kucing tua

Anak kucing ataupun kucing belia belum segenap meningkatkan cara imunitas badan. Kucing berumur yang umurnya di atas 7 th. mempunyai cara imunitas yang melemah. Sebab itu, pertahanan mereka tercantum lebih kecil serta mereka lebih rentan kepada penyakit dikala terdapat pergantian temperatur.

 

5. Kompetisi

Kucing adalah hewan dengan wilayah teritorialnya masing-masing. Tidak terkecuali kucing peliharaan Anda. Menurut situs Canidae, kucing tidak menyukai persaingan.

Ini terjadi saat Anda memperkenalkan kucing baru dan mengenalkannya pada kucing lain di rumah. Butuh waktu bagi dua kucing untuk mendekat atau bahkan berkelahi.

5 Tips Untuk Pemula Merawat Kucing Tanpa Kandang
Perawatan Kucing

5 Tips Untuk Pemula Merawat Kucing Tanpa Kandang

5 Tips Untuk Pemula Merawat Kucing Tanpa Kandang – Sejenak, kucing memanglah nampak semacam binatang mandiri. Tetapi, kucing senantiasa menginginkan pemeliharaan yang bagus supaya senantiasa segar. Kucing dapat dikunci di dalam kandang ataupun tidak di dalam kandang. Dikala menjaga kucing tanpa kandang, kucing dapat beranjak dengan lapang, tetapi penggemar kucing wajib senantiasa mencermati kebersihan supaya kucing senantiasa segar. gimana itu? Ikuti komentarnya di dasar ini!

5 Tips Untuk Pemula Merawat Kucing Tanpa Kandang

Sumber : sharingmedia.co

Baca Juga : Cara Merawat Anak Kucing Peliharaan dengan Benar

1. Periksakan secara teratur

dr-addie – Sebagai permulaan, cara merawat kucing tanpa kandang yang pertama adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin. Biasanya pemeriksaan rutin dilakukan dua kali yaitu bulanan dan tahunan. Grooming biasanya dilakukan sebulan sekali untuk memilah kucing dan kesehatannya secara keseluruhan. Sementara itu, pemeriksaan tahunan bertujuan untuk memeriksa organ dalam kucing.

Kucing tanpa kandang akan sering berkeliaran di luar ruangan, jadi pemeriksaan sangat penting untuk mendeteksi kucing sebelum kondisinya semakin parah. Selain itu, diskusikan perawatan dan kesehatan kucing dengan dokter hewan Anda. Amati jika ada beberapa hal yang berbeda, seperti cara berjalan, cara mengeong, dan cara kucing berperilaku berbeda.

2. Sisir bulu kucing

Kucing

tanpa kandang wajib amat aktif alhasil wajib dibersihkan dengan cara teratur yang diketahui dengan grooming. Bila bulu kucing amat jauh, penggemar kucing dapat memakai gosok jarum biku buat menelusuri bulunya. Pada dikala yang serupa, bila bulu kucing amat pendek, maanfaatkan gosok lembut berhulu latar buat menyisirnya. Buat anak kucing yang sedang belia serta rentan, maanfaatkan sisir kecil dengan gigi halus.

Menjaga bulu kucing amat berarti dicoba buat melenyapkan bulu mati, mensterilkan kutu, dan melenyapkan jamur serta bongkahan pada bulu kucing, pula bisa memperlancar gerakan darah ke badan kucing.

Menelusuri bulu kucing tidak cuma melenyapkan kotoran, minyak, serta bulu mati, tetapi pula mendukung melenyapkan bagian kulit serta memotivasi perputaran darah, membenarkan suasana kulitnya dengan cara totalitas.

Menelusuri bulu kucing dengan cara teratur, satu ataupun 2 kali di dalam minggu bisa mendukung kucing buat melindungi kesehatannya. Dari mari kamu pula bisa menciptakan kalau ritual menelusuri amat berperan untuk kucing yang sudah dewasa serta tidak lagi mampu melindungi bulunya sendiri dengan teliti.

Saat sebelum menelusuri, periksalah suasana bulu kucing. Bila segar, bulu ataupun rambutnya bisa gemerlap natural serta lagi gemerlap di tangan kamu sedangkan menyentuhnya. Tidak bisa terdapat becak gundul ataupun tanda kutu serta kutu. Tidak hanya itu, kulitnya pula harus leluasa dari cedera serta tonjolan yang tidak lazim.

Kucing berbulu pendek

Untuk kucing berbulu pendek anda sanggup manfaatkan sisir bahan logam tertentu kucing. Gerakan menyisir di mulai dari kepala ke ekor untuk menghilangkan kotoran. Kerjakan di selama ujung bulunya, sisir sesuai arah tumbuhnya bulunya.

Sikat semua tubuhnya, juga dada dan perutnya, dengan berkonsentrasi pada satu bagian untuk menghilangkan rambut mati dan kusut. Sisir berbahan karet juga terlampau efektif untuk menghilangkan bulu mati pada kucing berbulu pendek.

Kucing berbulu panjang

Kucing berbulu panjang yang tinggal di di dalam ruangan, memerlukan sesi perawatan tiap-tiap sebagian hari untuk menghilangkan bulu mati dan menghindar kusut. Mulailah dengan perut dan kakinya, sisir dengan lembut bulu ke atas menuju kepalanya. Sisir bulu leher ke atas, ke arah dagu.

Buat bagian di tengah ekornya dan sisir bulu di ke dua sisinya dengan lembut. Gunakan jari-jarimu untuk memisahkannya.

Selama sesi perawatan menyisir mingguan, raba selama tubuh kucing dengan tangan kamu. Periksa adanya luka, benjolan, dan kusut yang tersembunyi. Periksa kutu dan kotoran kutu, noda hitam darah kering yang ditinggalkan kutu.

Intip di bawah ekornya untuk memeriksa kotoran yang menempel pada bulu yang kemungkinan kudu dipotong dengan gunting. Penting juga untuk memeriksa di lebih kurang anus kucing, apakah ada suatu hal berwarna cokelat dan berukuran beras, ini kemungkinan memperlihatkan adanya cacing pita.

Kelalaian menyisir bulu kucing sanggup memicu kusut yang menyakitkan dan rambut yang busuk. Kamu dapat jelas apakah kucing menderita saat dia memuntahkan bola bulu kucing ke lantai atau mengeluarkannya lewat kotorannya.

Bola bulu kucing terbentuk dari bulu-bulu kucing yang tertelan dan bercampur dengan cairan yang ada di di dalam perut. Mengapa sementara grooming bulu mati kucing sanggup tercabut? Hal ini disebabkan sebab pada lidah kucing terkandung duri-duri kecil yang dapat menarik bulu yang rontok. Dari sinilah berlangsung bola bulu kucing, disebabkan oleh bulu kucing yang telah mati dan tertelan masuk ke di dalam perut.

Jika kucing telah disisir secara tertib dan tetap menderita bola bulu kucing, anda kudu periksakan ke dokter hewan untuk melacak solusinya.

3. Bersihkan giginya

Penggemar binatang piaraan, gigi kucing piaraan wajib dibersihkan dengan cara teratur. Maanfaatkan gosok gigi yang halus serta pasta gigi spesial kucing. Jauhi pemakaian pasta gigi orang, sebab pasta gigi lazim memiliki fluorida yang berbisa untuk kucing. Perkenankan kucing merasakan pasta gigi supaya terbiasa.

Gosok gigi kucing dengan cara tertib dengan aksi memutar dari depan ke balik. Dengan cara berangsur- angsur serta lama- lama lanjutkan sepanjang dekat 30 detik. Pemeliharaan gigi amat berarti sebab banyak penyakit kucing yang berkaitan dengan gigi serta gusi. Gigi kucing yang tidak dirawat dengan bagus hendak memunculkan kuman serta plak gigi.

4. Beri alas untuk tidur

Cuma di akibatkan kucing kesayangan pecinta kucing tidak mempunyai kandang, bukan berarti pecinta kucing dapat membiarkan kucing tidur di mana saja. Kita mengusulkan pecinta kucing buat sediakan tempat tidur kucing, yang dapat berbentuk kain ataupun barang lain. Dikala ini banyak ada dasar tidur spesial buat kucing piaraan, umumnya berbentuk alas persegi jauh. Ini berarti, pecinta kucing. Alasannya bila kucing didiamkan tidur di lantai ataupun dataran yang agresif, bulu kucing hendak gugur serta lama kelamaan hendak jadi gundul.

Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

5. Beri makan secara teratur

Banyak orang menerima begitu saja untuk mengatur makan kucing sehari. Cara makan ini tidak teratur dan tidak teratur. Akibatnya, kucing sering kelaparan dan mencari makanan luar yang nilai gizinya tidak diketahui.

Lebih buruk lagi, jika ini terjadi pada kucing domestik seperti kucing Persia atau kucing Angora. Betapa ironis dan menakutkan. Saat lapar, kucing biasanya mencari makan di luar dan bisa memakan hewan yang tidak baik untuknya, seperti tikus.

Manfaat Memberi Makan Kucing Secara Rutin dan Teratur

Namun sebelum memberikan contoh jadwal pemberian makan kucing pada siang hari, terlebih dahulu kita pahami manfaat memberi makan kucing secara rutin.

Memberi makan kucing secara rutin bisa membuat kucing lebih patuh kepada pemiliknya. Karena kucing mengira dia sangat diperhatikan. Selain itu, dia merasa bos selalu memberinya makanan dan minuman. Dengan cara ini, perasaannya juga meningkat. Jika Anda tidak percaya, baca artikel kami “Cara membuat kucing jinak dan mematuhi kami”

Manfaat lainnya adalah memungkinkan kucing kita untuk buang air kecil dan besar secara teratur. Dengan cara ini, pemilik dapat mengetahui kapan harus buang air kecil dan kapan harus buang air.

Kita juga bisa lebih mudah menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan untuk buang air kecil atau besar (misalnya, pasir atau kertas tisu). Bahkan kita juga bisa melatih mereka membuang feses ke kamar mandi (rambut toilet).

Keuntungan berikutnya adalah memungkinkan kucing mengetahui tempat makan dan minum. Oleh karena itu, ada baiknya Anda tidak memindahkan makanan tersebut. Jika kucing tersebut ingat, kita tinggal memasukkan makanan ke dalam wadah, dan otomatis kucing akan mendekatinya.

Jadwal Memberi Makan Kucing dalam Sehari

Bila kita telah mengenali khasiat berikan makan kucing dengan cara teratur. Berikutnya aku hendak membagikan ilustrasi agenda pemberian makan kucing sejauh hari.

Cocok imbauan dokter binatang, kucing dapat diberi makan 3 kali satu hari( pagi, siang serta petang). Dengan pendapat:

Makan makanan lengkap di pagi hari. Makanlah hanya camilan kucing ringan di siang hari, dan di malam hari sama seperti di pagi hari. Model ini sangat cocok untuk pertumbuhan kucing yang ideal. Jangan terlalu gemuk, jangan terlalu kurus.

Namun, jika ingin mempercepat pertumbuhannya, Anda bisa memberinya makan 3 kali sehari. Dengan lebih banyak bagian, plus susu yang baik untuk kucing.

Yang terpenting adalah konsisten dan disiplin. Jangan biarkan kucing kelaparan karena makanan di luar.

Rekomendasi Makanan Kucing Terbaik (Terbaru Tahun 2021)
Perawatan Kucing

Rekomendasi Makanan Kucing Terbaik (Terbaru Tahun 2021)

Rekomendasi Makanan Kucing Terbaik (Terbaru Tahun 2021) – Kucing, seperti kucing Angora, Persia, dan British berambut pendek, merupakan hewan peliharaan favorit banyak orang. Guna mencukupi kebutuhan nutrisinya, berbagai merk makanan kucing atau cat food bermunculan. Anda bisa dengan mudah mendapatkan merek terkenal seperti Me-O, PURINA, Royal Canin dan Orijen.

Rekomendasi Makanan Kucing Terbaik (Terbaru Tahun 2021)

Sumber : hewany.com

 Baca Juga : Cara Merawat Anak Kucing Peliharaan dengan Benar

Pertanyaannya, apakah semua merek ini bagus untuk kucing Anda? Untuk menjawab pertanyaan ini, dokter hewan, dokter. Tito Suprayoga akan mempublikasikan komentarnya di artikel ini. Anda juga dapat mengikuti petunjuk untuk membuat pilihan, dan melihat rekomendasi produk makanan kucing berkualitas tinggi di bawah ini.

menurut rekomendasi dokter hewan drh. Tito Suprayoga, M.Sc.

drh Tito Suprayoga, Magister dokter hewan lulusan S1 dan S2 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Selain menjabat sebagai asisten laboratorium biokimia, drh. Tito juga menjadi juru bicara UKM Hewan Peliharaan Fakultas Kedokteran Hewan UGM.

Sejak 2017, dr-addie – pemilik akun Instagram @titosuprayoga berkomitmen dan mendalami bidang praktisi hewan peliharaan. Mantan asisten dosen patologi anatomi ini juga terlibat dalam penelitian genetika molekuler hewan.

Cara memilih makanan kucing

Kucing memiliki nafsu makan dan kebutuhan nutrisi yang berbeda. Apa salahnya, bagaimana cara memilih makanan kucing yang enak? Silakan simak tips di bawah ini agar tidak bingung lagi.

Pilihlah berdasarkan tipe makanan

Makanan kucing dibedakan menjadi dua jenis yaitu makanan kering dan makanan basah. Kedua jenis pakan tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. Untuk menemukan perbedaannya, pertimbangkan instruksi di bawah ini.

Makanan kering lebih cocok dijadikan makanan utama karena sifatnya yang tahan lama dan harga yang bersahabat. Selain itu, makanan kering juga dapat membantu kucing untuk melatih giginya dan berperan dalam mencegah penumpukan plak gigi.

Pemberian makanan kering praktis karena Anda dapat menggunakan dispenser makanan kucing berkapasitas besar. Jika kucing Anda menyukai pakan basah, Anda bisa menambahkan sedikit air ke makanan keringnya.

Kucing yang berumur minimal 2 bulan atau sudah diperiksa oleh dokter hewan bisa diberi makan kering. Tentunya hal tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan status kesehatan dan jenis pakan yang diberikan.

Pakan kering diberikan dalam gram per hari yang direkomendasikan oleh produsen atau informasi pada label kemasan. Hal yang perlu diingat, pemberian makan yang berlebihan atau kurang setiap hari bisa mempengaruhi kesehatan kucing.

Makanan basah: Ramah bagi kucing dengan daya gigit yang lemah

Jika kucing Anda menggigit, beri makan makanan basah. Selain memiliki kadar air yang lebih banyak, wet food memiliki rasa yang lebih banyak dibandingkan dengan dry food. Alhasil, makanan ini bisa diberikan kepada kucing yang tidak nafsu makan. Namun perlu diperhatikan bahwa pakan basah lebih mahal dari pada pakan kering dan tidak tahan lama.

Kucing mampu menghasilkan urine yang lebih pekat daripada anjing dan miliki keperluan air yang lebih rendah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pakan kering dikaitkan bersama asupan air yang lebih sedikit dan mengakibatkan dehidrasi. Selain itu, pakan kering juga mampu menaikkan risiko penyakit ginjal dan penyakit saluran kemih lainnya.

Beberapa penelitian menemukan kucing minum lebih sedikit air selagi makan pakan kering. Namun, ada penelitian lain yang bertentangan bersama penemuan ini. Penelitian selanjutnya mengidentifikasi bahwa tidak ada perbedaan takaran air terhadap tubuh kucing yang diberi makanan kering dan makanan basah.

Ada banyak aspek yang memengaruhi asupan air terhadap kucing selain berasal dari wujud makanannya. Beberapa aspek selanjutnya pada lain takaran protein dan mineral dan juga kepadatan energinya. Oleh karena itu, memberi makan makanan basah saja tidak dijamin bakal menaikkan asupan air terhadap tubuh hewan. Anda juga wajib menyertainya bersama asupan minum yang memenuhi keperluan hariannya.

Gabungkan kedua jenis pakan agar kucing tidak bosan

Kucing tidak hanya memakan manusia, mereka juga makan dengan cara yang membosankan. Untuk mempertahankan nafsu makan yang baik, campurkan makanan kering dan basah. Misalnya, jika selama ini Anda menggunakan salmon sebagai makanan kering, Anda juga bisa memberinya makan dengan makanan basah dari ayam. Kami menganjurkan agar Anda memilih konten utama lainnya untuk memanfaatkan nutrisi sepenuhnya.

Kucing haus darah atau mau mencoba hal baru. Kucing Anda mungkin lelah makan makanan yang sama dengan cara yang sama setiap hari. Mencampur makanan kucing basah dan kering adalah cara yang baik untuk meningkatkan keturunan. Selain itu, Anda bisa memberinya makan sendirian saat dia makan.

Lengkapi nutrisinya dengan snack

Saat kucing kehilangan nafsu makan, sangat disarankan untuk mengemil. Selain disajikan secara terpisah, Anda juga bisa menjadikan camilan sebagai topping di menu utama. Bahkan kucing yang sedang diet dapat melengkapi nutrisinya dengan camilan.

Anda bisa memberikan berbagai bentuk snack kering atau basah, seperti daging yang diiris tipis-tipis, pasta, dll. Selain itu, camilan juga bisa menjadi pahala yang nikmat bila Anda melatih camilan dengan benar saat makan.

Anda bisa memberi kucing camilan. Namun, ingatlah bahwa camilan tidak boleh menyumbang lebih dari 10% dari asupan energi kucing. Tidak seperti pakan kering atau basah, camilan kucing tidak dapat sepenuhnya bergizi dan seimbang.

Camilan yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan nutrisi dan nafsu makan yang biasanya dibutuhkan kucing. Tidak hanya itu, kucing Anda juga bisa menjadi pemilih makanan atau pemilih makanan. Terlalu banyak camilan juga dapat meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan dan obesitas.

Oleh karena itu, pemilik harus memahami kandungan nutrisi pada camilan tersebut sebelum memberikannya kepada kucing. Anda juga bisa membatasi jumlah camilan. Misal, berikan snack hanya seminggu sekali untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu.

Sesuaikan bersama keadaan kesegaran kucing Anda

Kucing yang sedang sakit butuh nutrisi tambahan. Jadi, pilihlah makanan kucing yang diformulasikan khusus untuk keadaan tubuh khusus sehingga asupan gizinya terpenuhi. Untuk memahami jenis-jenis pakan kucing bersama formula khusus yang ada di pasaran, simaklah penjelasan di bawah ini.

Berikan makanan yang tinggi protein dan bernutrisi untuk kucing pasca sterilisasi

Sterilisasi adalah menghilangkan fungsi reproduksi kucing dengan cara mencabut organ reproduksi kucing. Setelah disinfeksi, metabolisme kucing akan berkurang dan menjadi lebih gemuk. Namun, ini tidak berarti bahwa ia harus diberi makanan penurun berat badan. Berikan diet tinggi protein, tanpa biji-bijian, dan bebas zat aditif. Makanan berkualitas tinggi bisa membuat Anda cepat kenyang untuk mencegah obesitas.

Kebanyakan kucing tidak nafsu makan setelah berpuasa setelah operasi. Karena itu, pilihlah makanan yang bisa menambah nutrisi meski dalam porsi kecil. Anda juga bisa memberikan makanan yang diformulasikan khusus untuk kucing yang telah menjalani operasi.

Kucing yang telah disterilkan dan dijahit berada dalam keadaan katabolik. Tanpa nutrisi yang tepat, kucing Anda akan berada dalam kondisi keseimbangan nitrogen negatif. Kondisi ini dapat menyebabkan luka sembuh perlahan atau bahkan gagal sembuh.

Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

Protein dan glukosa merupakan nutrisi utama untuk penyembuhan luka. Protein membantu mencegah edema, sedangkan glukosa memberikan energi untuk sel darah putih dan fibroblas. Leukosit dan fibroblas merupakan bagian penting dari pembentukan kolagen dan kemampuan penyembuhan luka.

Karena itu, asupan kedua nutrisi ini dalam makanan yang tidak mencukupi dapat menunda penyembuhan. Selain itu, kekurangan nutrisi tersebut dapat menyebabkan penyembuhan luka yang tidak efektif.

Pilihlah formula khusus untuk melindungi kucing dari penyakit atau masalah berat badan

Kini tersedia beragam makanan kucing yang kandungannya cocok untuk berbagai kondisi khusus. Misalnya, ada pakan kucing indoor yang dirancang khusus untuk kucing yang suka tinggal di dalam ruangan. Selain itu juga memberikan pakan kucing rendah kalori untuk kucing yang sedang diet akibat obesitas.

Beberapa produk juga dirancang khusus untuk menjaga bulu kucing Anda tetap sehat dan mengatasi masalah bohlam rambut. Jika kucing Anda mengidap penyakit seperti diabetes atau penyakit saluran kemih, jangan khawatir. Makanan kucing jenis ini juga tersedia di pasaran.

Kucing bisa saja menderita penyakit atau gangguan nutrisi tertentu, seperti obesitas atau malnutrisi. Dalam hal ini kucing membutuhkan asupan nutrisi dan komposisi yang berbeda dengan kucing sehat.

Misalnya, kucing dengan penyakit sistem kemih kristal memerlukan pemberian air seni khusus. Pakan ini diformulasikan untuk membuat urine kucing sedikit asam untuk mencegah pembentukan kembali kristal. Oleh karena itu pakan dapat membantu proses penyembuhan dan mencegah kambuhnya penyakit yang sama.

Periksa pakan kucing untuk bahan yang dapat menyebabkan alergi

Makanan paling umum yang menyebabkan alergi kucing adalah telur, ikan, ayam, susu, dan daging sapi. Faktanya, sebagian besar makanan kucing menggunakan bahan-bahan ini sebagai bahan utamanya. Oleh karena itu, periksalah apakah kucing kesayangan Anda mengalami reaksi alergi sebelum memilih pakan untuknya. Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, mintalah dokter hewan untuk memeriksakan kucing Anda.

Istilah alergi makanan digunakan untuk melukiskan reaksi immune-mediated abnormal terhadap antigen makanan. Dengan kata lain, alergi makanan mengacu terhadap reaksi yang disebabkan oleh proses kekebalan terhadap protein spesifik terhadap makanan.

Dokter hewan menyadari mekanisme terjadinya alergi makanan. Namun, dokter hewan tidak mampu langsung mengidentifikasi mengapa lebih dari satu kucing membuktikan reaksi alergi makanan dan lainnya tidak.

Reaksi alergi akibat pakan terhadap kucing beraneka ragam dan untuk mengetahuinya wajib dijalankan pemeriksaan mendalam. Reaksi alergi yang barangkali timbul terhadap kucing adalah gatal-gatal yang parah dan peradangan terhadap kulit. Rasa gatal ini umumnya menyerang wajah, telinga, perut, selangkangan, ketiak, dan kaki.

Kucing yang terasa terlalu gatal akan sering menggaruk-garuk dirinya. Hal ini mampu sebabkan trauma yang signifikan, seperti luka, lecet, dan rambut rontok. Beberapa kucing juga membuktikan reaksi alergi bersama gejala muntah dan/atau diare yang seiring bersama reaksi alergi terhadap kulit.

Hal yang wajib dijalankan mengenai alergi di atas adalah mengonsultasikannya bersama dokter hewan terdekat. Hal ini gara-gara gatal terhadap kulit tidak tetap disebabkan oleh alergi pakan. Kerja mirip antara pemilik dan dokter hewan terlalu diperlukan untuk menangani persoalan alergi pakan terhadap kucing.

Pilihlah sesuai tahapan perkembangan kucing

Kucing membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda di setiap tahap perkembangannya. Berikan makanan yang kaya protein dan kalsium untuk anak kucing yang berusia kurang dari satu tahun. Kandungan ini penting untuk pertumbuhan otot dan tulang. Anda juga bisa memberikan makanan yang sama kepada kucing betina saat menyusui untuk mendapatkan nutrisi yang lebih banyak. Selain itu, anak kucing biasanya belajar makan dengan meniru induknya.

Untuk kucing dewasa berumur 1 sampai 6 tahun, mohon berikan nutrisi makanan kucing yang lengkap agar tetap sehat. Pada saat yang sama, kucing yang lebih tua di atas 7 tahun harus menerima diet rendah kalori. Anda juga bisa mempertimbangkan pakan yang diformulasikan secara khusus, karena kucing senior rentan mengalami masalah ginjal.

Kucing membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda di setiap tahap perkembangannya. Berikan makanan yang kaya protein dan kalsium untuk anak kucing yang berusia kurang dari satu tahun. Kandungan ini penting untuk pertumbuhan otot dan tulang. Anda juga bisa memberi kucing betina makanan yang sama saat menyusui untuk mendapatkan lebih banyak nutrisi. Selain itu, anak kucing biasanya belajar makan dengan meniru ibunya.

Untuk kucing dewasa berumur 1 sampai 6 tahun, mohon berikan nutrisi makanan kucing yang lengkap untuk menjaga kesehatan. Pada saat yang sama, kucing yang lebih tua dari 7 tahun harus menerima diet rendah kalori. Anda juga bisa mempertimbangkan pakan yang diformulasikan secara khusus, karena kucing senior rentan mengalami masalah ginjal.

Sesuaikan makanan dengan ras kucing

Produk pakan yang disesuaikan dengan ras kucing juga banyak dijual di pasaran. Anda bisa memilih dengan mudah, karena makanan ini dibuat khusus sesuai dengan ciri khas masing-masing spesies (misalnya bulunya).

Tahukah Anda, beberapa merek menyediakan makanan khusus untuk Angora, American Shorthair, Maine Coon, Persians dan lainnya. Jika Anda menemukan makanan yang sesuai dengan ras kucing kesayangan Anda, tidak ada salahnya untuk mencobanya.

Selain kebutuhan nutrisi yang berbeda pada tiap umur, setiap ras kucing memiliki keunikan dan kebutuhan nutrisinya masing-masing. Inilah alasan mengapa setiap ras memiliki kebutuhan nutrisi pakan yang berbeda.

Banyak produsen makanan kucing telah melakukan penelitian dan melakukan penelitian tentang kebutuhan masing-masing ras. Pemilik hanya perlu memilih dan mengatur pakan sesuai dengan kebutuhan hewan peliharaannya masing-masing. Jika ada reaksi alergi atau ketidaksesuaian, Anda bisa berkonsultasi ke dokter hewan.

11 Cara Mengusir Kucing Kampung dari Rumah Tanpa Harus Disakiti
Perawatan Kucing

11 Cara Mengusir Kucing Kampung dari Rumah Tanpa Harus Disakiti

11 Cara Mengusir Kucing Kampung dari Rumah Tanpa Harus Disakiti – Banyak metode telah diambil untuk membasmi kucing lokal, tetapi apakah tetap tidak berhasil? Artinya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Beberapa solusi mungkin tampak sulit, jadi hindari menggunakan metode ini. Ayolah, ringan.

11 Cara Mengusir Kucing Kampung dari Rumah Tanpa Harus Disakiti

Sumber : pelajaricaranya.blogspot.com

 Baca Juga : Cara Merawat Anak Kucing Peliharaan dengan Benar

dr-addieKucing sebenarnya adalah hewan peliharaan yang lucu dan menjadi favorit banyak orang.

Termasuk orang Indonesia.

Menelusuri kembali sejarah, kucing telah menyatu dengan kehidupan manusia sejak 6.000 SM.

Misalnya, pada 3500 SM, orang Mesir kuno menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus dan hewan pengerat lainnya dari lumbung tempat tanaman disimpan.

Seiring berjalannya waktu, fungsi kucing dalam lingkungan sosial semakin meningkat.

Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan paling populer di dunia.

Tercatat secara resmi sebagai kucing ras atau ras, seperti Persia, Siam, Manks, dan Sphinx.

Jumlah kucing ras diketahui hanya mencapai 1 persen dari seluruh kucing di dunia…

Sisanya adalah ras campuran, seperti kucing liar atau kucing rumahan.

Nah, disinilah kucing menjadi masalah besar.

Saat populasinya meningkat tak terkendali, keberadaan hewan ini menjadi mengganggu.

Saat Anda makan siang di rumah, kucing akan sering mencium camilan Anda sebelum masuk.

Alhasil, Anda yang sedang makan pun terganggu dan ingin segera mengeluarkannya.

Tentu kamu akan marah kan?

Sekarang saatnya menerapkan beberapa strategi dan metode untuk menyingkirkan kucing yang tepat.

Tidak hanya harus dilakukan penggusuran, namun segala upaya harus dilakukan untuk mencegah diri sendiri dan anggota keluarga lainnya melarikan diri dari kotoran kucing kampung.

Tidak ada yang tahu bahwa kucing memiliki bakteri dan bakteri penyebab penyakit …

Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasi dan menjaga kesehatan sejak dini.

Lebih tahu cara membasmi kucing agar Anda tidak salah!

Salah satu faktor yang dikhawatirkan kucing rumahan adalah kecenderungannya menyebarkan penyakit.

Tidak jarang jalanan di luar kotor dan berdebu, dengan banyaknya bakteri penyebab berbagai gangguan kesehatan.

Kucing piaraan yang tidak dirawat akan bersentuhan dengan lingkungan kotor setiap hari.

Waspada, banyak hal yang membuat kita harus menghindari memelihara kucing rumahan.

Sebab, mereka mampu menjadi sumber penyakit seperti:

1. Scabies

Scabies atau kudis adalah penyakit khas terhadap kucing yang menyerang kulit.

Penyebabnya adalah ektoparasit bernama Sarcoptes scabiei yang mampu bertahan sampai dua bulan.

Bila tidak berhati-hati, ektoparasit selanjutnya mampu memapar kulit Anda dan bikin gatal-gatal.

2. Infeksi Kutu

Jika kucing kampung berkutu, menggaruk tubuhnya, selanjutnya mencakarmu sampai luka dan berdarah, maka berhati-hatilah dari sekarang…

Kamu mampu saja terinfeksi bakteri yang bernama Bartonella henselae.

Infeksi selanjutnya mampu sebabkan demam dan pembesaran terhadap kelenjar getah bening.

3. Toksoplasma

Ya, toksoplasma sesungguhnya tak cuma sama juga dengan kucing kampung, melainkan peliharaan juga.

Kendati begitu, risiko toksoplasma terhadap kucing kampung diketahui lebih rentan perihal kamu.

Para pakar lebih menganjurkan ibu hamil untuk tidak kontak dengan hewan peliharaan layaknya kucing sebab mampu berisiko tinggi mengalami gangguan kehamilan…

Hal selanjutnya meliputi keguguran, kelahiran mati, atau toksoplasmosis kongenital yang menyebabkan kerusakan otak, hilang pendengaran dan penglihatan terhadap bayi sesudah dilahirkan.

11 Cara Mengusir Kucing Kampung dengan Ampuh

1. Menebar Aroma yang Tak Disukai Kucing

Sama dengan hama pengganggu lain layaknya tikus sampai kecoa, kucing tidak menyukai aroma-aroma tertentu.

Uniknya, aroma ini justru jadi kita sukai sebab harum dan wangi.

Sehingga, tidak persoalan waktu kita menebarkan di sekitar rumah.

Aroma selanjutnya antara lain:

Lemon

Meski sebagian manusia berasumsi bau lemon sangat enak bahkan sering dimanfaatkan sebagai pengharum ruangan, tetapi beda halnya dengan kucing kampung.

Pada dasarnya, kucing tidak menyukai aroma yang tajam sebab menjadi menusuk terhadap hidungnya.

Nah, keliru satu yang tidak disukai adalah aroma lemon.

Menthol

Sama halnya dengan lemon, menthol mampu dibilang bau sebagai aroma yang beri kesegaran bagi sebagian manusia.

Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik dengan hewan peliharaan terlebih kucing.

Menthol disini mampu dicontohkan layaknya balsem, minyak angin, minyak kayu putih, dan bau lain yang mengandung menthol.

Cabai

Kalau ini sih bukan cuma kucing, tetapi tak sedikit pula manusia yang mencegah waktu aroma cabai begitu kuat…

Apalagi jikalau pengaruh selanjutnya mampu memengaruhi mata sampai bikin pedih.

Biasanya, aroma cabai menyeruak waktu anda atau keliru satu anggota keluarga di tempat tinggal sedang memasak.

2. Menggunakan Kawat Ayam

Mungkin anda akan berpikir untuk menyimpan kawat ayam sebagai pagar penghalang…

Namun ternyata, tidak begitu!

Kawat ayam, justru di letakkan dengan cara dijadikan alas pas di atas tanah…

Atau sebagian tempat yang sering di lewati kucing kampung tersebut.

Faktanya, kucing benci berjalan di atas kawat ayam.

Suaranya yang berisik dan mampu memecah keheningan sekitar, jadi bikin kucing kampung itu balik lagi ke tempat awal.

Kalau telah begini, rumahmu aman dari sergapan hewan nakal tersebut.

3. Taruh Tanaman yang Dibenci Kucing

Beberapa tanaman mengeluarkan bau yang tidak disukai kucing.

Salah satu tanaman selanjutnya adalah Coleus canina.

Tanaman selanjutnya tak cuma efisien mengusir kucing, tetapi anjing kampung jikalau ternyata sesungguhnya hobi mengganggu juga.

Tanaman lain yang sering disarankan untuk hindari kucing dari pekarangan adalah rue, lavender, dan pennyroyal.

Kamu mampu menyimpan tanaman ini di sekitar halaman rumah…

Baik disatukan dengan tanaman lain, atau berdiri sendiri.

4. Memasang Pagar Kawat Listrik

Memasang pagar kawat listrik adalah cara mengusir kucing lainnya yang dinilai ampuh.

Namun ingat, pengaturan pagar selanjutnya tidak boleh berada didalam tegangan tinggi.

Perlu dicatat bahwa kita tidak mempunyai tujuan untuk menyakiti kucing kampung, tetapi cuma membuatnya resah dengan tegangan sekecil mungkin.

Kucing terhadap dasarnya adalah hewan yang peka dengan rangsangan luar…

Bahkan ketika anda mengelusnya dengan agak kasar, dia mampu menjadi tidak nyaman.

Sehingga didalam pengaturan sekecil apapun, kucing kampung akan ogah masuk ke didalam rumah.

Sekali lagi, ingat ya…

Tidak boleh mengatur listrik didalam tegangan tinggi!

5. Semprotkan Air

Jika kucing adalah Superman, maka air adalah batu Kryptonite.Kucing tidak akan berdaya ketika disemprot air.

Ada banyak cara untuk mampu melaksanakan hal tersebut…

Salah satunya dengan belanja pistol air berukuran kecil yang selamanya siap siaga anda bawa.

Sementara itu, anda juga mampu manfaatkan perangkat air sebagai penyiram tanaman di halaman untuk mengusir kucing kampung.

Caranya adalah dengan menempatkan timer otomatis terhadap jam-jam di mana kucing biasa masuk rumah.

Atau lebih ringan lagi, kini tersedia teknologi yang sebabkan alat selanjutnya peka dan langsung menyala ketika cara kaki kucing menjadi waktu menyelundup lewat pekarangan.

Apapun caranya, ingatlah…

Air adalah kelemahan utama kucing.

6. Memanfaatkan Perangkat Suara

Metode mengusir kucing yang satu ini sebetulnya jitu serta tidak hendak mengusik orang.

Betul, pasanglah fitur ultrasonik di dekat rumah.

Perlengkapan berikutnya sanggup menghasilkan bunyi yang buat kucing gusar.

Sedangkan itu menyala, orang tidak hendak terganggu…

Alasannya,, bunyi berikutnya terletak di luar capaian daya rungu kita.

Cuma binatang- binatang spesial saja yang sanggup mengikuti bunyi ini.

Perihal berikutnya ilustrasinya kucing, anjing, hingga kelelawar.

Pemeriksaan aksi berikutnya sanggup mengetahui kehadiran penyelinap serta menghasilkan bunyi gelombang besar yang sanggup meneror kucing.

Kamu pula sanggup akibatkan fitur bising sendiri dengan menaruh gundu ataupun batu di kaleng kosong yang sanggup akibatkan marah kala kucing berjalan di pagar.

Ataupun, memakai alarm liabel ataupun bel angin yang menghasilkan bunyi durasi kucing akibatkan fibrasi.

7. Obat Pengusir Kucing Komersial

Telah banyak obat pengusir kucing menguntungkan yang sanggup kamu memakai durasi ini.

Obat berbentuk serbuk itu, mayoritas memiliki aroma kemih fauna predator lain yang dikhawatirkan kucing.

Ataupun, sanggup pula aroma bahan tumbuhan dan buah yang sudah dipaparkan di atas.

Pengusir kucing menguntungkan ini pula mayoritas terdapat didalam wujud butiran.

Metode penggunaannya merupakan ditaburkan di dekat tempat tempat kucing desa bercokol.

Sebagian product obat pengusir kucing ini, wajib kamu memilah dengan cara saksama.

Terdapat yang memiliki materi kimia keras, ada pula yang berbahan organik.

Selaku anjuran, memilih obat pengusir kucing menguntungkan dengan materi natural ataupun organik.

Bagaimanapun, janganlah hingga kucing desa hingga sakit apalagi mati di dekat tempat rumahmu dampak terhampar obat memiliki zat beresiko dengan cara intens.

Ayo. lagi lagi kepada sasaran awal…

Di mari, kita tidak hendak melukai kucing namun hanya mengusirnya.

 Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

8. Membersihkan Area Rumah Sekitar

Bukan tidak bisa jadi, jika pemicu kucing desa kerap bertamu ke tempat bermukim merupakan kelalaianmu sendiri didalam menjaga kebersihan.

Butuh dipahami kalau kucing yang lapar hendak melakukan seluruh metode buat beroleh makanan…

Salah satunya merupakan memecahkan tempat kotor di rumah.

Bila kotor tidak menyambangi dibuang, maksudnya kamu wajib menghilangkan tradisi tidak bagus ini.

Mulai saat ini, bilas area tempat bermukim dari kotor santapan.

Ingin hingga kapanpun, kotor santapan berikutnya sanggup menimbulkan kucing buas buat masuk ke didalam rumahmu.

Tidak hanya itu, upayakan membersihkan serta menyimak situasi sekitar…

Apakah ada jejak kucing desa buas itu?

Betul, jejak sanggup berbentuk sisa metode kaki ataupun apalagi aroma kotoran sisa membuang air

Bila terdapat, hingga segeralah buat dbersihkan.

Bilas hingga amat lenyap, wajib tambahkan basut pengharum ruangan.

Serupa seperti fauna buas yang lain, kucing hendak men catat kewenangan dengan metode membuang air di tempat itu.

Melalui usaha bersih- bersih rumah, metode kamu didalam mempraktikkan metode mengusir kucing hendak terbuka luas.

9. Tutup Celah Sempit

Metode mengusir kucing berikutnya merupakan menutup antara kecil tempat fauna berikutnya menyelundup.

Cermati pagar serta sela- sela kecil, apakah kucing desa memuat merambah itu?

Bila iya, tutupi dengan alat spesial seperti kediaman kusen ataupun memakai sisa kawat ayam di atas.

Janganlah hingga kurang ingat dengan akses dari laman balik rumah!

Lalu, gimana jika kucing menyelundup melalui asbes?

Walaupun kira- kira susah, namun coba buat naik serta tutupi akses itu.

Umumnya kucing memakai genteng yang tidak lumayan menempel dengan yang yang lain.

Jika sang kucing sudah turun dari perlindungan, waktunya kamu bertindak menutup akses mengarah asbes itu.

Walaupun ia sanggup naik, namun durasi ketahui tidak ada akses turun, hingga kucing desa itu hendak insaf serta sungkan naik ke atas lagi.

10. Takuti dengan Lidi

Kucing terhadap dasarnya was-was dengan benda-benda berwujud pipih, keras dan panjang…

Sebut saja timun, irisan bambu dan lain-lain.

Mengapa hal itu mampu terjadi? Ya, telah mampu ditebak kan…

Sudah naluri alamiah bahwa kucing was-was dengan ular, hewan melata dengan tubuh bersisik licin.

Jika telah memandang ular, kucing mampu lari terbirit-birit!

Lantas, apa hubungannya lidi?

Meski tak mirip-mirip amat, tetapi ternyata bentuk lidi mampu menyerupai ular jikalau digoyang-goyakan dengan tangan.

Kamu lumayan menakuti kucing dengan mengibaskan lidi saja, tak harus dipukul.

Selain gerakan meliuk-liuk, nada yang ditimbulkan akibat kibasan lidi juga mampu mengganggu ketentraman kucing.

11. Menaruh botol-botol berisi air

Cara mengusir kucing kampung yang satu ini terbilang unik dan harus anda coba, .

Ya, menyimpan botol-botol berisi air di tempat sekitar kucing berkeliaran.

Upaya ini sesungguhnya tak lazim ditunaikan oleh masyarakat Indonesia, tetapi diakui ampuh oleh masyarakat Jepang.

Air didalam botol dipercaya mampu sebabkan kucing liar yang senang datang, mengobrak-abrik sampah, mencuri makan sampai membuang hajat di depan rumahmu.

Hal ini kemungkinan susah dijelaskan…

Namun layaknya yang kita tahu, kucing benci air dan keberadaan botol selanjutnya mampu menjadi ancaman bikin dia.

Terlebih waktu botol kena cahaya matahari, airnya akan kelihatan bersinar dan bikin kucing lari terbirit-birit.

Cara Merawat Anak Kucing Peliharaan dengan Benar
Perawatan Kucing

Cara Merawat Anak Kucing Peliharaan dengan Benar

Cara Merawat Anak Kucing Peliharaan dengan Benar – Anak kucing adalah kucing rumahan yang belum dewasa. Kucing betina biasanya bisa melahirkan 2-6 ekor anak kucing. Untuk bertahan hidup, anak kucing membutuhkan perawatan ibunya selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Anak kucing adalah hewan yang sangat sosial dan menghabiskan sebagian besar waktunya bermain dan berinteraksi dengan teman-teman yang ada.

Cara Merawat Anak Kucing Peliharaan dengan Benar

Sumber : m.merdeka.com

 Baca Juga : Tips Agar Kucing Betah Berada di Rumah

dr-addie – Umumnya, seekor kucing betina dapat menampung hingga 2-5 anak kucing. Mereka lahir setelah kehamilan yang berlangsung 64 hingga 67 hari (rata-rata 66 hari) setelah kehamilan, dan ibunya akan menggigit dan memakan kantung ketubannya setelah lahir.

Dalam beberapa minggu pertama, anak kucing tidak bisa buang air kecil dan besar tanpa rangsangan dari induknya. Mereka belum bisa mengatur suhu tubuhnya dalam tiga minggu pertama, jadi jika induknya tidak sering memanaskannya, anak kucing yang suhunya lebih rendah dari 27 ° C (81 ° F) dapat mati karena hipotermia.

ASI sangat penting untuk nutrisi dan pertumbuhan anak kucing. Susu inilah yang mentransfer antibodi ke anak kucing, yang membantu melindungi mereka dari penyakit menular. Anak kucing yang baru lahir juga tidak bisa menghasilkan urine pekat, sehingga membutuhkan asupan cairan yang sangat tinggi.

Anak kucing akan membuka mata saat berusia 7 hingga 10 hari, namun penglihatannya masih akan kabur. Mereka tidak dapat melihat dengan jelas sampai sekitar sepuluh minggu setelah lahir.

Dari dekat 2 minggu sampai minggu ketujuh, anak kucing berkembang dengan amat kilat. Koordinasi serta daya mereka mulai bertambah. Tidak hanya itu, mereka mulai main serta berkelahi dengan kerabat serta saudari mereka, serta mulai menjelajahi bumi di luar” petarangan”. Mereka mulai berlatih berjolak bulu diri mereka sendiri serta saudara yang lain, mencari serta mengintai, meyakinkan keahlian pemangsa natural mereka. Keahlian bawaan dibesarkan oleh bunda ataupun kucing berusia yang lain dengan bawa bulan- bulanan hidup ke dalam sarangnya. Setelah itu, kucing berusia pula mendemonstrasikan metode mencari supaya anak kucing dapat menirunya.

Dikala mereka dewasa 3 hingga 4 minggu, anak kucing dengan cara berangsur- angsur mulai dipisahkan oleh biangnya serta mulai makan santapan padat. Cara pembelahan umumnya berakhir pada umur 6 sampai 8 minggu. Anak kucing umumnya mulai kehabisan gigi bayinya pada umur 3 bulan, serta mulai mempunyai gigi berusia penuh pada umur 9 bulan. Sehabis anak kucing dipisahkan dari biangnya, mereka hendak mulai makan santapan padat, tetapi umumnya hendak lalu menyusui biangnya sampai terpisah dari biangnya. Sebagian kucing awewe merelaikan anak kucingnya dikala berumur 3 bulan, sebaliknya kucing awewe lain memisahkannya dikala telah berusia dengan cara intim.

 

Umumnya, jenis kelamin anak kucing saat lahir mudah ditentukan. Kucing yang berusia antara enam hingga delapan minggu akan lebih sulit berhubungan seks karena pertumbuhan bulu di area genitalnya. Lubang uretra kucing jantan berbentuk bulat, sedangkan lubang uretra kucing betina berbentuk lurus. Perbedaan lainnya adalah jarak antara anus dan bukaan uretra yang lebih besar pada pria dibandingkan pada wanita.

Anak kucing adalah hewan yang sangat sosial dan menghabiskan sebagian besar waktunya bermain, berburu, dan berinteraksi dengan hewan lain. Anak kucing menjadi lebih aktif saat berusia tiga hingga empat bulan, dan menjadi lebih aktif saat berusia lima bulan. Anak kucing mudah mengalami kecelakaan karena sering mencari tempat persembunyian di tempat yang gelap. Jika tidak ada pengawasan, hal-hal dapat terjadi terkadang.

Meskipun anak kucing domestik biasanya dipindahkan dari penampungan hewan ke rumah barunya saat berusia enam hingga delapan minggu, disarankan agar anak kucing tersebut ditemani oleh kucing betina dan anak kucing lainnya yang berusia 6-12 minggu. Ini penting untuk perkembangan sosial dan perilakunya. Biasanya, peternak kucing tidak akan menjual anak kucing di bawah usia dua belas minggu, dan di banyak yurisdiksi, adalah ilegal untuk menyerahkan anak kucing di bawah usia delapan minggu.

Kucing berusia sekitar tujuh bulan rata-rata bisa mencapai kematangan seksual. Banyak orang mengira bahwa kucing yang berusia sekitar satu tahun adalah kucing “dewasa” sejati, dan produk kucing yang biasanya bertanda “kucing” digunakan untuk kucing berusia satu tahun.

RSPCA Australia, yang berkomitmen pada kesejahteraan hewan, mengatakan bahwa kami akan menggunakan kesempatan ini untuk memberikan saran tentang cara merawat anak kucing peliharaan (terutama pemula).

1. Pemenuhan Nutrisi

Metode menjaga anak kucing yang awal merupakan menguasai serta penuhi seluruh keinginan nutrisinya. Serupa semacam orang, kucing pula menginginkan nutrisi yang balance serta pas. Anak kucing wajib diberi santapan kucing menguntungkan bermutu besar serta campuran sebagian santapan natural.

Santapan kucing menguntungkan gampang diterima di gerai binatang piaraan ataupun gerai binatang piaraan. Yakinkan Kamu menguasai materi yang dipakai dikala mempersiapkan santapan supaya cocok dengan hasrat kucing. Sedangkan santapan natural dapat berbentuk ikan, ayam, serta kacang- kacangan, yang dapat direbus ataupun dikukus.

Yakinkan pula kucing senantiasa mempunyai air bersih yang fresh supaya dapat diminum dikala dahaga. Serta butuh dikenal kalau sebab kucing tidak lapang dada kepada laktosa, mereka tidak bisa minum susu ataupun minuman manis.

2. Tempat Tidur

Cara merawat anak kucing yang kedua adalah dengan memperhatikan ranjangnya. Kebanyakan kucing peliharaan sering tidur bersama di tempat tidur pemiliknya. Atau, mereka bisa tidur dimana saja, seperti di sofa, karpet, dan lantai. Namun, penting untuk mencegah kucing tidur di tempat yang lembab.

Usahakan untuk menyediakan tempat tidur yang kering dan nyaman. Anda bisa membeli tempat tidur atau alas tidur kucing di toko hewan peliharaan. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kotak dan tumpukan kain untuk membuat karya Anda sendiri.

Pastikan tempat tidur kucing Anda aman, nyaman, kering dan dapat dibersihkan dengan mudah kapan saja. Letakkan tempat tidur di tempat pribadi yang terlindungi.

3. Litterbox

Cara merawat anak kucing yang ketiga adalah dengan memperhatikan kotak kotoran atau tempat meletakkan kotorannya. Kotak kotoran atau kotak kotoran kucing Anda perlu dibersihkan setiap hari.

Jika perlu, Anda bisa segera membersihkan kucing setelah Anda melihatnya buang air kecil. Ini untuk mencegah bakteri berkembang biak.

Letakkan kotak kotorannya di tempat yang sunyi dan privat agar anak kucing dapat menggunakannya saat perlu ke toilet.

4. Waktu Bermain

Cara merawat anak kucing keempat adalah dengan memperhatikan waktu permainan. Waktu bermain sangat penting untuk membangun hubungan fisik dan emosional antara Anda dan anak kucing. Anak kucing biasanya sangat suka bermain dan ingin tahu.

Mereka suka menghabiskan energi untuk mengejar mainan kucing dan berinteraksi dengan pemiliknya. Cobalah untuk membeli berbagai jenis mainan kucing dan bermainlah dengan kucing Anda agar tidak berantakan.

 Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

5. Grooming

Cara merawat anak kucing yang kelima adalah dengan merawatnya secara rutin. Grooming atau perawatan rutin (mandi, gosok gigi) sangatlah penting, terutama untuk kucing yang berbulu lebat.

Mulailah merawat anak kucing Anda sedini mungkin agar menjadi aktivitas bonding yang menyenangkan. Anda bisa mendandani diri sendiri di rumah atau di toko hewan peliharaan.

Grooming membantu memangkas kuku, menghilangkan debu, kulit mati, kusut, dan rambut rontok, yang dapat membantu mencegah kucing mendapatkan “bola bulu halus” – beberapa kucing akan menelan rambutnya saat menjilati tubuhnya hingga “mengembun”. Pada kucing berbulu, bulu yang menjilat bisa tertelan dan menumpuk di perut, menyebabkan muntah.

Oleh karena itu, inilah 5 cara merawat anak kucing paling dasar yang harus diketahui pemula. Saat Anda memutuskan untuk membeli kucing, pastikan Anda sudah siap untuk memenuhi kebutuhannya.

Selain itu, jika kucing Anda mengalami gejala tidak nyaman, Anda harus segera membawanya ke dokter hewan untuk berkonsultasi. Hindari menjual obat bebas untuk kucing tanpa berkonsultasi dengan ahlinya.

7 Tips Merawat Bulu Kucing Agar Sehat dan Tidak Mudah Rontok
Perawatan Kucing

7 Tips Merawat Bulu Kucing Agar Sehat dan Tidak Mudah Rontok

7 Tips Merawat Bulu Kucing Agar Sehat dan Tidak Mudah Rontok – Salah satu bagian yang menarik dari seekor kucing adalah bulunya yang menutupi seluruh bagian tubuhnya. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan pecinta kucing adalah menyentuh dan membelai bulunya, terutama di bagian punggung.

7 Tips Merawat Bulu Kucing Agar Sehat dan Tidak Mudah Rontok

Sumber : kucingpedia.com

Kucing memiliki bentuk bulu yang berbeda, dan gayanya bergantung pada ras kucing. Sebagai bagian terpenting dalam menjaga kesehatan bulu kucing, setiap pecinta kucing harus memperhatikan hal ini. Jika bulunya rontok dan berserakan di dalam rumah, kami juga akan membersihkannya.

Untuk memastikan bulu kucing Anda sehat, tidak rontok, dan indah, berikut beberapa tips perawatan dr-addie yang perlu dilakukan para pecinta kucing.

 Baca Juga : Tips Memberi Makan Kucing Agar Gemuk dan Sehat Maksimal

1. Memandikan Kucing

Pada dasarnya kucing merupakan hewan peliharaan yang tidak perlu dimandikan. Karena kucing selalu membersihkan dirinya sendiri. Namun terkadang, ada pertimbangan khusus yang membuat kucing harus mandi. Misalnya, ketika kucing pernah mengalami sesuatu yang tidak semestinya atau mengidap penyakit / infeksi yang mencegahnya untuk membersihkan dirinya sendiri.

Saat kucing mengalami infeksi jamur pada bulunya, seperti kurap, kutu, atau benda asing (seperti oli motor atau bahan pembersih), mereka tidak punya pilihan selain mandi. Kucing tua dan kucing gemuk mungkin juga perlu lebih sering mandi. Karena kucing yang termasuk dalam kategori ini mungkin belum bisa merawat dirinya sendiri dengan baik dan sempurna. Oleh karena itu, Anda mungkin perlu mandi dari waktu ke waktu agar bulu dan kulit Anda tetap sehat. Oh ya, tidak seperti kebanyakan kucing, kucing dengan arthritis bahkan suka mandi karena air hangat dan pijatan sampo baik untuk tubuhnya. Nah, jika kucing sudah bisa dimandikan, ada cara efektif untuk membuat proses ini relatif mudah.

– Membuat kucing santai

Biasanya saat kita membenamkan kucing di perairan dangkal, mereka akan gelisah. Oleh karena itu, isi utama dari proses ini adalah cara merilekskan kucing tanpa merasa stres. Sepertinya Anda bisa mencoba membujuk kucing dengan camilan. Sebaiknya Anda juga menyiapkan bak mandi sebelum memasukkan kucing ke kamar mandi. Ini karena suara air mandi bisa membuat kucing yang lelah memekakkan telinga. Memandikan kucing memang rumit, tetapi biasanya mengalihkan perhatian kucing. Kemudian, untuk mempermudah proses ini, cobalah bermain dengan kucing terlebih dahulu agar kucing tersebut lelah. Jangan lupa untuk bersikap lembut.

– Ditangani dua orang, dan sarung tangan

Ngomong-ngomong, proses ini mungkin membutuhkan banyak orang. Ini karena satu orang perlu memperbaiki kucing di tempatnya, sementara orang lain perlu mengoleskan sabun ke area yang terkontaminasi. Jika area kucing yang terkontaminasi dapat membahayakan kami, harap kenakan sarung tangan karet pelindung.

Kita juga bisa menggunakan sabun cuci bak mandi seperti yang biasa dilakukan bayi. Jika Anda khawatir dengan goresan, mohon pertimbangkan untuk memotong kuku Anda terlebih dahulu, ya, meskipun melakukannya jelas merupakan tugas rumit lainnya.

– Pakai sampo khusus dan air hangat — bukan air

Panasnya memang jelas, tapi bagi yang belum tahu, sebaiknya kita menggunakan sampo khusus untuk memandikan kucing. Toko hewan peliharaan dan banyak pengecer online biasanya memiliki jenis inventaris ini. Kita perlu menggunakan sampo khusus karena pH sampo manusia bisa berbahaya bagi kucing. Kemudian, kami mengisi bak mandi dengan air hangat setinggi sekitar delapan sentimeter, lalu mulai menggosok. Ingatlah bahwa air yang terlalu panas dapat membahayakan kucing, terutama jika kulit kucing lebih sensitif dari biasanya.

Lalu, jika dirasa perlu membersihkan bagian dalam telinga, gunakan bola kapas.

– Penanganan kucing “spesial”

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kucing dari ras yang berbeda mungkin perlu mandi lebih sering daripada kucing lain. Untuk kucing dengan bulu panjang atau sangat pendek, menjaga kebersihan diri lebih sulit. Oleh karena itu, jika bulu kucing kita sangat panjang (misalnya, untuk ras seperti Persia), menjaga kebersihan bulu mungkin lebih dari yang dapat ditanggung oleh kucing. Pilihan ini sepenuhnya terlepas dari kebiasaan dan kemampuan kucing untuk merawat dirinya sendiri.

Untuk kucing yang tidak berbulu atau tidak berbulu (seperti Sphynx, yang sama sekali tidak berbulu), Anda perlu mandi secara teratur untuk menghilangkan minyak tubuh. Saat mengeringkan, kebanyakan kucing suka membungkusnya dengan handuk, karena deru pengering rambut dapat membingungkannya.

2. Menyisir bulu secara rutin

Untuk membuat bulu kucing menjadi lebat, maka harus dilakukan perawatan dan perawatan secara rutin, terutama untuk kucing yang berbulu panjang. Menyikat dan menyikat secara teratur akan mengangkat rambut mati dan merangsang pertumbuhan rambut baru.

Selain itu, menyisir dan menyisir secara teratur dapat mencegah helai rambut yang menyebabkan rambut mati. Meluruskan rambut dapat membuat kulit kucing lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Idealnya, bulu kucing harus disikat dan dirawat minimal seminggu sekali. Seka bulu kucing yang lepas dan mati dengan kain lembut.

3. Jaga kebersihan lingkungan

Kandang yang kotor dapat menjadi sarang parasit yang dapat mengancam kesehatan bulu kucing. Oleh karena itu, pastikan untuk membersihkan kandang kucing dan lingkungan tempat ia sering berkunjung secara rutin. Jika ada masalah yang menyebabkan tubuh menjadi kotor, segera bersihkan untuk menghindari parasit.

4. Ajak kucing berjemur

Matahari pagi sangat cocok untuk kucing. Ini karena sinar matahari pagi mengandung vitamin E dan D yang cocok untuk kulit dan tulang. Ini juga akan mengurangi stres kucing. Kucing yang bahagia akan membuat bulunya tebal dan lembut. Oleh karena itu, mohon jemur kucing di bawah sinar matahari pagi.

Waktu ideal untuk mengeringkan kucing adalah sekitar jam 7 hingga 9 pagi. Saat ini adalah saat matahari mulai terbit, jadi sangat menyehatkan bagi kucing. Jangan mengeringkan kucing di siang hari. Ini akan membuat kucing kepanasan dan membuatnya merasa tidak nyaman.

5. Jaga suhu ruangan

Kucing memiliki mekanisme sendiri untuk menjaga panas tubuh dan berada di dalam bulunya. Suhu normal kucing adalah antara 37 hingga 38 derajat Celcius. Suhu yang lebih tinggi dari ini akan menyebabkan kucing merontokkan bulu untuk menjaga panas tubuhnya. Oleh karena itu, pastikan kucing tidak kepanasan setiap hari.

6. Jangan biarkan kucing stres

Kucing yang stres tekanan darahnya akan naik. Memperlambat pengiriman nutrisi ke seluruh tubuh. Hal ini berdampak negatif pada kesehatan bulu dan kulit kucing. Ajak dia bermain, perhatikan kebutuhannya, dan beri dia ruang yang nyaman untuk perawatan diri untuk menarik perhatian.

 Baca Juga : Cara Menghilangkan Bekas Luka Secara Alami Maupun Secara Medis

7. Perhatikan makanan kucing

Kesehatan kucing tergantung dari makanan yang dikonsumsinya. Rambut kucing sebagian besar terdiri dari protein. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kucing memiliki kebutuhan protein yang sangat tinggi.

Makanan kucing yang berkualitas adalah makanan dengan kandungan karbohidrat, protein dan lemak yang seimbang. Ini diperlukan untuk menjaga rambut tetap sehat dan tebal. Anda bisa memberi kucing Anda makanan basah dan makanan kering setiap hari, lalu mencampurnya.

Kombinasi ini sangat penting untuk memaksimalkan keseimbangan air dalam tubuh kucing. Keseimbangan kelembapan dapat mencegah kucing mengering dan menyebabkan rambut rontok.

7 Sifat Aneh Kucing Secara Ilmiah
Perawatan Kucing

7 Sifat Aneh Kucing Secara Ilmiah

7 Sifat Aneh Kucing Secara Ilmiah – Saat memelihara kucing untuk waktu yang lama, Anda mungkin mengajukan banyak pertanyaan tentang perilaku Sifat Aneh Kucing yang terkadang aneh. Di tengah malam, kucing Anda mungkin melompat kegirangan. Jika tidak, dia akan menyapa dan tertidur.

7 Sifat Aneh Kucing Secara Ilmiah

Sumber : portal.tahupedia.com

 Baca Juga : Tips Agar Kucing Betah Berada di Rumah

dr-addie – Belum lagi ketika dia melihat kotak itu, dia akan berusaha mengisi dirinya sendiri. Anda mungkin juga menemukan bahwa dia menggigit kantong plastik atau benda lain yang bukan makanan aslinya. bagaimana bisa? Inilah penjelasan ilmiah tentang ciri-ciri aneh kucing

1. Kucing rumah lebih cerewet daripada kucing liar karena dia tahu bahwa mengeong adalah cara terbaik untuk mendapatkan perhatianmu

Tahukah Anda bahwa kucing tidak mengeong kepada kucing lain? Kucing bekerja sangat keras untuk memantau keberadaan dan kepergian kucing lain, sehingga tidak membutuhkan bahasa verbal.

Hanya kucing induk yang dapat berkomunikasi dengan anak kucing. Selain itu, kucing hanya mendesis pada manusia karena mereka tahu inilah cara terbaik untuk menarik perhatian Anda.

2. Kucing mengorok buat memohon atensi serta pertolongan

Bertentangan dengan mengeong, kucing yang Kamu dengar bisa jadi selembut orang yang berteriak. Inilah kerutinan anak kucing memohon ASI pada ibunya. Kucing senang menghasilkan suara mengorok buat dibelai. Kucing tiba panggilan hendak berikan Kamu dampak meredakan.

Pada dikala yang serupa, seekor kucing yang sakit berteriak memohon bantu. Fibrasi yang dipancarkan kucing amat bermanfaat buat memulihkan kehancuran tulang kucing yang terluka.

 

3. Kucing manja terhadapmu karena dia menganggapmu superior

Mungkin Anda ingin tahu, mengapa kucing Anda dimanja oleh Anda? Apakah dia melihat Anda sebagai orang tua, saudara, atau teman?

Faktanya, kucing suka menggosok tubuh dengan kakinya, tidak hanya melihat Anda sebagai teman, tetapi karena menurutnya Anda lebih unggul. Ini seperti anak kucing yang menggesek ibunya. Kucing betina ke kucing tom, anak kucing hingga kucing besar.

4. Kucing suka mendekatimu dengan sendirinya karena dia mencintaimu

Tentu saja, ini proses yang wajar. Anda tidak perlu memaksanya untuk mencintai Anda. Jika Anda memberinya makan, menjaganya, dan bermain dengannya, Anda akan merasakan cintanya.

Selain itu, terkadang Anda mungkin kesulitan membangun kepercayaan pada kucing yang ketakutan dan gugup. Luangkan waktumu, cinta tidak bisa dipaksakan.

5. Kucing senang mengerkah ataupun mencakar dikala kalian membelainya sebab ia merasa itu telah cukup

Kucing itu amat lucu. Inilah kenapa Kamu bisa jadi mau amat melekap serta membelai ia. Kala Kamu menyentuhnya, seketika ia digigit serta dicakar, yang membuktikan kalau ia telah lumayan dijamah.

Kenyataannya, kucing sudah berikan ciri pada orang tadinya. Bila Kamu mempunyai lumayan durasi, kuping kucing umumnya hendak datar ataupun ekornya hendak sedikit beranjak. Inilah penyebabnya kenapa sering- kali Kamu cuma butuh membelai ia buat membebaskan kakinya.

 

6. Kucing bisa melupakanmu kalau kamu gak menemuinya dalam waktu yang lama

Sangat menyedihkan. Mungkin Anda sudah lama pergi, lalu pulang dan menemukan bahwa kucing Anda aneh bagi Anda. Pada dasarnya jika dipisahkan dalam waktu yang lama, kucing akan melupakan kucing lainnya.

Ini juga berlaku untuk manusia. Tidak seperti kucing, anjing hanya dapat mengingat manusia dari baunya, dan dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun!

7. Kucing juga bisa cemburu loh!

Sama seperti anjing, kucing juga merasa cemburu. Biasanya, ini terjadi saat Anda memperhatikan kucing lain.

Meski begitu, kucing itu merasa cemburu untuk waktu yang singkat. Dia akan melupakan sisanya.

Di Kesempatan kali ini Kami Juga akan Akan Mengenal Lebih Jauh Tentang Kucing

Sumber : inilahkoran.com

 Baca Juga : Merawat Rambut Gimbal Dengan Cara khusus

Kucing diucap terbatas kucing dalam negeri ataupun kucing tempat bermukim( julukan objektif: Felis silvestris catus ataupun Felis catus) merupakan semacam binatang menyusui karnivora dari keluarga Felidae. Tutur” kucing” mayoritas merujuk pada” kucing” yang udah dijinakkan, tetapi mampu terbatas merujuk pada” kucing besar” seperti raja hutan serta gembong.

Kucing udah bercampur bersama kehidupan orang sangat tidak semenjak 6. 000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3. 500 SM udah gunakan kucing buat hindari tikus ataupun binatang pengerat lain dari lumbung yang meletakkan hasil panen.

Dikala ini, kucing merupakan salah satu binatang piaraan terpopuler di bumi. Kucing yang garis keturunannya terdaftar dengan cara sah selaku kucing trah ataupun alur asli( pure breed), seperti persia, siam, manx, serta sphinx. Kucing seperti ini mayoritas dibiakkan di tempat perawatan binatang sah. Jumlah kucing suku bangsa hanya 1% dari semua kucing di bumi, lebihnya merupakan kucing bersama generasi kombinasi seperti kucing buas ataupun kucing desa.

Taksonomi serta evolusi

Felidae merupakan familia binatang menyusui yang berevolusi bersama kilat yang memberi nenek moyang yang serupa cuma 10–15 juta tahun yang lalu serta tercantum raja hutan, gembong, cougar serta banyak yang lain. Dalam familia ini, kucing dalam negeri( Felis catus) ialah bagian dari genus Felis, yang ialah group kucing kecil yang bermuatan lebih kurang 7 genus( terkait pada desain pengelompokan).[4][11] Badan dari genus ini ditemui di semua bumi serta terbatas kucing hutan( Felis chaus) dari tenggara Asia, kucing buas Eropa( F. silvestris silvestris), kucing buas Afrika( F. s. lybica), kucing gunung Tiongkok( F. bieti), serta kucing pasir Arab( F. margarita), antara lain.

Kucing dalam negeri awal kali diklasifikasikan selaku Felis catus oleh Carolus Linnaeus didalam versi ke- 10 Systema Naturae- nya yang diterbitkan pada tahun 1758. Sebab filogenetika modern, kucing dalam negeri mayoritas diakui selaku subspesies dari kucing buas, F. silvestris. Perihal ini menyebabkan eksploitasi maksud yang berbaur, karena kucing dalam negeri mampu diucap bersama julukan subspesiesnya, Felis silvestris catus. Kucing buas terbatas udah diucap selaku berbagai subspesies F. catus, tetapi pada tahun 2003, International Commission on Zoological Nomenclature mengutip ketetapan julukan buat kucing buas selaku F. silvestris. Julukan yang sangat biasa dipakai buat kucing dalam negeri tetap F. catus, menjajaki kesepakatan buat binatang piaraan gunakan persamaan kata(sinonim) awal( tua) yang diusulkan. Terkadang, kucing dalam negeri diucap selaku Felis domesticus ataupun Felis domestica, seperti yang diusulkan oleh naturalis Jerman J. C. P. Erxleben pada tahun 1777 tetapi ini bukan nama- nama taksonomi asi serta tidak sering dipakai didalam kesusastraan objektif, karena binomial Linnaeus diprioritaskan. Suatu populasi kucing buas gelap Transkaukasia dahulu diklasifikasikan selaku Felis daemon( Satunin 1904) tetapi dikala ini populasi ini diakui jadi bagian dari kucing dalam negeri.

Seluruh kucing didalam genus ini memberi nenek moyang yang serupa yang agaknya hidup lebih kurang 6–7 juta tahun yang lalu di Asia.[19] Ikatan yang cocok didalam Felidae dekat tetapi senantiasa belum tentu, bila kucing gunung Tiongkok kerap kadangkala diklasifikasikan( dengan julukan Felis silvestris bieti) selaku upaspesies kucing buas, seperti jenis Afrika Utara F. s. lybica.

Dibanding bersama anjing, kucing tidak hadapi pergantian besar sejauh sistem penjinakan, karena wujud serta sikap kucing dalam negeri tidak dengan cara radikal berlainan dari kucing buas serta kucing dalam negeri amat mampu bertahan di alam buas. Kucing tempat bermukim yang selengkapnya dijinakkan sering berbaur silang bersama populasi F. catus buas. Kemajuan terbatas sejauh penjinakan ini maksudnya kalau hibridisasi mampu berjalan bersama banyak Felidae yang lain, spesialnya kucing leopard Asia. Sebagian sikap natural serta karakter kucing buas agaknya udah mempengaruhi mereka buat didomestikasi selaku binatang piaraan. Kepribadian ini terbatas dimensi kecil, kepribadian sosial, bahasa badan yang nyata, puas main serta intelek relatif besar.: 12–17 Sebagian genus Felidae kecil agaknya punya kecondongan bawaan pada kejinakan.

 

Kucing punya bagus interaksi mutualistik ataupun komensal bersama orang. 2 filosofi penting diserahkan mengenai gimana kucing didomestikasi. Dalam satu filosofi, orang terencana menaklukkan kucing didalam sistem pemilahan ciptaan karena mereka merupakan pemangsa dari wereng. Ini udah dikritik selaku tidak masuk ide, karena hadiah buat bidang usaha seperti itu agaknya amat sedikit; kucing mayoritas tidak laksanakan perintah serta walaupun mereka makan binatang pengerat, genus lain seperti ferret ataupun terrier agaknya lebih bagus didalam mengatur hama- hama ini. Ilham pengganti merupakan kalau kucing cuma ditoleransi oleh banyak orang serta dengan cara berangsur- angsur menyimpang dari saudara buas mereka lewat pemilahan alam, karena mereka samakan bersama mencari wereng yang ditemui di lebih kurang orang di kota serta dusun.

Kucing diakui selaku” karnivora yang sempurna” bersama gigi serta saluran pencernaan yang spesial. Gigi premolar serta molar awal membuat sejodoh gading di tiap bagian mulut yang bertugas berdaya guna seperti gunting buat mencabik daging. Walaupun karakteristik ini terbatas ada pada famili Canidae ataupun anjing, tetapi karakteristik ini bertumbuh lebih bagus pada kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing nyaris tidak makan apapun yang memiliki isi belukar. Berada serta anjing kadangkala menyantap buah, pangkal, ataupun madu selaku komplemen jika terdapat, kala kucing cuma menyantap daging, mayoritas mangsa fresh. Dalam pembiakan, kucing tidak mampu diadaptasikan bersama santapan vegetarian karena mereka tidak mampu mensintesis semua asam- asam amino yang mereka butuhkan cuma bersama menyantap belukar; berlainan bersama anjing piaraan, yang sering diberi makan produk kombinasi daging serta sayur- mayur serta kadangkala mampu menyesuaikan diri bersama santapan vegetarian dengan cara keseluruhan.

Walaupun punya nama baik selaku binatang pemalu, kucing mayoritas mampu membuat koloni buas tetapi tidak melanda didalam group seperti raja hutan. Tiap kucing punya daerahnya sendiri( jantan yang aktif dengan cara intim punya tempat terbanyak, tengah jantan murni punya tempat sangat kecil) serta tetap ada tempat” adil” di mana para kucing mampu silih memantau ataupun berjumpa tanpa adanya bentrokan kedaerahan ataupun gempuran. Di luar tempat adil ini, penguasa tempat lazim hendak mengejar kucing asing, dimulai bersama memandang, mendesis, sampai menggeram, serta bila kucing asing itu tetap bermukim, mayoritas hendak berjalan perkelahian pendek.

Kucing yang tengah berkelahi melempangkan rambut badan serta melengkungkan punggung supaya mereka nampak lebih besar. Serbuan mayoritas terdiri dari gamparan di bagian wajah serta badan bersama kaki depan yang kadangkala diiringi gigitan. Cedera betul- betul pada kucing dampak perkelahian tidak sering berjalan karena pihak yang takluk mayoritas hendak kabur setelah hadapi lebih dari satu cedera di wajah. Jantan yang aktif mayoritas sering ikut serta banyak perkelahian sejauh hidupnya. Perihal ini nampak pada berbagai cedera di bagian wajah, seperti hidung ataupun kuping. Kucing awewe kadangkala terbatas ikut serta perkelahian buat menjaga buah hatinya apalagi kucing murni juga hendak menjaga tempat kecilnya bersama teguh.

