Mengenal Feline Infectious Peritonitis

Mengenal Feline Infectious Peritonitis – Feline infectious peritonitis (disingkat FIP) atau radang infeksi peritoneum pada kucing merupakan penyakit infeksi pada kucing karena kucing tersebut terinfeksi feline coronavirus (FCoV). Manifestasi klinis yang paling umum adalah peradangan pada peritoneum, selaput yang melapisi rongga perut. Penyakit ini berakibat fatal, dapat menyerang semua jenis kucing dari segala usia, dan telah dilaporkan di seluruh dunia.

Mengenal Feline Infectious Peritonitis

Sumber : vcahospitals.com

Baca Juga : 5 Penyakit Mematikan pada Kucing

Penyebab

dr-addie – Penyakit FIP ​​disebabkan oleh virus dalam keluarga Coronaviridae, yaitu sekelompok virus RNA untai tunggal yang dapat menginfeksi berbagai organisme. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus korona antara lain sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada manusia, bronkitis infeksi pada burung (avian infectious bronchitis), dan gastroenteritis menular pada babi (babi, gastroenteritis menular) dan peritoneum menular kucing ( FIP).

Feline coronavirus terbagi menjadi dua jenis, yaitu feline enteral coronavirus (FECV) yang kurang patogen dan yang lebih patogenic feline infectious peritonitis virus (FIPV). Virus FECV menginfeksi sel epitel usus, menyebabkan diare, bahkan tidak ada gejala klinis sama sekali. Pada kucing, virus FECV dapat mengalami mutasi genetik dan menjadi FIPV, yang dapat menyebabkan penyakit FIP ​​yang fatal. Virus FIPV sendiri bereplikasi di sel darah putih (seperti monosit dan makrofag). Menurut sifat genetiknya, virus FIPV dibedakan menjadi FIPV I dan FIPV II.

Penularan

Kotoran ataupun kotoran kucing yang terkena merupakan pangkal penting penjangkitan. Fecal bins( tempat kotor) ialah pangkal penjangkitan untuk kucing yang dipelihara dengan cara beregu, semacam di peternakan kucing( breed cat). Kucing yang segar mungkin besar terserang peradangan mulut sehabis kontak dengan elemen virus.

Kala antibodi maternal yang diturunkan dari biangnya menurun, anak kucing umumnya mulai terkena pada umur 5- 6 minggu. Sehabis kucing memakan virus, misalnya dampak menjilati( menjaga) kaki yang bermuatan virus serta memegang kotak feses, virus hendak masuk ke sel epitel di vili usus lembut serta bertumbuh biak di situ. Setelah itu, kucing yang terkena mulai menghasilkan virus dalam feses( kotorannya) dalam durasi sepekan. Ini bisa jadi menyantap durasi sebagian bulan.

 

Bentuk penyakitnya

Penyakit ini bermanifestasi dalam 2 wujud, ialah jenis berair( berair ataupun sporadis) serta jenis kering( kering ataupun non- sporadis). Jenis berair lebih biasa serta lebih akut dari jenis kering. Wujud penyakit yang timbul terkait dari reaksi kebal kucing. Bila sistem imunitas bereaksi dengan kilat, wujud kering umumnya timbul. Kebalikannya bila sistem kebal bereaksi dengan lelet, hendak timbul kebasahan.

Kala jawaban kebal lumayan kokoh, isyarat klinis penyakit bisa jadi tidak timbul, namun kucing bisa jadi pembawa virus serta bisa mengedarkan virus sepanjang sebagian tahun sampai imunitasnya berdikit- dikit menyusut. Dikala imunitas badan menyusut, penyakit hendak lalu bertumbuh sampai timbul pertanda klinis serta kesimpulannya berakhir pada kematian.

 

Tanda-tanda klinis

Kucing yang terhampar FCoV biasanya tidak memiliki karakteristik klinis yang jelas. Beberapa kucing meyakinkan hambatan pernapasan ringan, sejenis bersin, mata berair, dan ingus berlebih, sebaliknya kucing lain meyakinkan hambatan pencernaan ringan, sejenis buang air besar air. Pada sebagian kecil kucing, FCoV di dalam tubuh dapat memunculkan FIP. Perkembangan ini dapat terangkai dalam beberapa minggu, bulan atau tahun sesudah dini kali terhampar virus.

Pada kucing dengan FIP, karakteristik klinis dapat mencuat dengan metode mendadak dan memburuk dalam beberapa minggu, terlebih memunculkan kematian. Karakteristik klinis dini tidak spesial, sejenis kehilangan ambisi makan, depresiasi berat badan, titik berat psikologis, rambut kasar, anemia, dan dedar berkanjang yang tidak merespons pengobatan antibiotik.

Asites atau asites pada FIP basah( sampai ke gerong dada dalam beberapa kasus) menumpuk, memunculkan pembengkakan( biasanya tidak melilit) dan dispnea. Pada FIP bentuk kering, akumulasi air relatif kecil, dan tanda- tanda klinis yang mencuat terkait pada perlengkapan yang terserang virus. Oleh karena itu, bentuk kering FIP lebih sulit untuk di nyatakan. Beberapa kasus bentuk kering dapat memunculkan penyakit mata, penyakit saraf( kelumpuhan, ketidakstabilan gaya berjalan, dan kaku) dan penyakit perlengkapan perut( hati, ginjal, kelenjar air liur perut, limpa, kelenjar getah bening dan usus) serta muntah dan penyakit kuning. Sering- kali, karakteristik klinis FIP basah mencuat berbarengan dengan FIP kering.

 

Pencegahan dan pengobatan

Kucing yang dipelihara dengan cara beregu lebih beresiko terserang FIP. Melindungi higiene serta kebersihan ialah metode penangkalan yang direkomendasikan karena penjangkitan FIP berjalan melalui arah fekal- oral. Perawatan kucing didalam kelompok- kelompok kecil di ruangan yang berlainan, penempatan kotak berak yang jauh dari kotak pakan serta minum, menggerogoti berak dari kotaknya sesering bisa jadi, serta pula tertib mensterilkan kandang serta perlengkapan kucing bersama dengan sabun, deterjen, ataupun pembunuh hama bisa kurangi resiko FIP. Kesehatan kucing dengan cara biasa bisa dilindungi bersama dengan pemberian nutrisi yang cukup serta bermutu.

Sampai cocok ini, terkini satu gaya vaksin FIP menguntungkan yang ada di Amerika Sindikat serta lebih dari satu negeri di Eropa. Daya guna vaksin ini sedang diperdebatkan. Vaksin FIP selanjutnya belum ada di Indonesia.

Kucing yang mengidap FIP umumnya berakhir kepada kematian. Pengobatan yang diserahkan hanya bertabiat kooperatif buat kurangi pertanda klinis yang timbul serta memanjangkan baya kucing, jika pengobatan infus buat menanggulangi kehilangan cairan tubuh, antibiotika buat peradangan inferior, operasi buat menghasilkan larutan dari gerong perut serta dada, serta pula pemberian antimuntah, antiradang, serta interferon. Semacam yang dikutip Wikipedia

Pada Kesempatan kali ini, kami juga memberikan informasi tentnag beberapa penyakit kucing yang mungkin belum anda ketahui

 Baca Juga : Perkembangan Radio Komunitas di Indonesia

Diabetes dan Feline Leukimia Virus

1. Diabetes

Serupa dengan orang, keunggulan karbohidrat dapat membuat kucing diabet. Kucing gendut yang berat kaki beranjak, lebih rentan diserbu penyakit ini. Ada pula gejala- gejalanya merupakan selaku selanjutnya :

– Penurunan berat badan yang mencolok meski makannya banyak

– Peningkatan asupan air, kucing menjadi banyak minum

– Kencing secara berlebihan dan tidak wajar

– Nafsu makan yang berlebihan

Penanganan awal untuk penyakit kucing diabetes, adalah dengan memberi tambahan makanan himbauan bagi kucing yang mengalami diabetes. Makanan himbauan ini bisa ditemukan di petshop terdekat.

2. Feline Leukimia Virus

Penyakit ini disebabkan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Feline Leukimia Virus bisa membuat beraneka wujud kanker dan penyakit lainnya yang terkait. Virus ini singgah gara-gara sharing makanan dan daerah air yang terkena atau kontak dengan urine, feses dan air liur dari kucing yang terinfeksi.

Penyakit kucing ini terhitung bisa disebabkan oleh induk yang telah terinfeksi lantas menular pada janin di dalam rahim. Meski tanda-tandanya bervariasi dan bakal muncul di dalam jangka waktu bertahun-tahun, tapi beberapa tanda-tanda yang bisa dikenali, antara lain:

– Nafsu makan hilang dan turunnya berat badan

– Kejang, kelelahan dan demam

– Stomatitis

– Gingivitis (gusi)

– Anemia

– Diare

– Pembengkakan pada kelenjar getah bening

– Lesi kulit, semacam jaringan abnormal pada kulit

– Sakit kuning

– Anisocoria atau pupil mata kanan berlainan ukuran dengan pupil mata kiri

– Infeksi pada kulit, kandung kemih dan saluran pernafasan

Pemberian Vaksin pada kucing bisa menahan keliru satu penyakit kucing ini. Dengan tetap perhatikan tingkah dan kesehatn kucing, kita bisa menahan terjadinya penyakit ini.

3. Feline Immunodeficiency Virus

Dari namanya saja kita sudah melihat bila penyakit kucing ini melanda sistem kebal kucing. Yang lebih seram lagi, penyakit ini serupa mengerikannya dengan AIDS pada orang. Penyakit kucing ini ditularkan oleh gigitan kucing yang terkena ataupun benih kucing yang memindahkan pada bakal anak di dalam rahimnya. Indikasinya antara lain:

Diare terus-menerus

Infeksi mulut

Kehilangan nafsu makan

Munculnya beberapa masalah pernafasan

Kucing tempat tinggal memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini dibandingkan kucing yang lebih kerap berada di luar. Apabila kucing anda terkena, langsung melakukan isolasi supaya tidak menulari kucing yang lain.

4.Feline Calici Virus

Penyakit kucing Feline Calici Virus ini melanda saluran pernafasan, mulut, pencernaan, otot serta tulang. Pertanda yang ditunjukkan merupakan lenyapnya hasrat makan, mata basah, hidung berdahak, cedera pada lidah serta bibir, susah bernapas serta sakit sendi. Pada permasalahan berat terbatas terjalin pneumonia, hepatitis, serta pendarahan.

Wabah mayoritas terjalin pada kandang ataupun populasi kucing yang padat, jendela tidak lumayan bagus, kandang tidak lumayan bersih, nutrisi kurang, serta temperatur yang ekstrim, bagus betul- betul panas ataupun betul- betul dingin. Penjangkitan Feline Calici ini terjalin lewat cairan pekat mata serta hidung, menghisap virus dari bersin, eksploitasi mangkok makan serta litterbox bersama, serta pencemaran area.

Penindakan dini seandainya kucing kamu hadapi gejala- gejalanya, merupakan dengan awal kali mengisolasinya dari kucing- kucing yang lain. Setelah itu kasih santapan yang lunak serta tidak harus dikunyah, suapkan santapan itu seandainya kucing tidak ingin makan. Bilas pula kotoran pada hidung serta mata kucing dengan cara teratur.

Kita selaku fans kucing serta yang menjaga kucing di tempat bermukim sudah mestinya paham berbagai Mengenai terpaut pemeliharaan kucing. Penyakit kucing juga ialah ilmu yang mestinya kita mempunyai saat sebelum menjaga binatang berbulu ini.

Dengan melaksanakan keadaan biasa semacam melindungi kebersihan, melerai perlengkapan, dan memantau santapan kucing saja, kita sudah melaksanakan usaha buat melindungi kesehatannya serta menahan penyakit menyerangnya.