Ketahui 6 Penyakit yang Rentan Dialami Kucing Peliharaan

Ketahui 6 Penyakit yang Rentan Dialami Kucing Peliharaan – Ada beberapa jenis penyakit yang rentan, di antaranya kucing dewasa. Umumnya masalah kesehatan kucing disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain usia, kondisi fisik, makanan yang dimakan, serta kondisi mental atau psikologis. Lantas, penyakit apa saja yang bisa menyerang kucing peliharaan?

Ketahui 6 Penyakit yang Rentan Dialami Kucing Peliharaan

Sumber : halodoc.com

 Baca Juga : Hal yang tidak disukai kucing, Anda perlu tahu 

dr-addie – Kucing tidak jauh berbeda dengan hewan peliharaan lainnya, dan kucing juga bisa sakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit parah bisa membunuh orang. Jika Anda tidak tetap sehat, kucing peliharaan Anda mungkin menderita penyakit seperti kanker, diabetes, infeksi, dan rabies.

Jenis Penyakit yang Bisa Menyerang Kucing

Dikala kucing piaraan lagi sakit, berarti buat mengenali tipe penyakit yang diserbu supaya bisa ditangani dengan pas. Selanjutnya sebagian penyakit yang dapat melanda kucing:

1.Kanker

Kucing peliharaan punyai risiko mengalami kanker. Penyakit ini berlangsung karena ada pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan menyerang jaringan sampai menyebar ke anggota tubuh lain. Tidak berbeda jauh dengan yang diidap manusia, kanker pada kucing terhitung sanggup berlangsung pada satu tempat tertentu atau menyebar ke semua tubuh.

2.Diabetes

Kucing terhitung sanggup mengidap diabetes, yakni penyakit kompleks yang disebabkan oleh kurangnya hormon insulin atau respon tubuh yang tidak cukup maksimal pada hormon tersebut.

3. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

Feline immunodeficiency virus (disingkat FIV, juga dikenal sebagai feline AIDS) adalah virus dari genus lentivirus yang dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh kucing. Sebanyak 11% kucing di dunia terinfeksi FIV. Menurut penelitian lain, 2,5% kucing di Amerika Serikat terinfeksi FIV. Virus ini termasuk dalam keluarga retrovirus, serta Feline Leukemia Virus (FeLV) dan Feline Foamy Virus (FFV). Meski kemanjurannya belum pasti, ada vaksin untuk melawan virus tersebut.

Virus FIV pertama kali diisolasi pada kucing dengan infeksi oportunistik dan kondisi degeneratif pada tahun 1986, dan telah diidentifikasi sebagai penyakit endemik pada kucing domestik di seluruh dunia. Virus FIV menyebar melalui luka gigitan yang dalam, dan virus dalam air liur kucing yang terinfeksi dapat masuk ke jaringan kucing lain.

Virus ini menyerang sistem imun kucing, seperti human immunodeficiency virus (HIV) yang menyerang sistem imun manusia. FIV menginfeksi banyak jenis sel, termasuk limfosit CD4 + dan CD8 +, limfosit T, limfosit B, dan makrofag.

4. Cacing Hati

Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi. Heartworm atau disebut juga heartworm dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada kucing, terutama penyakit paru-paru. Pemilik kucing yang tinggal di daerah rawan nyamuk harus mewaspadai penyakit ini.

Penularan penyakit cacing hati berjalan ketika nyamuk pembawa larva cacing hati yang berukuran mikroskopis menggigit kucing untuk memakan darah.

Larva lantas aktif dan bermigrasi ke host/ inang baru dan berkembang lebih lanjut saat mereka jalankan perjalanan melalui jaringan subkutan dalam tubuh kucing. Pada rentan saat sekitar 3-4 bulan mereka umumnya menetap dalam arteri dan pembuluh darah paru-paru kucing lantas berlanjut bersama dengan berkembang melalui perkawinan cacing jantan dan betina ( Dirofilaria immitis ).

Waktu yang dibutuhkan untuk mulai berkembang dari parasit berukuran mikroskopis itu masuk kedalam tubuh kucing hingga cacing betina berkembang jadi cacing dewasa dan menghasilkan keturunan yang disebut mikrofilaria adalah sekitar delapan bulan.

Ini disebut sebagai periode prepaten dan durasinya lebih lama daripada penularan terhadap anjing. Siklus ini bakal terulang lagi ketika nyamuk menyita darah dari kucing yang tengah terinfeksi dan menyedot mikrofilaria kedalam sistem pencernaan untuk lantas ditularkan terhadap kucing lain

Hal ini dapat diasumsikan bahwa kucing berikut kemungkinan sudah mengembangkan respon kekebalan yang kuat supaya cacing hati tidak dapat berkembang biak dalm tubuh si kucing.