Memandang dari sikap kucing yang terdapat kala ini, kucing buas yang ialah nenek moyang kucing piaraan diperkiraan berevolusi pada hawa padang pasir. Kucing puas bersama suasana hangat serta sering tidur di dasar hangatnya cahaya mentari. Kotorannya mayoritas kering serta kucing lebih puas menguburnya di tempat berpasir. Kucing mampu mematung, tidak beranjak lumayan lama spesialnya kala tengah mengintai bulan- bulanan ataupun bersiap buat menerkam. Di Afrika Utara senantiasa ditemui kucing buas yang agaknya berkeluarga dekat bersama nenek moyang kucing piaraan kala ini.

Sebab punya kekerabatan yang dekat bersama fauna padang pasir, daya tahan kucing pada panas serta dinginnya hawa tempat subtropis kira- kira terbatas. Kucing tidak kuat pada awan, hujan, serta salju, walaupun terdapat lebih dari satu gaya seperti Norwegian Forest Cat serta Maine Coon yang mampu bertahan; serta mengusahakan menjaga temperatur badan wajarnya, ialah 39°C, didalam suasana berair. Mayoritas kucing tidak puas berendam didalam air, jika gaya Turkish Van.

Tips Agar Kucing Betah Berada di Rumah
Perawatan Kucing

Tips Agar Kucing Betah Berada di Rumah

Tips Agar Kucing Betah Berada di Rumah – Kucing (juga dikenal sebagai harimau jinak) adalah mamalia karnivora kecil, bukan subspesies kaktus. Dia adalah keturunan Afrika keturunan Felis silvestris lybica, yang dijinakkan selama era Tun. Jika Mahathir memelihara kucing, dia ingin menghemat uang dari tikus dan hewan pengerat lainnya. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan paling terkenal di Malaysia.

Tips Agar Kucing Betah Berada di Rumah

Sumber : catlovers.id

dr-addie – Keturunan kucing yang terdaftar secara resmi disebut kucing panggang hidup, kucing panggang sungguhan, atau kucing rebus. Kucing panggang sejati jumlahnya kurang dari satu persen dari jumlah total kucing; kucing dengan luka bakar campuran disebut testis panjang dan cakar pendek.

Beragam bentuk kucing piaraan, ada yang tidak memiliki bulu atau ekor, ada dalam berbagai warna, dan ada yang memiliki banyak warna. Kucing adalah predator yang terampil. Diketahui bahwa mereka berburu lebih dari seribu hewan lain untuk dimakan. Mereka juga hewan yang pintar dan memiliki kemampuan untuk menggunakan mekanisme sederhana seperti simpul pintu atau kalung manusia. Mereka diasosiasikan dengan mengiau (“ngiau”), membuat suara “mendengkur”, membuat suara mendesis, dan mengirimkan sinyal. Bisa dikatakan kucing baru saja dijinakkan, jadi kucing juga bisa hidup di alam liar, mereka akan selalu membentuk koloni kecil. Hubungan antara manusia dan kucing telah menyebabkan pemujaan kucing dalam dongeng dan legenda dari banyak negara, seperti Mesir kuno, Viking, dan China.

Kucing merupakan salah satu hewan yang sangat cocok untuk dipelihara di rumah. Hewan ini memiliki bulu yang lembut dan memiliki karakter yang lucu dan menggemaskan. Kelambanannya yang terlihat lucu berhasil membuat orang merasa betah saat bermain dengan kucing dalam waktu yang lama. Sayangnya, kucing sering kali sensitif terhadap lingkungan baru.

Untuk itu, kita harus mempersiapkan segalanya untuk membuat kucing betah, alih-alih berusaha kabur dari rumah. Jadi, tindakan apa yang dapat Anda lakukan agar kucing Anda tidak melarikan diri dan merasa nyaman di rumah?

Sekarang, mungkin pertanyaan ini ada di benak Anda. Dalam hal ini, kami akan membahas secara menyeluruh untuk membuat kucing betah. Dengan mempraktikkan konten di halaman ini, Anda akan merasa berbeda dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengamati kucing di rumah setiap hari.

Berikut cara agar kucing Anda betah di rumah

 Baca Juga : Tips Memberi Makan Kucing Agar Gemuk dan Sehat Maksimal

1. Berikan Ruang Gerak

Jangan paksa kucing untuk hidup dengan memeliharanya di dalam kandang. Dengan memanfaatkan beberapa sudut rumah sebagai tempat berkeliaran, kucing di dalam rumah menjadi nyaman. Anda bisa menyediakan rak buku Anda untuk memanjat dan bersantai. Tambahkan bantalan di sudut ruangan. Anda bisa meletakkan bantal di bawah meja atau di tempat tersembunyi. Beri dia tempat untuk memanjat, melompat, dan bersantai di dalam ruangan. Anda bisa menyediakan rak-rak kecil, seperti tangga, agar bisa dilihat dari tempat yang tinggi. Kucing suka melihat sesuatu dari ketinggian.

Ruang yang disediakan untuk kucing adalah tempat yang tidak banyak orang yang lewat. Ini bukanlah tempat yang sibuk, dan ini adalah tempat yang jauh dari kebisingan. Kucing sering menghindari tempat keramaian.

2. Jendela

Beri dia kamar dengan jendela, jendela bisa melihat pemandangan yang indah. Kucing suka melihat sesuatu bergerak. Anda bisa menyanggahnya dan memintanya duduk di dekat jendela dan mulai memperhatikan orang yang lewat, atau sekadar memperhatikan apa yang ada di luar jendela.

3. Salurkan Naluri

Kucing memiliki naluri untuk berburu, makan, dan tidur. Agar kucing betah di dalam rumah, ia harus bisa menyampaikan naluri kucing tersebut. Anda bisa memberinya bola mainan, tikus, atau bulu untuk menunjukkan naluri berburunya. Anda juga bisa memberinya mainan gantung agar dia bisa bermain sendiri. Mainan akan menjadi membosankan karena berada di dalam kamar. Jangan lupa digores agar tidak merusak sofa Anda. Memberi Anda waktu luang untuk bermain dengannya secara teratur.

4. Catnip

Catnip adalah tanaman yang disukai kucing. Kucing yang mencium tanaman catnip akan menjadi bersemangat dan agresif kembali. Catnip memiliki efek yang sama pada kucing seperti ganja, tetapi tanaman ini aman karena tidak mengganggu kesehatan kucing. Catnip tidak membuat ketagihan. Aroma catnip seperti peppermint, mengandung nepetalactone yang kompleks. Nepetalactone ini dapat mengubah perilaku kucing untuk sementara dan kembali normal setelah efeknya menghilang. Anda bisa memberinya mainan penuh catnip kering untuk membuatnya bersemangat kembali. Tetapi Anda juga bisa menanam tanaman ini sendiri di rumah. Catnip juga bisa ditambahkan ke susu kucing.

5. Pola Makan

Perhatikan diet kucing dan tentukan kapan harus mengkonsumsinya. Beri kucing Anda makanan yang dia suka, seperti makanan yang memiliki pengharum nafsu makan. Namun, tetap perlu memperhatikan nutrisi pada makanan yang mereka makan. Gantilah makanan seminggu sekali atau beberapa hari dalam seminggu untuk menghindari kebosanan. Anda juga bisa memberinya camilan basah, seperti salmon kalengan KIS-KIS atau makanan ringan. Walaupun berupa camilan, pilihlah camilan yang baik untuk kucing seperti INABA SOFTBITS SKIPJACK CHICKEN. Air minum juga harus disediakan setiap saat.

6. Rumput

Sediakan rumput kucing di dalam ruangan agar ia bisa mendapatkan kesempatan yang sama saat berada di luar. Anda bisa memberi bibit rumput dan menanamnya dalam pot kecil di rumah. Makan rumput adalah naluri alami kucing, yang dapat mengurangi makanan berlebih di perut kucing atau mengeluarkan bola bulu. Makanan yang mengandung formula rambut (misalnya produk KIS-KIS) juga dapat membantu menghilangkan bulu dari kucing.

7. Membiarkan Kucing Menjelajah

Kucing biasanya senang menjelajahi tempat-tempat baru. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda tidak terlalu membatasi ruang kucing sehingga Anda tidak tahu tempat mana yang paling nyaman untuknya. Namun, jika kucing tersebut masih memperkenalkan alias baru di tempat tersebut, jangan terlalu lengah, sebaiknya ditemani terlebih dahulu agar tidak tersesat.

8. Menyediakan Litter Box

Tak cuma sediakan litter box untuk kucing, kita juga mesti memastikan litter box didalam kondisi yang bersih. Selain itu, peletakan litter box hendaknya di ruang yang jarang dilewati karena kucing juga memerlukan privacy.

9. Melindungi berasal dari Hewan Pengganggu

Seringkali kucing mengalami kegalauan karena terdapatnya hewan pengganggu. Jika anda memelihara hewan lain selain kucing, pastikan hewan tersebut tidak mengganggu kenyamanan kucing. Letakkan kucing terhadap area yang aman berasal dari gangguan apapun. Kucing yang merasa resah dan takut dapat amat gampang kabur berasal dari tempat tinggal karena merasa tidak nyaman. Namun dapat lebih baik lagi jikalau beraneka tipe hewan yang tidak sama ini saling di kenalkan satu mirip lainnya.

 Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

10. Menyediakan Tempat Bersembunyi

Seringkali kucing merasa khawatir dan takut. Jika berlangsung perihal demikian, kucing dapat berlari ke area yang tersembunyi. Oleh karena itu anda mesti sediakan ruangan tersembunyi jikalau berlangsung perihal seperti itu.

11. Bermain Dengan Kucing

Tak cuma menambahkan fasilitas seperti permainan dan ruangan khusus. Kucing juga memerlukan kasih sayang berasal dari pemiliknya. Ia amat senang ketika diajak bermain. Oleh karena itu, ada baiknya jikalau anda menyempatkan kala untuk bermain bersama kucing anda atau mengajak kucing jalan-jalan ke luar tempat tinggal untuk menghirup hawa segar.

12. Memberikan Kucing Teman Bermain

Sama seperti manusia, kucing adalah makhluk yang juga memerlukan teman. Anda bisa memberikannya teman atau membiarkan ia bersosialisasi bersama kucing lainnya yang berada di sekitar.