Study menunjukan bahwa era hidup cacing lebih pendek sekitar 2 hingga 3 tahun dalam tubuh kucing dibandingkan terhadap tubuh anjing yang dapat hidup sepanjang 5-7 tahun dan volume-nya pun tidak lebih banyak daripada anjing. Pada percobaan ekperimen penularan larva cacing hati terhadap kucing dan anjing pun kuantitas prosentase cacing berkembang hingga menuju bagian dewasa lebih rendah sekitar 0-25 % dibandingkan bersama dengan anjing yang meraih 40-90 %

Meskipun demikian, cacing hati tidak mesti menunggu jadi dewasa dahulu supaya dapat menyebabkan rusaknya yang berarti terhadap paru-paru kucing dan itu masih dapat lebih serius kekuatan rusaknya seandainya si kucing terinfeksi oleh nyamuk pembawa larva cacing hati (bukan mikrofilaremia ). Cacing pita berikut dapat menyebabkan radang akut dan cedera paru-paru. Pada bagian ini veteriner sering tidak benar mendiagnosa sebagai asma atau bronkitis namun dalam sebenarnya ini merupakan bagian awal dari sindrom yang dikenal bersama dengan Heartworm Associated Respiratory Disease ( HARD )

Kucing Seperti Apa yang Rentan Terkena HARD ?

Meskipun kucing liar berbahaya lebih besar untuk tertular,kucing dalam tempat tinggal pun yang notabene dipelihara dalam ruangan oleh pemiliknya mempunyai prosentase yang relatif tinggi untuk terinfeksi. Tidak tersedia rentan usia kucing yang dapat diprediksi rentan terinfeksi cacing hati, kasus-kasus yang sudah dilaporkan terdiri atas usia 9 bulan hingga 17 tahun. Rata-rata terdiagnosa terhadap usia 4 tahun atau meninggal ( terlambat ditangani )

Tanda-tanda Klinis

Gejala atau tanda klinis infeksi cacing pita terhadap kucing dapat amat non-spesifik dan dapat menyontoh tanda-tanda penyakit kucing lainnya. Diagnosa bersama dengan tanda klinis saja sudah hampir mustahil, umumnya kucing bakal menunjukan tanda-tanda lazim penyakit layaknya seandainya sering muntah ( makanan atau busa ) lesu, anoreksia ( tidak cukup nafsu makan ) berat badan turun, susah bernafas, terengah-engah, bernafas bersama dengan mulut terbuka dan nafas cepat ( takipnea )

Gejala yang terkait bersama dengan bagian pertama penyakit cacing pita ketika cacing hati memasuki pembuluh darah menuju arteri paru-paru sering tidak benar didiagnosa sebagai asma atau alergi bronkitis,padahal memang gara-gara type sindrom baru yang didefinisikan sebagai HARD

Beberapa kucing dapat segera menunjukan tanda-tanda klinis akut terhadap organ-organ di mana cacing hati dewasa berkembang, lebih-lebih kucing yang terinfeksi dapat meninggal bersama dengan cepat tanpa menambahkan saat yang lumayan untuk didiagnosa atau diberi penyembuhan secara tepat.

Diagnosa

Mendiagnosa infeksi cacing hati terhadap kucing lebih susah daripada anjing yang enteng dilihat. Pemeriksaan diagnostik memiliki keterbatasan,sehingga kendati hasil tes-nya negatif kita tidak dapat serta merta mengesampingkan infeksi. Pada tes antigen misalnya,itu cuma dapat mendeteksi cacing betina dewasa dan cacing jantan yang sekarat.Padahal infeksi cacing dewasa jantan jarang terdeteksi.

Rencana diagnostik untuk kucing melingkupi dan tidak terbatas terhadap kontrol fisik, radiologi ( X-Ray ) Ekokardiografi ( USG pembacaan jantung ) Angiocardiografi ( X-ray bersama dengan suntikan cairan kontras ) CBC ( Complete Blood Count ) pengujian serologi ( antigen dan antibodi ) pengujian microfilaria dan nekropsi ( sesudah kematian ).

Pemeriksaan Fisik

Hasil kontrol fisik kemungkinan tampak keluar normal, namun terhadap kucing yang terinfeksi cacing hati suara paru-parunya keras tanpa tersedia tanda-tanda pernafasan. Jarang ditemui adanya murmur jantung atau irama abnormal terhadap jantung sebelum akan tersedia laporan perihal ascites ( cairan diperut ) dan tanda-tanda gagal jantung sebelah kanan. Pada kucing, respon utama untuk keberadaan cacing hati terdapat di paru-paru

5. Rabies

Rabies disebabkan oleh virus yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini dapat berlangsung pada semua mamalia, juga kucing, anjing, dan manusia. Rabies pada kucing mirip sekali tidak boleh disepelekan. Segera melakukan kontrol ke dokter hewan jikalau kucing peliharaan memperlihatkan gejala penyakit ini.

 Baca Juga : 7 Cara Agar Rambut Tidak Kaku

6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Infeksi dapat berlangsung pada saluran pernapasan bagian atas kucing, juga hidung, tenggorokan, dan sinus. Ada beraneka virus dan bakteri yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit.